Candaan di bulan ini terlalu
Membuat tubuh ini kaku
Sedetik ini sepi
Lalu air mata ini mengalir
Tiap lekukan muka
Tergores muka ening
Membasuh saja
Seperti hembusan angin
tanpa jejak
Lalu kau katakan ini lelucon?
Saat aku tak mau menghadap
Perih perlahan
Lebih baik bisu dari pada gagap
Memang bukan bulanku
Sungguh juga bukan bulanmu
Hentikan-hentikan saja
Tak ada tahun depan
Entah mengapa?
Kau lakukan ini padaku
Sungguh menyakitkan
Walaupun itu hanya sebuah lelucon
Enyahlah kau april !
~Analisis Interinsik
Tema:Seorang penulis menceritakan kesedihannya bulan april.
Suasana:Sedih
>Diksi
”Candaan di bulan ini terlalu”
=Candaan yang begitu menyakitkan
”Sedetik ini sepi”
=Suasana sepi
”Tiap lekukan muka”
=Merenungkan
”Seperti hembusan angin tanpa jejak”
=Menangis dalam diam
”Lebih baik bisu dari pada gagap”
=Lebih baik diam dari pada berbicara
”Walaupun itu hanya sebuah lelucon”
=Walaupun itu hanya sebuah candaan
”Enyahlah kau April
=Tidak menyukai April mop
>Citraan
`Pendengaran=”Sedetik ini sepi”
`Perabaan =”Membuat tubuh ini kaku”
`Penglihatan =”saat aku tak mau menghadap”
>Ritma dan ritme
~Asonansi vokal A
=”Saat aku tak mau menghadap”
”Perih perlahan”
”Lebih baik bisu dari pada gagap”
>Asonansi vokal I
=”Sedetik ini sepi”
”Lalu air mata ini mengalir”
>Gaya bahasa
~Personifikasi
”Seperti hembusan angin tanpa jejak”
~Majas repitisi
=”Leih baik bisu ari pada gagap”
”Hentikan-hentikan saja”
>Amanat
=Jangan merenungkan kesedihan yang mendalam
~Unsur musikalisasi
=”Seperti hembusan angin tanpa jejak”
~Unsur Eksterinsik
=Puisi yang bertemakan April karya Miranda Lisa Jr,menceritakan kesedihannya pada bulan april berbentuk sebuah puisi.