Nama : Nesha Permata Rizki
Kelas : X IIS 2
Tugas : Bahasa Indonesia
Biografi Dr. Ir. Agustamar. Mp
Dr. Ir. Agustamar. Mp adalah mamak kandung dari kami sekeluarga. Beliau dilahirkan di Lubuk Alung, pada tanggal 10 Agustus 1959. Beliau merupakan anak ketiga dari sepuluh bersaudara, pasangan Abd. Rahim dan Nurimah. Istrinya bernama Herawati Mesta. Istrinya merupakan anak dari Bpk. Helmi Mucthar, mantan Kepala Sekolah SMA 1 Lubuk Alung. Beliau dikaruniai dua orang anak yang bernama Soni dan Rizki. Diantara sepuluh bersaudara, Agustamar termasuk yang sukses dalam hidupnya. Kesuksesan karir yang dicapainya berkat rajin dan tekun dalam belajar baik semasa sekolah maupun masa kuliah. Semangatnya tinggi tanpa putus asa, beliau punya prinsip “Hidup ini penuh tantangan yang harus kita taklukan untuk meraih sukses “. Sampai sekarang pun walau umur sudah mulai tua, keinginannya untuk mengambil gelar Profesor menjadi tujuannya. Pendidikan yang dicapainya telah menamatkan S3.
Agustamar kecil hidup dalam berkecukupan. Masa kecil beliau bersama saudara lainnya dibesarkan di Sungai Abang. Sewaktu bersekolah di SDN 01 Lubuk Alung, ia selalu dapat ranking 1 ataupun ranking 2. Banyak temannya yang suka belajar di rumah beliau untuk mengerjakan PR. Beliau juga pintar mengaji dan adzan sehingga kalau di bulan Ramadhan sering mengikuti lomba mengaji di surau-surau.
Semasa sekolah di SMP dan SMA, beliau aktif dalam organisasi sekolah (OSIS) sebagai wakil ketua. Sering ikut menjadi utusan dalam lomba cerdas cermat dan pameran yang diadakan di sekolah. Pada masa mudanya, ia juga aktif dalam perkumpulan karang taruna dan remaja masjid. Setelah tamat di SMA 1 Lubuk Alung, beliau melanjutkan kuliah di Universitas Andalas Padang (UNAND) jurusan Pertanian. Beliau aktif di kampusnya. Semasa kuliah, beliau juga rajin membantu orangtuanya yang memiliki usaha perabotan. Sekarang beliau mengajar sebagai dosen di Politeknik Pertanian UNAND yang kampusnya bertempat di Payakumbuh.
Kesulitan atau masalah yang pernah dialaminya adalah bagaimana cara meningkatkan hasil pertanian kita supaya jangan tergantung dengan hasil dari daerah lain. Misalnya produksi cabe, berbagai penelitian dicobanya supaya cabe dari daerah kita unggul dan hasilnya banyak. Mengapa kita datangkan cabe dari daerah jawa, padahal daerah kita ini cocok pula untuk tanaman cabe. Harga cabe beberapa bulan belakangan ini melambung tinggi disebabkan karena cabe di daerah jawa kebanjiran lahannya. Sehingga sebagai ahli di bidang pertanian, mamak saya tersebut berjuang mulai dari pembibitan untuk mendapatkan hasil cabe yang terbaik.
Selain itu, karyanya yang sekarang berjudul “Penelitian Metode Sri di sawah Bukaan Baru”. Ini lebih bagus lagi karyanya yang baru saja diseminarkan dan mendapatkan penghargaan. Semoga karya-karya beliau mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk memajukan hasil pertanian.
Sekarang kesehatannya agak terganggu karena mengidap penyakit jantung koroner. Tapi meskipun begitu, ia tetap beraktivitas di kampus dengan tak lupa untuk selalu rajin berobat agar dapat melawan penyakitnya.