v Teks Eksposisi:
Sedna, Planet yang kesepuluh ditata Surya?
Benda langit yang telah ditemukan pada beberapa waktu lalu mungkin merupakan planet yang kesepuluh dalam tata surya kita. Para ilmuwan tengah mempertimbangkan untuk memberikan nama benda langit tersebut dengan nama yaitu Sedna. Ukuran batu yang berlapis es ini tetap belum diketahui secara pasti akan tetapi terdapat dugaan ia sedikit lebih besar dibanding pluto.
Pada perhitungan awal telah diduga pada benda langit tersebut memiliki jarak sekitar 7,5 milliar sampai 10 milliar kilometer dari Bumi, pada wilayah antraksi juga telah dikenal sebagai Sabu Kuiper atau Kuiper Belt (read: KB). Kuiper Belt atau KB memiliki ratusan objek dan kebanyakan anggota KB merupakan terdiri atas beberapa batu yang berlapis es yang berukuran kecil, akan tetapi ada beberapa diantaranya sama dengan Sedna bisa berukuran sebesar atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan Pluto.
Pentingnya Sedna sehingga mulai diusulkan menjadi sebuah Planet disebabkan ia merupakan benda langit yang mempunyai orbit yang normal. Objek yang sejenis dengannya yaitu seperti Varuna dan Quaoar yang juga termasuk pada jajaran KB, tapi telah diketahui bahwa keduanya tidak mempunyai orbit norma dan seringkali berpindah. Nah, untuk dapat menentukan apakah orbit Sedna itu benar-benar stabis, maka para astronom yang ada di observatorium Tenagra yang ada di Arizona sudah dimintai untuk dapat meneliti jalur Sedna. Alhasil nantinya akan dapat digunakan dalam menentukan apakah benda langit tersebut dapat digolongkan menjadi sebuah planet.
v Struktur Teks Eksposisi:
Ø Tesis(pembukaan): Benda langit yang telah ditemukan pada beberapa waktu lalu mungkin merupakan planet yang kesepuluh dalam tata surya kita. Para ilmuwan tengah mempertimbangkan untuk memberikan nama benda langit tersebut dengan nama yaitu Sedna. Ukuran batu yang berlapis es ini tetap belum diketahui secara pasti akan tetapi terdapat dugaan ia sedikit lebih besar dibanding pluto.
Ø Argumentasi(isi): Pada perhitungan awal telah diduga pada benda langit tersebut memiliki jarak sekitar 7,5 milliar sampai 10 milliar kilometer dari Bumi, pada wilayah antraksi juga telah dikenal sebagai Sabu Kuiper atau Kuiper Belt (read: KB). Kuiper Belt atau KB memiliki ratusan objek dan kebanyakan anggota KB merupakan terdiri atas beberapa batu yang berlapis es yang berukuran kecil, akan tetapi ada beberapa diantaranya sama dengan Sedna bisa berukuran sebesar atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan Pluto.
Ø Penegasan Ulang: Pentingnya Sedna sehingga mulai diusulkan menjadi sebuah Planet disebabkan ia merupakan benda langit yang mempunyai orbit yang normal. Objek yang sejenis dengannya yaitu seperti Varuna dan Quaoar yang juga termasuk pada jajaran KB, tapi telah diketahui bahwa keduanya tidak mempunyai orbit norma dan seringkali berpindah. Nah, untuk dapat menentukan apakah orbit Sedna itu benar-benar stabis, maka para astronom yang ada di observatorium Tenagra yang ada di Arizona sudah dimintai untuk dapat meneliti jalur Sedna. Alhasil nantinya akan dapat digunakan dalam menentukan apakah benda langit tersebut dapat digolongkan menjadi sebuah planet.
v Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
Unsur kebahasaan merupakan bagian-bagian yang membangun teks eksposisi. Unsur kebahasaan yang ada pada teks eksposisi adalah pronomina, konjungsi dan kata leksikal.
Ø Pronomina
Pronomina adalah kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam :
1. Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu persona tunggal. Contohnya : Ia, Dia, Anda, Kamu, Aku, Saudara, -nya, -mu, -ku, si-. Dan pesona jamak contohnya seperti : Kita, Kami, Kalian, Mereka, Hadirin, Para.
Contoh pada teks : Benda langit yang telah ditemukan pada beberapa waktu lalu mungkin merupakan planet yang kesepuluh dalam tata surya kita, Ukuran batu yang berlapis es ini tetap belum diketahui secara pasti akan tetapi terdapat dugaan ia sedikit lebih besar dibanding pluto.
2. Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu pronomina penunjuk, contohnya adalah : Ini, Itu, Sini, Situ, Sana. Dan pronomina penanya contohnya : Apa, Mana, Siapa.
Contoh dalam teks : Ukuran batu yang berlapis es ini tetap belum diketahui secara pasti akan tetapi terdapat dugaan ia sedikit lebih besar dibanding pluto.
Ø Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi :
Konjungsi waktu : sesudah, setelah, lalu, sebelum, setelah itu, kemudian
Contoh pada teks: Benda langit yang telah ditemukan pada beberapa waktu lalu mungkin merupakan planet yang kesepuluh dalam tata surya kita.
Konjungsi gabungan : serta, dan, dengan
Contoh dalam teks: Kuiper Belt atau KB memiliki ratusan objek dan kebanyakan anggota KB merupakan terdiri atas beberapa batu yang berlapis es yang berukuran kecil, akan tetapi ada beberapa diantaranya sama dengan Sedna bisa berukuran sebesar atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan Pluto.
Konjungsi pembatasan : asal, kecuali, selain
Contoh pada teks:tidak ada pada teks
Konjungsi tujuan : untuk, supaya, agar
Contoh pada teks: Para ilmuwan tengah mempertimbangkan untuk memberikan nama benda langit tersebut dengan nama yaitu Sedna.
Konjungsi persyaratan : jika, jikalau, apabila, bila, asalkan, bilamana, apabila
Contoh pada teks:tidak ada pada teks
Konjungsi perincian : adalah, yaitu, ialah, antara lain, yakni
Contoh pada teks: Para ilmuwan tengah mempertimbangkan untuk memberikan nama benda langit tersebut dengan nama yaitu Sedna.
Konjungsi sebab-akibat : sehingga, karena, sebab, akibat, akibatnya
Contoh pada teks:tidak ada pada teks
Konjungsi pertentangan : akan tetapi, tetapi, namun, melainkan, sedangkan
Contoh pada teks: , akan tetapi ada beberapa diantaranya sama dengan Sedna bisa berukuran sebesar atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan Pluto
Konjungsi pilihan : atau
Contoh pada teks: pada wilayah antraksi juga telah dikenal sebagai Sabu Kuiper atau Kuiper Belt (read: KB).
Konjungsi penegasan/penguatan : apalagi, bahkan, hanya, lagi pula, itu pun
Contoh pada teks:tidak ada dalam teks
Konjungsi penjelasan : bahwa
Contoh pada teks:tidak ada pada teks
Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, serupa, ibarat
Contoh pada teks:tidak ada pada teks
Konjungsi penyimpulan : oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
Contoh pada teks:tidak ada pada teks