Becak Dilarang Masuk

Normal
0

false
false
false

EN-US
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

Seorang becak dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu-rambu lalu lintas”Becak dilarang masuk”.Tukang becak itu masuk kejalan yang ada gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasukin becak.

“Apa kamu tidak melihat gambar itu?Itukan gambar becak tak boleh masuk jalan ini,”bentak Pak Polisi.

Oh,saya melihat pak,tapi itukan gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya.Becak saya,kan ada yang mengemudi,tidak kosong berarti boleh masuk,jawab si tukang becak.

“Bodoh,apa kamu tidak bisa baca?Dibawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,”bentak Pak Polisi lagi.

“Tidak Pak,saya tidak bisa baca.Kalau saya bisa membaca,saya pasti jadi polisi seperti sampeyan,bukan jadi tukang becak begini,”jawab si tukang becak sambil cengengesan.

 

1.      1. Abstrak dari kutipan teks anekdot di atas ialah seorang tukang becak dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu-rambu lalu lintas “Becak dilarang masuk”.

 

2.      2. Orientasi dari kutipan teks anekdot di atas ialah tukang becak  itu masuk kejalan yang ada  rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh  dimasuki becak.

 

 

3.      3. Krisis dari kutipan teks anekdot  di atas adalah “Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak Polisi. “Oh, saya melihat pak, tapi itukan gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si Tukang Becak.

 

4.      4. Reaksi dari kutipan teks anekdot di atas adalah “Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Dibawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak Polisi lagi.

 

 

5.       5.Koda dari kutipan teks anekdot di atas adalah “Tidak Pak, Saya tidak bisa baca. Kalau saya bisa membaca, saya pasti jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang  becak sambil cengengesan.

 

Teks anekdot di atas menggunakan kalimat konjungsi temporal dan sebab akibat, serta kalimat yang menyatakan ajaran moral.

*Kalimat konjungsi yang digunakan adalah temporal, ketika, sambil dan konjungsi sebab-akibat: oleh, jadi.

*Kalimat yang menyatakan ajaran moral adalah “Kalau saya bisa membaca, saya pasti jadi polisi, seperti sampeyan. Artinya: andai kata ia dulu belajar, pasti ia jadi polisi/orang sukses lainnya.

Leave a Reply