TUGAS BAHASA INDONESIA TENTANG MENENTUKAN SRUKTUR TEKS ANEKDOT
OLEH
RIFALDI
XIIS2
UUD
Hari ini pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Suasana kelas tidak kondusif. Padahal, Bapak guru dengan semangat menjelaskan materi yang sudah dituangkan dalam power point.
“Sekarang kita masuk bab baru yaitu UUD 45”, kata pak guru. “Ali, perhatikan dengan sungguh-sungguh, jangan ngobrol dengan teman!”. “Ya, Pak,” jawab Ali dengan muka masam.
“Undang-undang Dasar 1945 atau yang sering kita singkat menjadi UUD 45 sudah beberapa kali mengalami perubahan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia. Semua peraturan yang ada di Indonesia diatur dalam UUD 1945.” Pak guru menjelaskan beberapa perubahan yang terjadi dalam UUD 45.
Tiba-tiba Ali berkomentar, “Pak, setahu saya UUD belum pernah mengalami perubahan dari dulu sampai sekarang, tapi kalau semua peraturan itu diatur dalam UUD, saya setuju, Pak!” Pak guru terhenyak, “Apa Ali?”. “Semua peraturan itu kan ujung-ujungnya duit atau UUD, Pak!”
Sontak, semua siswa tertawa dan Pak guru pun ikut tertawa. Suasana kelas pun menjadi ramai.
STRUKTUR TEKS ANEKDOT UUD
Abstrak : Menurut saya ini termasuk abstrak karena ini adalah pembuka cerita “Hari ini pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”
Orientasi : Menurut saya ini termasuk Orientasi karena ini adalah situasi awal cerita/peritiwa “Suasana kelas tidak kondusif. Padahal, Bapak guru dengan semangat menjelaskan materi yang sudah dituangkan dalam power point.”
Krisis : Menurut saya ini termasuk krisis karena ini adalah konflik cerita” Tiba-tiba Ali berkomentar, “Pak, setahu saya UUD belum pernah mengalami perubahan dari dulu sampai sekarang, tapi kalau semua peraturan itu diatur dalam UUD, saya setuju, Pak!” Pak guru terhenyak, “Apa Ali?”. “Semua peraturan itu kan ujung-ujungnya duit atau UUD, Pak!” “
Reaksi : Menurut saya ini termasuk reaksi karena ini adalah tanggapan semua tokoh terhadap konflik “Sontak, semua siswa tertawa dan Pak guru pun ikut tertawa.”
Koda : Menurut saya ini termasuk koda karena ini adalah penutup cerita atau suasana terakhir pada cerita “Suasana kelas pun menjadi ramai.”
CIRI KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT UUD
Sindiran : Pak guru terhenyak, “Apa Ali?”. “Semua peraturan itu kan ujung- ujungnya duit atau UUD, Pak!
menurut saya ini termasuk sindiran karena didalam cerita si Ali mengatakan bahwa kepanjangan UUD itu adalah ujung unjungnya duit perkataan itu menyindir kepada pihak pihak pemerintah yang mudah saja disuap oleh orang orang yang melanggar peraturan.
WAKIL RAKYAT
Dion dan udin sedang berbincang bincang tentang DPR.udin beranggapan bahwa menjadi d DPR itu enak.Namun Dion miris dengan anggota DPR .
Dion :Jadi DPR kayaknya enak ya?
Udin :ya iyalah gaji gede,tunjangan gede
Dion :Tapi saya miris rakyat masih banyak yang susah ,wakil rakyat banyak yang hidup mewah
Udin :Namanya juga kan wakil rakyat,rakyat pingin punya mobil udah diwakili sama DPR,
Rakyat ingin punya rumah mewah udah diwakilin sama DPR,rakyat mau hidup sejahtera DPR udah pada sejahtera .Udah mewakili rakyat kan?
Dion :Ada betulnya juga yang kamu bilang tadi.
STRUKTUR TEKS ANEKDOT WAKIL RAKYAT
Abstrak : Dion dan udin sedang berbincang bincang tentang DPR
Menurut saya ini termasuk abstrak karena ini adalah pembuka cerita
Orientasi : udin beranggapan bahwa menjadi d DPR itu enak.Namun Dion miris dengan anggota DPR .
Menurut saya ini termasuk Orientasi karena ini adalah situasi awal cerita/peritiwa
Krisis : Dion :Jadi DPR kayaknya enak ya?
Udin :ya iyalah gaji gede,tunjangan gede
Menurut saya ini termasuk krisis karena ini adalah konflik cerita yang mana dion mengira bahwa jadi anggota DPR enak.
Reaksi : Dion :Tapi saya miris rakyat masih banyak yang susah ,wakil rakyat banyak yang hidup mewah
Udin :Namanya juga kan wakil rakyat,rakyat pingin punya mobil udah diwakili sama DPR,Rakyat ingin punya rumah mewah udah diwakilin sama DPR,rakyat mau hidup sejahtera DPR udah pada sejahtera .Udah mewakili rakyat kan?
Menurut saya ini termasuk reaksi karena ini adalah tanggapan tokoh terhadap konflik
Koda : Ada betulnya juga yang kamu bilang tadi.
Menurut saya ini termasuk koda karena ini adalah akhir dialog atau penutup cerita.
CIRI KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT WAKIL RAKYAT
Sindiran :mengandung sindiran pada saat dion berkata “Tapi saya miris rakyat masih banyak yang susah ,wakil rakyat banyak yang hidup mewah”
kalimat sindiran dari dion untuk DPR yang mana masyrakat susah susah diluar sana sedangkan DPR malah mewah mewahan.