Presiden dan Burung Beo

 

Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
Presiden 2: “Hebat-hebat!”
“Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
“Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
“Salah”.
“Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
“Salah”.
“Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
“Salah”.
“Loh … jadi gimana donk?”.
“Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
“Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
“Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

Struktur
 Menurut saya bagian abstrak berisi (Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.) Karena didalam nya memuat gambaran tentang isi teks.
Menurut saya bagian orientasi berisi  (Suasananya cukup mengherankan).  Karena di dalamnya terdapat bagian teks yang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
  Menurut saya bagian krisis berisi (“Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”).  Karena didalamnya menjelaskan hal atau masalah yang unik atau tidak biasa terjadi.
  Menurut saya bagian reaksi berisi (“Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”). Karena didalamnya berisi cara menyelesaikan masalah yang timbul.
Menurut saya koda berisi  (“Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.)  Karena didalamnya berisi simpulan kejadian.

 

Ciri-ciri bahsa yang terdapat didalam teks diatas adalah:

1. Kalimatnya bermakna konotasi.

2. Kalmatnya bermakna sindiran.

3. Mengandung pembelajaran.

4.  Menggunakan konjungsi

 

 

Leave a Reply