Biografi Edwel Yusri Datuk Rajo Gampo Alam
Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam, yang akrab dipanggil Datuk Edwel lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 6 Juli 1963. Dia adalah seorang koreografer gerak silat, pelestari dan ahli Silat Harimau Minangkabau.
Datuk Edwel mewarisi ilmu silat harimau dari kakek buyutnya, Inyiak Angguik, yang dikenal memiliki ilmu telepati turun-temurun dengan harimau Sumatera di hutan dekat kampung halamannya, Balingka, Agam, Sumatera Barat. Inyiak Angguik memelihara 8 ekor harimau yang semuanya hidup liar di hutan Pasaman sebelah kampung mereka. Dengan para harimau itulah Inyiak Angguik melatih jurus-jurus silat di kolong rumah panggungnya dengan bergelut dan bercanda. Jurus-jurus silat ini akhirnya berkembang alami meniru gerak Harimau Sumatera, bergelut satu sama lain dan kini dikenal sebagai Silat Harimau.
Saat ini Datuk Edwel merupakan guru besar di Perguruan Silat Harimau Minangkabau yang telah banyak memberikan pelatihan silat pada berbagai pihak, diantaranya Perguruan Satria Muda Indonesia, Batalion Resimen Komando Kostrad 328 (Serpong), Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia (Depok) dan melatih anggota satuan keamanan stasiun televisi RCTI.
Edwel Yusri adalah seorang sarjana hukum lulusan Universitas Muhammadiyah, Jakarta, namun kecintaannya pada warisan budaya bangsa yaitu silek (silat) Harimau Minangkabau yang terancam kepunahan, ia justru menggeluti secara total dunia silat tersebut. Ia sangat aktif memberikan pelatihan silat tersebut di berbagai tempat di Jakarta, terutama di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Untuk mendukung aktivitasnya itu, Edwel mendirikan Yayasan Paguyuban Ikhlas. Melalui yayasan tersebut, Edwel bersama koleganya, Sekjen Persilat (Persekutuan Silat Antarbangsa), Hariadi Anwar juga telah menerbitkan buku tentang silat Harimau Minangkabau dalam bahasa Inggris.
Pengalamannya yang banyak dalam pelatihan silat telah membawanya ke berbagai negara di dunia, seperti ke Belanda, dan pada tahun 2004, ia dan anak didiknya pernah tampil di International Martial Arts Festival di Paris, Perancis.
Edwel Yusri juga merupakan koreografer gerak silat dalam film Merantau yang dibintangi oleh Iko Uwais dan Christine Hakim pada tahun 2009.
ANALISI
Halaman 214
1. Mengapa teks tersebut tergolong kedalam biografi ?
Karena teks tersebut menjelaskan tentang perjalanan hidup seseorang.
2. Apakah isi dari teks biografi tersebut ?
Datuk Edwel merupakan seorang koreografer gerak silat, pelestari dan ahli Silat Harimau Minangkabau.
3. Bagaimana pola penyajian teks biografi tersebut ?
Dengan alur maju
4. Siapakah nama tokoh yang biografinya sedang dibicarakan ?
Edwel Yusri Datuk Rajo Gampo Alam.
5. Apa peranannya sehingga ia layak dibuat biografinya ?
Ia mau melestarikan silat harimau minangkabau yang saat ini peminatnya bisa dibilang tidak terlalu banyak.
6. Bagaimana masa kecilnya ?
Waktu kecilnya ia sudah mulai sedikit-sedikit berlatih silat.
7. Bagaimana masa mudanya ?
Masa mudanya ia lalui dengan berlatih silat dengan beberapa gurunya yaitu kakeknya Inyiak Angguik, kakaknya Dina Sutan Mangkuto, Inyiak Sidi Bakar, Enek Jainal, Uwan Muri, Datuk Kurai.
8. Kesulitan atau masalah apa yang pernah dialaminya ?
Hampir punahnya silat harimau dan kurangnya minat dari generasi muda untuk berlatih silat.
