Bindonline.com – Sekarang kami akan menjelaskan tentang pengertian plagiarisme serta ruang lingkupnya. Dalam dunia akademis, plagiarisme merupakan hal yang wajib dihindari. Melakukan plagiarisme sama saja mencuri ide atau gagasan orang lain dan itu merupakan sebuah pelanggaran. Akan tetapi, masih banyak yang belum menyadari pentingnya menghindari plagiarisme. Maka dari itu, kami akan memberikan informasi tentang beberapa hal seputar plagiarisme, mulai dari pengertian sampai tindakan pencegahannya.
Pengertian Plagiarisme
Sebenarnya ada banyak definisi terkait plagiarisme. Plagiarisme adalah istilah yang merujuk pada sebuah tindakan menjiplak atau mengambil karya atau ide orang lain tanpa menyertakan sumbernya. Di dalam UU Hak Cipta, plagiarisme merupakan istilah yang berarti mempublikasikan, mengumumkan, maupun menjual karya orang lain tanpa memina izin dari pemiliknya.
Misalnya kamu sedang mengerjakan artikel ilmiah. Kamu menggunakan ide atau pendapat orang lain. Kemudian seolah-olah kamu menjadikan pendapat, gagasan, atau data menjadi milikmu. Padahal sebenarnya ada pemilik asli dan kamu wajib mencantumkannya. Tindakan plagiarisme merupakan suatu pencurian kekayaan intelektual dalam bentuk sastra, karya seni, serta ilmu pengetahuan.
Seseorang yang melakukan plagiarisme dinamakan plagiator. Tindakan yang dilakukannya tersebut adalah sebuah tindakan yang tidak etis dan bahkan bisa berakibat pada sanksi. Misalnya, ada mahasiswa yang mengerjakan skripsi manajemen. Kemudian dia terukti secara sengaja melakukan plagiarisme pada skripsinya. Akibatnya mahasiswa tersebut akan mendapatkan sanksi.
Sanksi yang didapatkannya beragam, seperti diskors, pencabutan gelar, bahkan bisa berurusan dengan pihak berwajib. Sanksi terkait tindakan plagiarisme ini bisa kamnu cek pada Pasal 12 ayat 1 (huruf g) Permendiknas 17/2010. Berdasarkan undang-undang tersebut kamu akan memperoleh informasi tentang seperti apa sanksi yang berlaku bagi para plagiator.
Bagaimana dengan Hired Plagiarisme?
Masih berkaitan dengan plagiarisme, kamu juga akan menemukan istilah hired plagiarisme. Ini merupakan istilah yang merujuk pada seseorang yang membayar orang agar mengerjakan karya ilmiah. Seseorang yang mengerjakan tugas tersebut bisa mengerjakan sebagian atau seluruhnya.
Contohnya kamu membayar seseorang mengerjakan skripsi keuangan. Tindakan yang kamu lakukan tersebut termasuk perbuatan yang tidak etis. Akan tetapi, praktek seperti ini masih berlangsung hingga sekarang. Tindakan tersebut harus mendapatkan perhatian agar tidak semakin parah.
Pengertian Plagiarisme dan Penyebabnya
Setelah memahami pengertian plagiarisme, informasi berikutnya adalah tentang apa saja yang menjadi sebab seseorang melakukan hal tersebut. Sebenarnya plagiarisme bisa kamu lakukan baik secara sengaja atau tidak sengaja. Beberapa faktor yang menjadi sebab seseorang melakukan tindakan plagiarisme antara lain:
1. Terburu-buru
Penyebab pertama seseorang melakukan plagiarisme adalah karena buru-buru. Mungkin seseorang sedang dikerjar deadline untuk mengerjakan sesuatu. Karena waktunya sudah semakin menipis, kemudian kamu mencari cara lain yaitu dengan melakukan plagiarisme.
2. Minim Referensi
Seseorang yang melakukan plagiarisme juga bisa terjadi karena minimnya referensi. Hal ini terjadi karena orang tersebut merasa kesulitan dalam menyampaikan gagasan, ide, atau konsepnya pada tulisannya. Akibatnya, orang tersebut mencari jalan lain dengan mengambi ide orang lain tanpa mencantumkan sumbernya.
Berbeda halnya ketika seseorang memiliki ide dan konsep yang matang. Menulis pun menjadi lebih mudah karena tinggal menuangkan apa yang menjadi konsep atau idenya sehingga menjadi sebuah karya yang utuh.
3. Kurang Memahami Seperti Apa Teknik Pengutipan
Faktor lainnya yang membuat seseorang melakukan plagiarisme adalah karena kurang memahami bagaimana cara mengutip tulisan. Di dalam mengerjakan karya ilmiah, Anda harus memahami bagaimana cara penulisannya dengan benar agar tulisan Anda tersebut tidak sampai dianggap sebagai plagiarisme.
Memang di dalam mengerjakan karya ilmiah seperti skripsi, kamu tidak bisa lepas dari mengutip pendapat orang lain. Kutipan atau sumber yang kamu ambil tersebut berguna untuk menguatkan teori yang kamu bawakan. Akan tetapi, di sini lain kamu juga harus tahu bagaimana cara mengutip pendapat secara benar.
