ANALISIS PUISI KAFAN PUTIH
Kafan Putih
Karya Ananda Setia Ningsih
Awal kisah kain putih
Bersih suci tak bergores
Namun
Masa demi masa telah memudar
Hingga lumuran noda mencapai asa
Sumpah dan janji pada ilahi
Untuk selalu menjadi kasturi
Seperti desahan bidadari langit
namun
kini hanya janji yang tak tersimpul mati
siumanlah kita, bukan hidup melihat gemerlap dunia
tapi nafas yang mengumpulkan kain suci
menyelimuti diri dari busuknya jiwa
saat jasad terbaring mati dan saat hati mulai tersentak
raga tak berdaya
Mengubah noda menjadi cinta
Unsur Instrinstik Kafan Putih:
Tema : Awal kehidupan seseorang yang masih suci hingga menjadi penuh dosa
Latar : Sedih,karena masanya telah memudar dan tak terasa bahwa dirinya telah dilumuri dosa.
Imaji : Perasaan, karena pendengar dapat merasakan bahwa jiwa yang awalnya suci bersih seperti kain putih menjadi lumuran dosa seperti lumuran noda(bait pertama).Penglihatan karena pendengar seakan akan melihat mayat yang terbaring mati(bait ke-empat)
Symbol :“Bersih suci tak bergores” Masih suci tanpa dosa
“Masa demi masa telah memudar”tak terasa bahwa waktu hampir berakhir
Musikalitas :Puisinya indah didengar dan mudah dipahami
Gaya bahasa :Hyperbola
“hingga lumuran noda mencapai asa”ini terkesan berlebihan karena noda tidak bisa mencapai asa
Klimaks :”masa demi masa telah memudar
Hingga lumuran noda mencapai asa”
Karena seseorang meluapkkan rasa kesedihan ketika waktu hidupnya terasa telah berakhir dan dia penuh dengan dosa
Amanat : Hidup itu sekali jadi jalani dengan hati hati,laksanakan segala kewajiban dan hindarilah semua larangan dari tuhan.Jangan sibuk dengan dunia sehinga membuat lupa dengan akhirat
Unsur Ekstrinstik Kafan Putih:
Biografi Penulis :”Ananda Setia Ningsih”ia adalah penulis puisi kafan putih, ia bersekolah di Sman Lubuk Alung dia mengambil jurusan ips dia sangat berbakat dalam puisi. Puisi kain putih karangannya ini sangat menyentuh hati hingga membuat kia sadar diri bahwa kita hidup didunia hanya sementara.
Unsur Nilai :Puisi kain putih ini mengandung nilai nilai sosial dan nilai nilai agama sehingga menyadarkan diri kita.
Unsur Kemasyrakatan :Si penyair menceritakan tentang kehidupan seseorang yang berasal dari putih suci hingga berlumuran dosa.