9. Bagaimana ia mengatasi kesulitan-kesulitan itu ?
ia justru menggeluti secara total dunia silat dan mendirikan perguruan silat harimau minangkabau.
10. Karya apa saja yang telah dibuatnya?
Gerak silat dalam film Merantau, tampil di International Martial Arts Festival di Paris, Perancis ; Menerbitkan buku tentang silat Harimau Minangkabau dalam bahasa Inggris.
11. Apabila bertemu dengan tokoh tersebut, apa yang akan kamu lakukan atau tanyakan ?
Saya ingin latihan silat harimau bersama dia.
Halaman 216
Orientasi : Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam, yang akrab dipanggil Datuk Edwel lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 6 Juli 1963. Dia adalah seorang koreografer gerak silat, pelestari dan ahli Silat Harimau Minangkabau.
Peristiwa : Datuk Edwel mewarisi ilmu silat harimau dari kakek buyutnya, Inyiak Angguik, yang dikenal memiliki ilmu telepati turun-temurun dengan harimau Sumatera di hutan dekat kampung halamannya, Balingka, Agam, Sumatera Barat. Inyiak Angguik memelihara 8 ekor harimau yang semuanya hidup liar di hutan Pasaman sebelah kampung mereka. Dengan para harimau itulah Inyiak Angguik melatih jurus-jurus silat di kolong rumah panggungnya dengan bergelut dan bercanda. Jurus-jurus silat ini akhirnya berkembang alami meniru gerak Harimau Sumatera, bergelut satu sama lain dan kini dikenal sebagai Silat Harimau.
Saat ini Datuk Edwel merupakan guru besar di Perguruan Silat Harimau Minangkabau yang telah banyak memberikan pelatihan silat pada berbagai pihak, diantaranya Perguruan Satria Muda Indonesia, Batalion Resimen Komando Kostrad 328 (Serpong), Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia (Depok) dan melatih anggota satuan keamanan stasiun televisi RCTI.
Edwel Yusri adalah seorang sarjana hukum lulusan Universitas Muhammadiyah, Jakarta, namun kecintaannya pada warisan budaya bangsa yaitu silek (silat) Harimau Minangkabau yang terancam kepunahan, ia justru menggeluti secara total dunia silat tersebut. Ia sangat aktif memberikan pelatihan silat tersebut di berbagai tempat di Jakarta, terutama di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Untuk mendukung aktivitasnya itu, Edwel mendirikan Yayasan Paguyuban Ikhlas. Melalui yayasan tersebut, Edwel bersama koleganya, Sekjen Persilat (Persekutuan Silat Antarbangsa), Hariadi Anwar juga telah menerbitkan buku tentang silat Harimau Minangkabau dalam bahasa Inggris.
Reorientasi : Pengalamannya yang banyak dalam pelatihan silat telah membawanya ke berbagai negara di dunia, seperti ke Belanda, dan pada tahun 2004, ia dan anak didiknya pernah tampil di International Martial Arts Festival di Paris, Perancis.
Edwel Yusri juga merupakan koreografer gerak silat dalam film Merantau yang dibintangi oleh Iko Uwais dan Christine Hakim pada tahun 2009.
