MENGANALISIS PUISI BUKU ANTOPOLOGI “SUNYI” OLEH MAYA PATRICIA CHANDRA

 

Hawa Shahihul

Karya Ega Delviandes

Akulah anak hawa

Ingin indah dengan cinta

Bersama semua ketentuannya

Tak terlepas dari napasnya

Bukanlah aku sombongkan diri

Bersih suci tak ternoda

Hanya karena ia yang menutupi dada

Tidak aku yang dikatakan salehah

Cuma karena mencoba di jalanNya

Akulah insan biasa

Yang sungguh tak lepas dari nista

Hanya saja jangan hakimi cintaku

Karnanya genggamnya yang menjadi cita

Ibadah shahihul

Akhlak matinul

Digaris-Nya

Dijalan-Nya

Bersama tasbih dan napasnya

Makna puisi

Hawa shahihul                 

 

Seorang wanita yang memiliki akhlak yang baik,tapi walaupun akhlaknya baik ia tak pernah merasa paling sempurna karena ia hanya manusia biasa yang selalu berada dijalan tuhannya. Ia selalu mematuhi peraturan allah karena allah lah yang menciptakannya. Karna ia beranggapan bahwa ia masih banyak memiliki kekurangan serta memiliki akhlak yang kurang baik. Sehingga ia masih tetap beribadah dijalan allah.

 

A.Unsur intrinsik

1.        Tema: Religi

2.        Suasana: Tenang dan berserah diri.

3.        Simbol atau lambang:

“Bersama semua ketentuannya”kata ketentuan menggambarkan perintah dan larangan.

‘’Tak terlepas dari napasnya’’kata napasnya menggambarkan bahwa sang pencipta atau allah selalu melihat dan mengawasi umatnya setiap detik setip menit tanpa henti.

‘’Hanya karena ia yang menutupi dada’’menutupi dada melambangkan hanya mengingat allah bisa menghindarkan kita dari sifat negatif

‘’Hanya saja jangan hakimi cintaku,karna genggamnya yang menjadi cita. Kata hakimi melambangkan keadilan. Kata genggamnya melambangkan kekuasaan atau kekuatan.

4.        Gaya bahasa: Susah dipahami bagi orang yang kurang mendalami sastra.

5.        Amanat:

‘’Sebagai hamba allah kita tidak boleh merasa paling sempurna.

‘’Kita sebagai hamba allah harus mengerjakan semua perintahnya dan meninggalkan larangannya.

B.Unsur Ekstrinsik

1.) Keadaan sosial penyair       : Penyair menulis puisi yang perannya sebagai makhluk ciptaan allah.

2.) Keadaan lingkungan           : Penyair menyesuaikan puisinya dengan lingkungannya

3.) Profesi                                 : Penyair merupakan siswa SMA, jadi dia menulis puisi dengan usia nya sekarang yang menjadi siswa.

4.) Kondisi                              : Pada saat ini kondisi penyair yang remaja melaksanakan aturan sang penciptanya.

Leave a Reply