Bukan malah langsung mengcopy paste tulisan tersebut dan langsung meletakkannya pada karya ilmiahmu. Oleh karena itu, sebagai seorang peneliti kamu harus memahami bagaimana teknik pengutipan. Jadi, tulisanmu tidak dianggap sebagai tindakan plagiarisme. Memang untuk cara yang ketiga ini cenderung sulit dan memerlukan waktu untuk mempelajariya. Namun kamu harus tetap melakukannya agar tulisanmu nanti benar-benar sesuai dengan ketentuan yang ada.
4. Kurang Memahami Apa itu Plagiarisme
Penyebab yang keempat adalah seseorang yang kurang memahami pengertian plagiarisme itu sendiri. Seperti penjelasan sebelumnya, plagiarisme merupakan sebuah tindakan di mana kamu menjiplak atau mengambil pendapat, ide, atau gagasan orang lain tanpa menyertakan sumbernya.
Plagiarisme tersebut ada yang dilakukan secara keseluruhan ada juga sebagian. Untuk itu, seorang penulis harus memahami mana yang termasuk ke dalam kategori tulisan yang plagiat atau tidak. Dengan begitu, di dalam menulis sebuah karya tulis, tidak sembarangan mengambil ide orang lain tanpa memberikan sumbernya.
Bagaimana Cara Agar Bisa Terhindar dari Plagiarisme?
Beberapa cara yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari tindakan plagiarisme antara lain:
1. Gunakan Bahasa Sendiri
Cara menghindari plagirisme adalah ketika kamu mengutip pendapat orang lain, maka kamu harus bisa mengubahnya menjadi bahasamu sendiri. Sebenarnya poin yang ketiga ini memiliki kaitan dengan poin sebelumnya. Jadi, selain kamu harus memahami konteks, kamu juga harus memiliki kemampuan dalam melakukan parafrasa.
Kamu harus bisa mengambil sebuah pendapat kemudian kamu ubah ke bahasamu sendiri. Inilah yang menjadi salah satu cara efektif untuk menghindarkan tulisanmu dari anggapan plagiat. Jangan menggunakan kata-kata yang sama persis dengan yang kamu kutip.
Akan teapi, dalam melakukan parafrasa kamu juga harus melakukannya secara benar. Jika tidak bisa mengubah ke dalam bahasamu sendiri, kemungkinan tulisan tersebut malah akan terdeteksi sebagai tindakan plagirisme. Jadi, kamu harus bisa menggunakan kosa kata dan diksi yang berbeda.
Namun pastikan tulisanmu tersebut tetap bisa dipahami secara jelas. Jangan karena ingin melakukan parafrasa malah membuat tulisanmu terkesan aneh. Untuk itu, kamu perlu belajar bagaimana cara memparafrasa tulisan dengan baik.
2. Memahami Pengertian Plagiarisme
Untuk terhindar dari plagiarisme, kamu juga harus pahyam pengertian plagirisme. Kamu harus tahu apa dan seperti apa sebuah tulisan terdeteksi sebagai tindakan plagiat. Plagirisme yaitu tindakan dengan cara mencuri kata, ide, atau gagasan orang lain. Kemudian orang tersebut menganggap atau mengklaim sebagai miliknya sendiri.
Ada juga yang menerangkan bahwa plagirisme adalah ketika kamu menggunakan ide, kata, atau gagasan orang lain namun tidak mencantumkan sumbernya. Sebuah tindakan plagirisme ini wajib kamu hindari. Jangan sampai karena ingin cepat selesai, kamu menggunakan cara pintas yaitu dengan menjiplak ide atau karya orang lain.
3. Cantumkan Sumber
Kamu harus mencantumkan sumber yang menjadi rujukan tulisanmu secara jelas. Pastikan bahwa informasi yang kamu berikan membuat pembaca mengetahui dari mana sumbernya. Pastikan bahwa sumber yang kamu tulis tersebut jelas. Jangan sampai asal menulis sumber. Apalagi jika sumbernya malah tidak sesuai dengan tulisan atau pendapat yang kamu kutip. Ini akan menjadi sebuah kesalahan yang fatal di dalam menulis sebuah karya ilmiah.
4. Gunakan Tanda Petik
Jika kamu kesulitan menulis dengan bahasamu sendiri pada bagian tertentu, ebenarnya masih ada solusi lainnya. Kamu bisa menggunakan tanda petik di mana cara ini memang efektif untuk membuat tulisanmu tidak terdeteksi sebagai tulisan plagirisme. Kamu bisa memberikan tanda petik pada bagian yang memang tidak dapat kamu parafrasa.
Ketika kamu menggunakan tanda petik, pembaca bisa memahami bahwa kalimat yang kamu gunakan bukan milikmu. Maka dari itu, Ketika kamu merasa kesulitan karena sulit melakukan parafrasa pada bagian tertentu, berilah tanda titik.