PENDIDIKAN KARAKTER REMAJA
Remaja adalah masa yang dialami oleh anak-anak pada saat SMP. Masa ini merupakan masa transisi dimana dimulai,mulai umur 10 hingga 21 tahun. Pada masa itu remaja juga sedang mencari identitas dirinya. Pada masa ini remaja harus mendapatkan pendidikan karakter agar menjadi generasi yang jujur,kreatif,peduli,santun, dan percara diri.
Pada masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian diri yang lebih daripada saat masa anak-anak. Dalam masa ini remaja butuh orang dewasa untuk mengarahkan ke perilaku positif agar tidak terpengaruh ke perbuatan negative. Jika pengendaliannya baik maka remaja bisa menjadi anak yang membanggakan orang tuanya.
Pendidikan Karakter ini dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di dalam pendidikan karakter mereka juga diajarkan nilai religious yang dapat menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang peka pada lingkungan sosial. Di samping itu mereka juga diajarkan nilai toleransi dan cinta damai atau nilai-nilai kemanusiaan agar membentuk remaja yang mempunyai sifat pengasih.
Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu dapat membuntuk remaja yang unggul, Mereka juga dapat bersaing dengan baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki karakter kuat. Nilai positif dalam pendidikan karakter juga dapat membuat kegiatan remaja terarah dan akan mempunyai budi pekerti yang baik.
Analisis:
Tema:Pendidikan Karakter
Judul:Pendidikan Karakter Remaja
1. Tesis
Remaja adalah masa yang dialami oleh anak-anak pada saat SMP. Masa ini merupakan masa transisi dimana dimulai,mulai umur 10 hingga 21 tahun. Pada masa itu remaja juga sedang mencari identitas dirinya. Pada masa ini remaja harus mendapatkan pendidikan karakter agar menjadi generasi yang jujur,kreatif,peduli,santun, dan percara diri.
2. Argumentasi
Pada masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian diri yang lebih daripada saat masa anak-anak. Dalam masa ini remaja butuh orang dewasa untuk mengarahkan ke perilaku positif agar tidak terpengaruh ke perbuatan negative. Jika pengendaliannya baik maka remaja bisa menjadi anak yang membanggakan orang tuanya.
Pendidikan Karakter ini dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di dalam pendidikan karakter mereka juga diajarkan nilai religious yang dapat menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang peka pada lingkungan sosial. Di samping itu mereka juga diajarkan nilai toleransi dan cinta damai atau nilai-nilai kemanusiaan agar membentuk remaja yang mempunyai sifat pengasih.
3. Penegasan Ulang
Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu dapat membuntuk remaja yang unggul, Mereka juga dapat bersaing dengan baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki karakter kuat. Nilai positif dalam pendidikan karakter juga dapat membuat kegiatan remaja terarah dan akan mempunyai budi pekerti yang baik.
Ciri Kebahasaan
1) Pronomina
a) Pronomina Persona (kata ganti orang):
· pendidikan karakter mereka juga diajarkan nilai religious
· remaja bisa menjadi anak yang membanggakan orang tuanya.
b) Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang):
· Masa ini merupakan masa transisi
· Pada masa itu remaja juga sedang mencari identitas dirinya
2) Kata Leksikal (Nomina,Verba,Adjektiva,Adverbia):
a. Nomina (kata benda):
· tidak terpengaruh ke perbuatan negative
b. Verba (Kata Kerja):
· nilai-nilai kemanusiaan agar membentuk remaja
· untuk mengarahkan ke perilaku positif
c. Adjektiva (Kata Sifat):
· mengarahkan ke perilaku positif
· tidak terpengaruh ke perbuatan negative.
· remaja yang mempunyai sifat pengasih
d. Adverbia (Kata Keterangan)
· Remaja adalah masa yang dialami oleh anak-anak
· Masa ini merupakan masa transisi
· Di dalam pendidikan karakter mereka juga diajarkan nilai religious
3) Konjungsi
Jenis konjungsi dan contohnya yang biasa kita temukan didalam sebuah teks eksposisi.
1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
2. Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
3. Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
4. Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
5. Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.
6. Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
7. Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
8. Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
9. Konjungsi pilihan : atau.
10. Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.
11. Konjungsi penjelasan : bahwa.
12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
13. Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
Contoh Pada Teks;
1) Konjungsi Perincian
· Remaja adalah masa yang dialami oleh anak-anak pada saat SMP.
2) Konjungsi Gabungan
· diajarkan nilai toleransi dan cinta damai
3) Konjungsi Tujuan
· perilaku positif agar tidak terpengaruh ke perbuatan negative