Dewa Penyiksa
Karya furgani iqbal sabirin
Kala berganti,
Kau menjelma bagai dewa.
Dewa pemberi segalanya.
Emas kau limpahkan.
Berlian kau ucapkan
Hingga angin terbuai pesonamu.
Kala menjadi.
Kau tampak memang dewa.
Dewa perampas segalanya.
Emasku kau rampas kembali.
Berlianku kau tarik kembali,
Bahkan lebih banyak dari
Yang kau beri.
Semakin lama semakin sirna.
Pulang untuk pergi dan tak kembali
Hingga semua diam dan berhenti.
+ makna puisi
Kala berganti
Maknanya: waktu berganti
Kau menjelma bagai dewa
Maknanya: seseorang itu datang sebagai penyelamat
Dewa pemberi segalanya
Maknanya: seseorang itu memberi segalanya
Emas kau limpahkan
Maknanya: kesenangan diberikan oleh seseorang itu
Berlian kau ucapkan
Maknanya: dia mengucapkan kata – kata yang membuai
Hinga angin terbuai pesonamu
Maknanya: hinga dia berbuai oleh seseorang itu
Kala menjadi
Maknanya: waktu kembali berganti
Kau tampak memang dewa
Maknanya: seseorang itu tampak sebagai penyelamat
Dewa perampas segalanya
Maknanya: tapi seseorang itu berubah
Emasku kau rampas kembali
Maknanya: seseorang itu mengambil apa yang dia punya bahkan lebih
Berlianku kau tarik kembali
Maknanya: seseorang itu merampas segalanya bahkan lebih
Bahkan lebih banyak dari
Maknanya: bahkan lebih banyak dari yang dia beri
Yang kau beri
Maknanya: yang diberi seseorang itu
Semakin lama semakin sirna
Maknanya: seseorang itu semakin lama semakin hilang
Pulang untuk pergi dan tak kembali
Maknanya: dia pergi tapi tak kembali, Dia hilang dan tak kan kembali
Hingga semua diam dan berhenti
Maknanya: hingga seseorang pun diam dan berhenti
+ Menentukan struktur batin puisi
Tema
Tema dalam puisi “ dewa penyiksa “ adalah seseorang itu datang sebagai penyelamat lalu dia merebut segalanya
Perasaan
Perasaan yang ditekankan pada puisi ini adalah seseorang datang sebagai penyelamat
Amanat
Dalam puisi ini amanat yang disampaikan oleh penyair adalah jangan mudah percaya kepada seseorang
+ imaji : adalah gambaran atau citraan
Citraan penglihatan : ‘’ kau tampak memang dewa ‘’
Citraan pendengaran : –
Citraan penciuman : –
Citraan perabaan : –
Citraan gerak : ‘’pulang untuk pergi dan tak kembali ‘’
+ simbol
Kau menjelma bagai dewa, dewa pemberi segalanya: bermakna seseorang penyelamat
Dewa perampas segalanya: bermakna sebagai seseorang yang merampas segalanya
Hingga angin terbuai pesonamu: bermakna aku terbuai dengan kata-katamu
+ unsur ekstrinsik
Keadaan sosial penyair: penyair menulis puisi bermakna tentang seseorang bagai dewa penyelamat dan dewa penyiksa
Keadaan lingkungan : penyair menyesuaikan puisinya dengan masalah seseorang atau kepribadianya sendiri
Profesi : penyair merupakan siswa SMA, jadi dia menulis puisi dengan pengalamanya
Kondisi : pada saat ini kondisi penyair yang remaja menyesuaikan keimanannya
Peran : penyair berperan untuk mengembangkan imajinasinya dalam bentuk puisi