HALAMAN 223
1. Alur cerita maju : Cerita diawali dengan identitas diri dan juga awal dia belajar silat sampai dia dewasa.
2. Sudut padang : Orang ke tiga serba tahu.
3. Gaya penulisan : Deskriptif Naratif
4. Fokus penceritaan : Melestarikan silat sampai akhirnya ia membuka perguruan silat harimau minangkabau.
Halaman 226
ü Saat ini Datuk Edwel merupakan guru besar di Perguruan Silat Harimau Minangkabau yang telah banyak memberikan pelatihan silat pada berbagai pihak, diantaranya Perguruan Satria Muda Indonesia, Batalion Resimen Komando Kostrad 328 (Serpong), Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia (Depok) dan melatih anggota satuan keamanan stasiun televisi RCTI. ( Mau berbagi ilmu yang dimiliki )
ü namun kecintaannya pada warisan budaya bangsa yaitu silek (silat) Harimau Minangkabau yang terancam kepunahan, ia justru menggeluti secara total dunia silat tersebut. (Mau melestarikan silat harimau minangkabau yang hampir punah)
Halaman 230
v Datuk Edwel lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 6 Juli 1963. Dia adalah seorang koreografer gerak silat, pelestari dan ahli Silat Harimau Minangkabau. (Datuk Edwel adalah pelestari silat yang lahir di Bukittinggi, 6 juli 1963)
v Datuk Edwel mewarisi ilmu silat harimau dari kakek buyutnya, Inyiak Angguik, yang dikenal memiliki ilmu telepati turun-temurun dengan harimau Sumatera di hutan dekat kampung halamannya, Balingka, Agam, Sumatera Barat. (Datuk Edwel mewarisi ilmu silat harimau dari kakek buyutnya, Inyiak Angguik.)
v Saat ini Datuk Edwel merupakan guru besar di Perguruan Silat Harimau Minangkabau yang telah banyak memberikan pelatihan silat pada berbagai pihak, diantaranya Perguruan Satria Muda Indonesia, Batalion Resimen Komando Kostrad 328 (Serpong), Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia (Depok) dan melatih anggota satuan keamanan stasiun televisi RCTI. (Datuk Edwel merupakan guru besar di Perguruan Silat Harimau Minangkabau)
v Edwel Yusri adalah seorang sarjana hukum lulusan Universitas Muhammadiyah, Jakarta, namun kecintaannya pada warisan budaya bangsa yaitu silek (silat) Harimau Minangkabau yang terancam kepunahan, ia justru menggeluti secara total dunia silat tersebut. (Ia mau menggeluti secara total silat harimau minangkabau yang terancam punah)
Halaman 232
Cara langsung :
· Dia adalah seorang koreografer gerak silat, pelestari dan ahli Silat Harimau Minangkabau.
· namun kecintaannya pada warisan budaya bangsa yaitu silek (silat) Harimau Minangkabau yang terancam kepunahan, ia justru menggeluti secara total dunia silat tersebut.
Halaman 236 Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam, yang akrab dipanggil Datuk Edwel lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 6 Juli 1963. Dia adalah seorang koreografer gerak silat, pelestari dan ahli Silat Harimau Minangkabau.
Analisis :
· Kata ganti yang digunakan adalah dia yang divariasikan dengan penyebutan nama Datuk Edwel.
Saat ini Datuk Edwel merupakan guru besar di Perguruan Silat Harimau Minangkabau yang telah banyak memberikan pelatihan silat pada berbagai pihak.
Analisis :
· Kata kerja tindakan memberikan,pelatihan.
namun kecintaannya pada warisan budaya bangsa yaitu silek (silat) Harimau Minangkabau yang terancam kepunahan, ia justru menggeluti secara total dunia silat tersebut. Ia sangat aktif memberikan pelatihan silat tersebut di berbagai tempat di Jakarta, terutama di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Analisis :
· Kata ganti yang digunakan adalah ia,nya.
· Kata kerja tindakan menggeluti,memberikan,pelatihan.
· Kata sambung yang menyatakan hubungan waktu : pada
Untuk mendukung aktivitasnya itu, Edwel mendirikan Yayasan Paguyuban Ikhlas. Melalui yayasan tersebut, Edwel bersama koleganya, Sekjen Persilat (Persekutuan Silat Antarbangsa), Hariadi Anwar juga telah menerbitkan buku tentang silat Harimau Minangkabau dalam bahasa Inggris.
Analisis :
· Kata ganti yang digunakan adalah nya, yang divariasikan dengan penyebutan nama edwel.
· Kata kerja tindakan mendukung,mendirikan,menerbitkan.