Puisi

LUKA

 

 

 

Disaat ku diam menikmati luka ini,

Kepedihan rindu menetes pilu

Hanya hamparan kata yang terpancar di air mata

Ku biarkan hati merintih dalam celah sanubari..

Luka yang menyayat kalbu

Selalu dating silih berganti..

 

Ketika malam masih membekas,

Kugoreskan untaian kata yang berirama pilu

Hingga luka dan lara menjadi sebait nada

Hingga dingin malam membeku dalam jiwa

 

Hanya lewat kertas ini kulepaskan suara hati

Karena dimulut tak lagi terugkap

Yang membekas hanya kebisuan dalam senyum..

 

Seiring riak –riak kelamnya malam

Kutepiskan semua mimpi yang tak pasti

Agar semua pergi

Agar semua musnah

 

Walau itu hanya sebuah bayang..

Leave a Reply