Jari yang Copot
Abstrak:
Bel sekolah berbunyi pertanda waktu istirahat telah tiba. Murid murid kelas X IIS 1 , berhamburan keluar menuju kantin.
Orientasi :
Nel berjalan kearah tempat duduk Noitra kemudian dia duduk dan membuka bekalnya.
“ Apa bekalmu hari ini Nel?” tanya Noitra
“Nasi goreng” jawab Nel bersemangat. Lalu,Noitra melihat salah satu jari nel diperban dengan kain kasa.
Krisis :
“ Jarimu kenapa?” Tanya Noitra khawatir.
“ Ooh ini? Gini masalahnya! Kemarin gua sama Dodon pulang berdua naik sepeda gua dan Dondon yang bawa sepedanya. Lalu saat tiba di persimpangan jalan. Pesche dating menghambat sepeda kami dan kami pun berguling Jatuh ke tanah,kebetulan jari gua yang terluka duluan, copot deh jari gua. “ jelas Nel panjang lebar.
Reaksi :
Keesokan harinya perban jari Nel lepas saat mau pergi ke sekolah darah mengalir ngalir dari tangannya. Hal itu diliahat Noitra dari kejauhan. Noitra mengode Nel dengan gerakan tangannya bahwa tangannya berdarah . Tapi bukannya menghentikan Nel malah menjilat darahnya itu. Saat bel berbunyi Noitra bertanya kepada Nel . “Nel kenapa kau menjilat darah mu tadi?” Tanya Noitra .
“ Memang kenapa? “ Tanya Nel kembali .
“Bukannya jarimu copot dan sedang diperban?” Tanya Noitra.
“Ah , copot? Oh maksud mu ini?.”ucap Nel sambil menunjukan gantungan kunci yang berupa potongan jari miliknya.
“G..gantungan kunci? Apa ? modelnya jari copot?” jawab Noitra gugup
Koda :
“kau tertipu , Noitra !.”
“hahahaha .” teriak Nel.
Noitra diam dan tak mampu berkata kata lagi .