Nama : Alifa Wulandari
Kelas : X IIS 1
Menganalisi Puisi
Bejudul “Akhir Kegelapan”
Getar-getir suara maut
Menapaki sisa helaan
Ketika ia telah dikerongkongan,
Menarik sisa unuk melepas.
Kala waktu telah tiba,
Segala cinta tak terucap.
Hanya diam terpaku menghitung noda,
Yang nanti akan bercerita.
Entah ke mana tiada yang tahu,
Kebajikan yang menentukan.
Si kiri dan kanan yang menjawab,
Meski tangisan pilu kian teruap,
Berlari jauh dari bayangan kelam.
Maut mulai mendatangi dengan sisa-sisa nafas yang berhembus. Ketika nafas telah dikerongkongan ia berusaha menarik sisa nafas tersebut untuk melepaskannya seperti biasa yang dilakukannya. Bila waktu telah tiba cinta yang ada dalam hatinnya tak mampu untuk ia ucapkan. Ia hanya diam mengingat dosa yang selama ini telah diperbuat selama hidupnnya. Sehinga dosa tersebut yang akan bercerita dan menyiksannya. Tidak ada satu orang pun yang tahu tentang dosa yang telah ia perbuat dan tidak ada seorang pun yang menolongnya kecuali amal baiknnya. Hanya malaikat Raqib dan Atid yang mampu menjelaskan perbuatan baik dan buruknya. Meski ia terus menanggis merenungi dosa yang telah ia perbuat semasa hidupnya.
I. Unsur Instrinsik
a) Tema : suara maut yang mendatangi
b) Suasana : mengarukan, sedih, pilu.
c) Imaji : Getar-getir suara maut. Hanya diam terpaku menghitung noda,
Yang nanti akan bercerita
d) Simbol : si kiri dan kanan ysng menjawab maksud dari si kiri dan kanan ialah malaikat raqib dan atid
e) Musikalitas : Kala waktu telah tiba. Meski tangisan pilu kian teruap,
Berlari jauh dari bayangan kelam. Ketika ia telah dikerongkongan,
Menarik sisa unuk melepas.
f) Gaya bahasa : menggunakan kata diksi
g) Amanat : penyair mengingatkan kita agar berbuat yang baik, karena setiap apa yang kita kerjakan ada yang mengawasi yaitu malaikat raqib dan atid yang selalu mencatat amal baik dan buruk yang telah kita perbuat di dunia. Penyair juga mengiggatkan kita kalau sudah sakaratul maut tidak ada yang menolong kita maka dari itu berbuat baiklah. Dan ketika di dalam kubur tidak ada satu orang pun yang mampu menolong kita, kecuali amal baik.
II. Unsur Ekstrinsik
a) Keadaan sosial penyair : mudah bergaul
b) Lingkuan penyair : Sekolah dan rumah
c) Propesi penyair : Pelajar
d) Pengalaman penyair : Telah membuat satu karangan puisi dan juga telah diterbitkan
e) Kondisi ekonomi penyair : mungkin keuanggan nya masih tergantung kepada orang tua, karena ia masih pelajar
f) Peranan penyair dalam masyarakat : sebagai pelajar