RESENSI NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA
1. IDENTITAS BUKU
Judul Buku : 99 Cahaya Di langit Eropa
Penulis : Hanum Salsabila Rais
Rangga Almahendra
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, November 2013
Halaman : 420 Halaman
2. SINOPSIS
Novel ini berisi tentang kisah perjalanan kedua penulis selama berada di Eropa. Hanum dan Rangga tinggal selama 3 tahun di Eropa saat Rangga mendapatkan beasiswa program doctoral di Universitas di Australia. Keduanya berkesempatan menjelajahi Eropa dan menemukan keindahan di Eropa yang tidak sekedar hanya Menara Eiffle, Tembok Berlin, Konser Muzart, Stadiun Sepakbola San Siro, Colloseum Roma. Namun, mereka menemukan keindahan lain dari Eropa, meraka menjelajahi sejarah islam yang pernah Berjaya ditanah itu. Eropa dan Islam yang pernah menjadi pasangan serasi. Namun, ketamakan manusia membuat dinasti itu runtuh. Melalui buku ini penulis ingin menceritakan tentang beberapa tempat dimana islam mempunyai kisah yang cukup menarik di dalamnya. Kisah0kisah dari beberapa tempat didalamnya yang bisa membuat penulis dan pembaca enggan untuk melakukan kesalahan yang sama. Tempat itu diantara lain Wina( Austria ), Paris( Perancis ), Granada dan Cocduba( Spanyol ) dan Istanbul( Turkey ).
Selama disana Hanum melakukan kursus bahasa untuk mempelajari bahasa baru. Di situlah Hanum berkenalan dengan Fatma, wanita asal Turki yang berhasil menggungah jiwa kelana Hanum untuk menyusuri jejak islam di Eropa. Fatma yang notabenenya janya seorang ibu rumah tangga ternyata memiliki wawasan yang luas tentang sejarah islam di Eropa. Bukan hanya itu, kebesaran hati seorang Fatma yang menerima cerca dari kalangan non muslim menyadarkan Hanum, bahwa islam seharusnya dimaknai luar dan dalam. Bukan hanya sekedar casing yang islam, namun jiwa dan pikiran kaum bar-bar. Sayangnya, Fatma tiba-tiba menghilang setelah mereka mengikat janji akan berkelanan bersama menapaki jejak islam yang ada di Spanyol, Perancis, dan Turki yang pernah Berjaya pada masa itu. Demi memenuhi janjinya itu Hanum kemudian mulai menjelajahi sendiri bersama suaminya.
Tempat kedua yang dijelajahi Hanum dan Rangga adalah Paris, Perancis. Kota ini dikenal dengan City of Light yang berarti pusat peradaban Eropa. Di Paris, Hanum bertemu dengan seseorang mualafyang bernama Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan Arab World Institude Paris. Marion menunjukkan kepada Hanum bahwa Eropa adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah islam yang luar bisa bertanya. Seperti kutic-kutic pada ceramic yang berada di Musse Lourve. Yang lebih mencengangkan Hanum, pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria terdapat kalimat Tauhid “Laa ilaaha illallah”. Selain benda-benda kecil didalam Musse Lourve, Marion juga memberi tahu tentang Vuie Triumphale atau jalan kemenangan yang dibuat oleh Napaleon Bonaparte, tempat dua gerbang kemenangan (arc du triumphe) yang sangat megah dan mewah. Menurut Marion, bila ditarik garis lurus imajiner maka akan menghadap arah kiblat. Mungkin akan menjadi konspirasi apabila Eropa mengikuti Napoleon beragama islam, tapi berdekatan beliau dengan islam tak terbantahkan. Selain itu, Jendral kepercayaan Napoleon, Francois Menuu mengucapkan Syahadat setelah menaklukkan Mesir dan syariat-syariat islam juga mengispirasi Napoleon Cedo.
Setelah ke Paris,mereka melanjutkan menjelajahi Cordoba dan Gronoda. Dua kota di Andalusia yang menurut beberapa ahli adalah traecity of lights. Cordoba merupakan ibu kota Andalusia dimana peradaban Eropa dimulai. Pada kota ini berkembang ilmu pengetahuan dan menginspirasi kota-kota lain di Eropa. Pada masa keemasan itu,Cordoba bukan Negara islam semuanya,namun toleransi antar agama menjadi suatu landasan kuat hingga menjadi kota yang sangat dikagumi sekaligus memberi membuat iri kota-kota lain. Di Cordoba terdapat Mezquita,yaitu masjid besar yang menjadi kathendral setelah jatuh ke tangan rajar ferdinard dan ratu Isabela. Sementara itu Granada adalah kota terlahir dimana islam takluk didaratan Eropa. Di Granada terdapat banteng megah yang menjelaskan berapa megahnya islam dimasa keemasan.selanjutnya mereka bersempatan Istanbul. Istanbul konstatinupel adalah saksi sejarah dimana islam pernah memiliki masa keemasan. Pada saat itu kerajaan islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Namun di turki tidak ditinggalkan istana yang megah,bukan karena tidak mampu melainkan karena sultan mereka mencontoh kesederhanaan. Sesuatu hal yang mulai dilupakan pemimpin-pemimpin saat ini. Di turki juga terdapat Hagia Sophi,belas gereja besar dan sempat dijadikan masjid. Namun kini telah dijadikan museum oleh pemerintahan turki. Dan dari semua perjalanan yang cukup panjang ini sebuah keinginan yang benar ada pada suami istri yang ingin bersama-sama pergi melaksanakan rukun islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji.
3. UNSUR INTRINSTIK
Ø Tema
Mendapat jejak islam di benua Eropa.
Ø Tokoh dan Penokohan
Hanum : Mempunyai rasa keingintahuan pada islam yang sangat besar.
Rangga : Suami yang baik, selalu mendukung
Hanum menjelajahi islam di Eropa.
Fatma : Mengajak Hanum menyusuri rahasia- rahasia kebesaran islam di Eropa.
Eyse : Anak dari Fatma yang selalu
menuruti perkataan ibunya.
Selim : Membantu Fatma dan menjelaskan
segala yang ia ketahui tentang islam
di Eropa.
Mariun : Membantu Hanum menjelajahi
Eropa.
Stepan : Teman kuliah doctorat sekaligus
teman Rangga di kampus. Pria ini
tidak memeluk agama.
Ø Latar
Latar Tempat : Paris, Granada,Austria,
Cordoba, Mekkah.
Latar Waktu : Pagi, siang, malam.
Latar Suasana : Menyenangkan,
menegangkan, menyedihkan.
Ø Alur : Maju Mundur.
Ø Amanat : 1. Jadikanlah sejarah sebagai pelajaran berharga bagi kita.
2. Jangan pernah untuk berhenti
mempelajari bagaimana
perkembengan sejarah peradaban islam di Negara Eropa yang sebenarnya sangat membanggakan bagi kita sebagai pemeluknya.
4. KOMENTAR
Menurut saya novel ini sangat bagus, karena novel ini mengkisahkan tentang seorang Hanum menjelajahi peradaban islam di Eropa. Yang dapat disimpulkan bahwa Eropa pernah menjadi pasangan serasi islam dan banyak meninggalkan peninggalan-peninggalan sejarah sebagai buktinya.