TUGAS KELOMPOK BAHASA INDONESIA
TEKS OBSERVASI TENTANG TUMBUHAN ECENG GONDOK
DISUSUN OLEH:KELOMPOK 6
ANGGOTA:
1.SONI YUHELMI
2.NUGRAH OKTRISYA ALFIANI
3.VIONA RAMADHANI
4.RESTI WAHDAINI
5.MIA ANJELINA
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “Tanaman Enceng Gondok” ini sesuai dengan apa yang di harapkan. Kami juga memohon maaf atas kekurangan kami dalam penyampaiana kalimat yang belum sempurna karena kami masih dalam tahapa belajar, mohon dimaklumi semua.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami yaitu Ibu Rita Anggraini S.Pd.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii
BAB.1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Metode Penelitian
BAB.II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.2 Landasan Teori
2.3 Pembahasan
BAB. III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar pustaka
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Alasan kami memilih tanaman eceng gondok sebagai makalah teks observasi kelompok kami karna masih kurangnya pengetahuan masyarakat luas tentang cara menanggulangi dampak negative dari tanaman eceng gondok dan dampak positif dari tanaman eceng gondok. Juga kita dapat menjadikan eceng gondok menjadi barang yang memiliki nilai jual. Hal ini adalah salah satu cara agar bisa berbisnis kecil-kecilan. Dan juga hal berikut :
· Karena tanaman eceng gondok sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
· Karena kurang nya pengetahuan masyarakat tentang eceng gondok.
1.2 Rumusan masalah
· Bagaimana caranya menanggulagi efek negative dari tumbuhan eceng gondok?
· Apakah ada dampak positif atau manfaat yang terdapat pada tumbuhan eceng gondok?
· Apakah eceng gondok memiliki nilai guna (bisnis)?
1.3 Tujuan penilitian
· Untuk memberikan pengetahuan / informasi kepada para pembaca.
· Karena masih banyak masyarakat yang masih belum mengetahui tenteng eceg gondok.
· Untuk mengetahui dampak positif dari eceng gondok.
· Untuk mengetahui cara penanggulangan dampak negative tumbuhan eceng gondok.
· Untuk mengetahui pemanfaatan dari tumbuhan eceng gondok.
1.4 Manfaat Penelitian
· Dapat menentukan habitat eceng gondok
· Supaya kita lebih mengetahui manfaat dari eceng gondok
· Supaya kita lebih bisa menanggulangi efek negative dari tumbuhan eceng gondok
1.6 Metode Penelitian
· Metode observasi
· Mengumpulkan data dari berbagai sumber
· Menbaca beberapa uku
· Metode studi khasus
Bab II
Kajian pustaka
2.1 Landasan Teori
Ceng gondok atau Eceng gondok ( Erichhornia Crassipes ) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, eceng gondok mempunnyai nama lain seperti di daerah Palembang dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, dan de Manado dikenal dengan nama Tumpe.
2.2 Kajian Teori
Eceng gondok di temukan pertama kali oleh Carl Freidrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brazil. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini di anggap sebagai gullma yang dapat merusak lingkunga perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.
Eceng gondok hidup mengapung di ar dan kadang – kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4–0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir dan berwarna hitam. Bunganya kotak beruang tiga dan bewarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.
Eceng gondok tumbuh di kolam kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang ekstrim dari ketinggian air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperature dan racun–racun dalam air. Pertumbuhaan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrient yang tinggi, terutama yang kaya nitrogen, fosfat, dan potassium. Kandungan garam dapat menghambat petumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau–danau di daerah pantai Afrika Barat dimana eceng gondak akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan naik pada musim kemarau.
Akibat – akibat negative dari eceng gondok antara lain:
· Meningkatkan evaportansipasi (penguapan dan hilangnya air melaui daun–daun tanaman).
· Menurunnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam perairan sehingga menyebabkan tutunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air.
· Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat pendangkalan.
· Mengganggu arus air, khususnya bag masyarakat yang masih kehidupannya tergantung dari sungaiseperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.
· Meningkatkan habitat bagi vector penyakit pada manusia.
· Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.
· Dikenal sebagai tanaman gulma air, karna pertumbuhannya yang begitu cepat sehinga menutupi permukaan air.
· Mempercepat penguapan air
2.3 Pembahasan
1. Cara Penanggulangan Dampak Negative dari Tumbuhan Eceng Gondok
· Menggunakan Herbisida
· Mengangkat eceng gondok secara langsung dari lingkungan perairan
· Menggunakan predator ( hewan sebagai pemakan eceng gondok ), salh stunya adalah dengan menggunakan ikas grass carp ( Ctenopharyngdon Idella ). Ikan grass carp memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan gulma di permukaan air hilang, daunnya menyentuh permukaan air sehinga terjadi dekomposisi dan kemudian di makan ikan.
2. Dampak Negative atau Manfaat Dari Eceng Gondok
· Eceng gondok dapat menetralkan limbah rumah tangga dan industry
· Menyerap uranium dan mercirium.
· Pembersih polutan berat
· Mampu menyerap residu pestisida
· Eceng gondok dapat di olah menjadi bahan pembuatan kertas, kompos, biogas, perabotan, kerajinan tangan.
· Sebagai media pertubuhan bagi jamur merang
· Eceng gondok menghasilkan Senyawa Fitohara yang mampu mempercepat pertumbuhan akar eceng gondok
· Eceng gondok dapat di manfaatkan sebagai pupuk organic
3. Pemanfaatan Eceng Gondok menjadi Barang Uang Memiliki Nilai Guna dan Komersial
· Eceng gondok dapat dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan yang menguntungkan
· Kerajinan dari eceng gondok bisa di manfaatkan sebagai peluang bisnis
· Banyaknya potensi alam tanaman eceng gondok dan peluang ekonomi yang cukup menjanjikan membuat sentra kerajinan eceng gondok di beberapa tempat.
· Kerajinan eceng gondok dapat berupa anyaman, tas, sandal, bahan pembuatan kertas, dompet, furniture mebel, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
· Eceng gondok merupakan serat alam yang ramah lingkungan sehingga aman untuk bahan kerajinan dan menjadi trend bisnis kedepan.
· Walupun eceng gondok di anggap sebagai gulma di perairan, tetapi eceng gondok memiliki banyak manfaat.
· Walaupun eceng gontok memiliki dampak negative tatapi hal tersebut bisa di tanggulangi.
3.2 Saran
· Diharapkan kepada seluruh pengusaha kerajinan eceng gondok dapat terus meningkatkan kualitas produk untuk memberikan kepuasan konsumen.
· Para pengusaha kerajinan khususnya pengusaha eceng gondok dapat lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia.
· Pengusaha dapat memberikan pelatihan intensif kepada masyarakat mengenai wira usaha eceng gondok
DAFTAR PUSTAKA
Fratelo. 2010. Enceng Gondok, (Online), (http://archive.kaskus.us/thread/3449869, diakses 7 Januari 2011).
Fadholi, A. 2009. Kerajinan Enceng Gondok, (Online), (http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/kerajinan-enceng-gondok.html, diakses 7 Januari 2011).
Galeriukm. 2010. Bisnis Kerajinan Enceng Gondok, (Online), (http://galeriukm.web.id/unit-usaha/handicraft/bisnis-kerajinan-enceng-gondok, diakses 7 Januari 2011).
Wikipedia. 2010. Eceng Gondok, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Eceng_gondok, diakses 7 Januari 2011).
No Responses