“Maafkan Aku ”
Novel ku yang tersayang
Buku harianku yang kulupa
Kawan lama ku yang terabaikan
Kau saksi bisu kehidupan lalu ku
Kau tempatku menumpahkan
Segala rasa hidup ini
Maafkan aku tlah menelantarkanmu
Saat ku menemukan cinta
Dan barang baru
Ku simpan kau dalam lemari
Hingga kusadari
Aku sangat membutuhkanmu
Bersamamu semuanya tersimpan rapih
Analisis puisi
A. Unsur Intrinsik
1.) Tema : perminta maafan seorang
` 2.) Suasana : Mengharukan
Kawan lama ku yang terabaikan
Maafkan aku tlah menelantarkanmu
3.) Musuikalitas
Nada Patriotik: Yang penuh semangat: “Bila harusku bersujud ”
Maka sujudku disepanjang napasku
Hingga diri kembali suci
Nada Melotolik: Nada yang menggambarkan kurang senang :
Kawan lama ku yang terabaikan
Kau saksi bisu kehidupan lalu ku
Maafkan aku tlah menelantarkanmu
Saat ku menemukan cinta
Dan barang baru
Ku simpan kau dalam lemari
4. gaya bahsa{ Majas} :
Majas Hipertola: 1. Kau saksi bisu kehidupan lalu ku
Kau tempatku menumpahkan
Segala rasa hidup ini
Majas repetisi: Mengulang kata-kata tertentu beberapa kali.
1 Novel ku yang tersayang
Buku harianku yang kulupa
Kawan lama ku yang terabaikan
Majas Polisedental; Yang menggunakan kata hubung
1. “Novel ku yang tersayang”
2. “Saat ku menemukan cinta Dan barang baru”
5. Imaji : adalah gambaran atau citraan
Citraan penglihatan: “Kau saksi bisu kehidupan lalu ku
Citraan perabaan: “Kau tempatku menumpahkan Segala rasa hidup ini
Citraan gerak:” Ku simpan kau dalam lemari”
6. Simbol:
Kau saksi bisu kehidupan lalu ku: bermakna saksi suatu kejadian atau peristiwa dalam hidup.
Kau tempatku menumpahkan Segala rasa hidup ini: tempat mencurahkan isi hatinya.
Maafkan aku tlah menelantarkanmu: Membuang atau mengacuhkan
Saat ku menemukan cinta Dan barang baru: Kekasih dan hal yang baru
Ku simpan kau dalam lemari: mengacuhkan atau membuang ke suatu tempat
7. Amanat:
Ketika kau mempunyai sahabat, janganlah sia-siakan mereka. Seperti puisi diatas yang menceritakan seorang yang telah menemukan cinta dan hal yang baru, mereka melupakan sahabatnya. Namun cintanya tersebut hanya sementara, hanya cinta sahabatlah yang abadi.
B.Unsur Ekstrinsik
1.) Keadaan sosial penyair : Penyair menulis puisi yang bermakna permintamaafan kepada sahabat dan penyesalan seorang sahabat.
2.) Keadaan lingkungan : Penyair menyesuaikan puisinya dengan masalah seseorang atau kepribadiannya sendiri.
3.) Profesi : Penyair merupakan siswa SMA, jadi dia menulis puisi dengan pengalamannya atau orang lain.
4.) Kondisi : Pada saat ini kondisi penyair yang remaja menyesuaikan masalah orang lain atau dirinya sendiri.
5.) Peran : Penyair berperan untuk mengembangkan imajinasinya dalam bentuk puisi.
MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM PUISI
Dalam bait pertama: Penulis mengatakan seseorang yang tersayang, cerita yang terlupakan, dan sahabt yang terabaikan.
Dalam bait kedua: bermakna bahwa sahabat lah saksi kehidupannya, dan sahabtlah tempat dia mencurahkan hatinya.
Dalam bait ke 3: dia minta maaf kepada sahabatnya karna telah mengabaikannya. Ketika dia menemukan cinta/kekasih, dia mencampakkan sahabtnya itu.
Dalam bait ke empat: bermakna bahwa dia sadar, ia sangat membutuhkan sahabtnya tersebut. Dan ketika bersama sahabatnya semua hal merasa indah.