Bindonline.com – Bagaimana cara menulis daftar pustaka dari berbagai macam sumber? Jika mendengar daftar pustaka, yang ada di pikiran kita sudah pasti merujuk pada berbagai karya ilmiah seperti artikel ilmiah, skripsi akuntansi keuangan, makalah, dan berbagai karya ilmiah lainnya. Daftar pustaka merupakan bagian yang wajib disertakan karena memiliki peran penting terhadap karya ilmiah yang sudah anda kerjakan. Untuk menulis daftar pustaka yang benar, ada aturannya sendiri-sendiri sehingga anda harus benar-benar memperhatikan.
Salah satu cara menulis daftar pustaka yang perlu anda perhatikan adalah dengan mengetahui darimana kutipan atau referensi yang anda miliki. Perbedaan referensi yang anda gunakan di dalam karya ilmiah anda akan mempengaruhi penulisan daftar pustaka tersebut. Jadi, anda jangan sampai salah menulis daftar pustaka dimana anda harus menyesuaikan sumber referensi yang anda peroleh dengan format penulisan daftar pustaka tersebut.
Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar
Seperti yang sudah kami jelaskan bahwa daftar pustaka merupakan bagian penting di dalam penyusunan karya ilmiah. Anda tidak boleh melewatkan bagian yang satu ini karena akan berpengaruh terhadap keabsahan dari karya ilmiah yang anda buat. Hal ini karena salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk dijadikan sebagai bukti bahwa referensi yang anda ambil benar-benar bisa dipertanggung jawabkan.
Selain itu, ketika anda hendak membuat halaman yang isinya tentang daftar pustaka, maka perlu anda perhatikan terlebih dahulu dariman anda mengambil referensi tersebut. Cara menulis daftar pustaka akan berpengaruh terhadap sumber penulisan anda, apakah dari artikel jurnal, majalah, buku, koran, dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu diperhatikan baik-baik agar anda tidak sampai salah mencantumkan daftar pustaka sesuai dengan dengan formatnya.
1. Cara menulis daftar pustaka dari buku
Tidak sedikit orang menjadikan buku sebagia bahan referens pada sebuah karya ilmiah. Di dalam penulisan daftar pustaka untuk buku, ada beberapa aturan yang harus anda pahami, diantaranya:
- Nama Penulis
- Untuk nama penulis harus anda tulis di bagian awal. Untuk penulisannya yakni harus anda balik dimana anda tuliskan nama belakangnya, lalu diikuti oleh nama depannya.
- Sebagai pemisah antara nama belakang dan nama depan, anda sisipkan tanda koma (,).
- Sementara itu, jika ternyata jumlah penulis atau pengarang buku berjumlah dua orang atau lebih, maka ketentuannya adalah hanya nama penulis pertama yang namanya dibalik. Kemudian untuk penulis kedua dan seterusnya tetap ditulis apa adanya atau tidak perlu dibalik.
- Adapun jika di dalam buku tersebut nama pengarang ditulis dengan gelarnya, maka ketika anda memasukkan nama tersebut ke halaman daftar pustaka, maka nama gelar tidak perlu anda cantumkan.
- Tahun Terbit
- Setelah nama, bagian kedua yang harus anda tulis adalah tahun berapa buku tersebut diterbitkan.
- Biasanya, ada penulis yang bukan mencantumkan tahun terbit buku tersebut melainkan terkecoh dengan tehun cetakan awal buku. Padahal, kemungkinan buku yang anda jadikan referensi berada pada tahun cetakan kedua maupun ketiga.
- Judul Buku
- Jika anda sudah menulis nama pengarang dan tahun terbit, maka selanjutnya anda harus menulis judul buku tersebut.
- Untuk cara menulis daftar pustaka di bagian judul buku ini wajib anda tulis secara lengkap tanpa ada yang perlu dikurangi. Hanya saja, cara penulisannya adalah dijadikan huruf miring atau italic.
- Kota serta Nama Penerbit
- Kota dan nama penerbit merupakan dua hal yang saling berurutan.
- Anda jangan sampai kebalik karena yang harus anda tulis pertama kali adalah nama kota dan baru diikuit oleh nama penerbit.
- Untuk pembatas antara nama kota dan nama penerbit menggunakan tanda titik dua (:).
2. Cara menulis daftar pustaka dari referensi artikel jurnal, surat kabar, dan majalah
Sebenarnya cara menulis daftar pustaka yang berasal dari buku tidak jauh berbeda ketika referensi yang anda ambil berasal dari majalah, koran, atau artikel jurnal. Meskipun begitu memang ada beberapa perbedaan diantaranya sumber tersebut. Selengkapnya silahkan simak penjelasan di bawah ini.
- Nama Pengarang
- Yang harus anda lakukan adalah dengan memastikan bahwa nama yang anda cantumkan di dalam daftar pustaka tersebut merupaka penulis aslinya dan bukan editornya.
- Kebanyakan orang keliru di dalam memasukkan nama pengarang dimana yang dimasukkan malah nama editor.
- Judul
- Perbedaan antara penulisan judul daftar pustaka pada buku dan artikel untuk penulisan judul artikel tidak perlu dibuat italic atau ditulis dengan huruf miring. Penulisan artikel jurnal harus menggunakan tegak lurus.
- Kemudian yang menjadi pembeda adalah judul pada artikel jurnal akan diberi tanda petik (“) yang diletakkan baik di awal judul maupun di akhir judul.
- Setelah itu baru diteruskan dengan mencantumkan sumber jurnal maupun majalah yang isinya memuat artikel tersebut.
- Sementara itu, untuk penulisan nama pada majalah, jurnal, atau koran harus dicetak miring.
- Anda harus menyertakan ada di halaman berapa artikel tersebut dimuat dan kemudian anda tulis di dalam tanda kurung.
3. Cara menulis daftar pustaka dari referensi internet
Selain mengambil referensi secara fisik seperti buku, majalah, koran, dan lain-lain. Anda juga bisa mengambil referensi yang berasal dari sumber digital, yaitu internet. Untuk cara menulis daftar pustaka yang referensinya berasal dari internet adalah seperti di bawah ini:
- Nama
- Untuk penulisan nama tidak jauh berbeda dengan penulisan daftar pustaka pada buku.
- Tahun Penayangan
- Anda harus menyertakan tahun berapa sumber tersebut dimuat.
- Judul
- Untuk penulisan judulnya tidak perlu dicetak miring.
- Namun anda harus menulis judul tersebut di dalam tanda kurung.
- URL
- Jangan lupa menyertaka URL sumber yang anda ambil sehingga nanti memudahkan pembaca untuk langsung mengakses sumber tersebut.
- Waktu Pengambilan
- Untuk waktu pengambilannya berupa tanggal dan jam berapa anda mengambil sumber tersebut.