Nama : Violanda Faisal
Kelas : X MIPA 7
Meraih Impian
Karya Fatia Nabila Afrizal
Setetes embun di pagi buta,
menebar senyum di asa,
menyambut jiwa penuh ambisi,
mengarungi setiap langkah,
menuju mimpi.
Kuawali dengan bismillah,
kumulai langkah pasti
untuk menambah kesejukan hati.
Tenang cinta dan harapan.
Walau jauh kan ku tempuh jua,
hingga bintang di angkasa
kuakan tetap meraihnya.
Seperti air yang tercurah dari awan,
itu lah keteguhan hatiku.
Makna Puisi :
Puisi “Meraih Impian” bermakna tentang keinginan yang begitu besar untuk menggapai cita-cita. Seseorang yang berusaha dengan jiwa yang penuh ambisi maksudnya keinginan yang begitu besar akan harapan terhadap cita-citanya.Selalu mengawali dengan bismillah, maksudnya agar apapun yang dilakukan selalu di ridho’i Allah, Walaupun jauh kan ku tempuh jua, maksudnya tak peduli hal-hal sulit yang akan datang di akan tetap menghadapinya, untuk menggapai cita-citanya.
Unsur Intrinsik :
a. Tema yaitu ide, pokok pikiran, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis baik secara tersirat maupun tersurat. Tema yang di angkat pada puisi di atas adalah pengharapan yaitu mengenai keinginan dan harapan terhadap cita-cita yang begitu besar.
b. Amanat yaitu pesan yang mendorong penyair menulis. Pada puisi di atas terdapat amanat yang tersirat yaitu Berjuanglah untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan dan selalu berdo’a kepada Allah agar apapun yang kita lakukan di ridho’i, dan jangan pernah menyerah walaupun masalah sebesar apapun datang silih berganti.
c. Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Misalnya rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif,dan lain-lain. Pada puisi di atas menggunakan nada pantang menyerah yang terdapat pada kutipan
“Walau jauh kan ku tempuh jua,
hingga bintang di angkasa
kuakan tetap meraihnya.
Seperti air yang tercurah dari awan,
itu lah keteguhan hatiku.”
d. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
e. Citraan (pengimajian), yaitu gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan). Citraan yang digunakan dalam puisi “Meraih Impian” tersebut adalah penglihatan yaitu pada larik yang berisi “Setetes embun di pagi buta, menebar senyum di asa, ” itu membuktikan citraan yang digunakan adalah penglihatan.
f. Diksi, yaitu pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. Pada puisi di atas pemilihan kata oleh penyair sangat cermat dengan mengibaratkannya seperti pada kutipan
“Walau jauh kan ku tempuh jua,
hingga bintang di angkasa
kuakan tetap meraihnya.”
g. Kata konkret (imajinasi), yaitu penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.
h. Gaya bahasa (majas, figuratif language), yaitu bahasa kias yang menimbulkan makna konotasi tertentu. Puisi “Meraih implan ” ini menggunakan bahasa konotasi atau bahasa yang memiliki makna yang bukan makna sebenarnya.
2. Unsur Ekstrinsik
1) Latar belakang. Puisi di atas merupakan gambaran keinginan seseorang yang begitu besar akan mimpinya.
2) unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain.