Resensi Jingga dan Senja
•DATA BUKU
Judul : Jingga dan Senja
Penulis : Esti Kinasih
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun & tempat terbit : 2010, Jakarta
Jumlah halaman : 312 hlm
Panjang & lebar buku : 20 & 14 cm
Harga buku : Rp. 30.000,00
Jenis buku : Fiksi
Warna sampul : Orange
•UNSUR INTRINSIK
1. Tema
Novel ini bertemakan kenakalan remaja,cinta segitiga,dan bagaimana caranya untuk mendapatkan orang yang dicintai.
2. Alur
Alur yang terdapat pada novel ’’Jingga dan Senja’’ adalah alur maju dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Tahap Permulaan : Halaman 1 s.d. 17
b. Tahap Pertikaian : Halaman 18 s.d. 29
c. Tahap Perumitan : Halaman 30 s.d. 167
d. Tahap Puncak : Halaman 168 s.d. 219
e. Tahap Peleraian : Halaman 220 s.d. 285
f. Tahap Akhir : Halaman 286 s.d. 309
3. Latar (setting)
Latar yang terdapat pada novel’’Jingga dan Senja’’adalah sebagai berikut:
a. Latar alam : di kota Jakarta.
b. Latar sosial : lingkungan pelajar,lingkungan siswa pengikut tawuran.
c. Latar tempat : Sekolah,kelas,kantin,rumah,mall,toilet,lapangan.
4. Sudut Pandang
Novel ini memakai sudut pandang orang ketiga serba tahu
5. Karakter dan Karakterisasi
Berikut adalah karakter dan karakterisasi dari novel ’’Jingga dan Senja’’.
a. Ari (Matahari Senja) : Pemberontak, pemberani, misterius.
b. Tari (Jingga Matahari) : Periang, pemberani, plin-plan,keras kepala.
c. Oji : Badung, humoris, penurut, rajin belajar.
d. Ridho : Pengertian, setia kawan, pendiam.
e. Fio : Pengertian, setia kawan.
f. Veronica : Sombong, kasar, pedengki.
g. Ata (Matahari Jingga) : Ramah, pengertian, penyabar.
h. Anggada : Pendendam, pedengki, badung.
i. Anggita : Pendiam, tidak bisa menjaga rahasia.
6. Amanat
Amanat yang terkandung pada novel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pelajar kita tidak boleh melakukan hal negatif dalam hal ini tawuran.
b. Jangan menjadi orang pendendam
c. Tidak melakukan kekerasan dalam mengatasi sebuah masalah.
d. Menghargai hak orang lain.
e. Menghormati guru dan menjadi pelajar yang baik,
f. Kita tidak boleh memaksa orang lain dalam hal apapun,
g. Bersainglah secara sehat.
•UNSUR EKSTRINSIK
1. ISI NOVEL
Tari adalah seorang siswi yang baru saja masuk ke bangku SMA. Tari sangat suka dengan warna orange, hampir semua yang melekat di tubuhnya berwarna orange terkecuali baju seragamnya yang putih abu-abu. Mulai dari pita, jam tangan, anting dan tas. Hal ini bisa dibilang karena namanya yang bisa dibilang cukup langka yaitu “Jingga Matahari”, ibunya memberi nama itu karena Tari lahir pada sore hari saat matahari terbenam. Dia adalah anak yang periang dan ramah.
Berbeda jauh dengan Ari, nama mereka memang mirip bisa dibilang sangat mirip. Nama lengkap Ari adalah “Matahari Senja”, namun karakteristik mereka sangat berbeda. Ari adalah kakak kelas Tari yang terkenal tukang bikin onar dan tawuran, Ari sering dipanggil oleh kepala sekolah karena kepala sekolah. Bahkan semua guru pun sudah sangat paham dengan karakter Ari.
Tak di sangka-sangka dua karakter yang berbeda itu bisa saling bertemu meski selalu dalam situasi bertengkar. Ari sangat tertarik dengan Tari apalagi setelah mengetahui nama mereka yang sangat mirip bagaikan benda dan bayangannya. Kesempatan ini digunakan Angga untuk merebut sesuatu yang sangat berarti bagi Ari. Angga adalah teman SMP Ari. Mereka selalu terlibat dalanm tawuran antar pelajar. Antara sekolahan Wijaya milik Angga dan sekolah Airlangga milik Ari.
Benar saja Ari sangat marah ketika Angga dekat dengan Tari, itu berarti apa yang di haranpan Angga tercapai. Hubungan Ari dengan Tari pun memburuk. Mereka sering terlibat adu mulut di lingkungan sekolah. Bahkan, Ari pernah terang-terangan berkelahi dengan Angga di depan Tari, untuk memperebutkan dirinya.
Namun, keduanya memiliki maksud lain. Ari tulus mencintai Tari, sedangkan Angga hanya berniat memanfaatkan. Sayang, Tari tak juga sadar akan hal itu. Hingga suatu hari, Angga memutuskan untuk mundur. Dia beralasan, Ari mengancam akan berbuat jahat pada Anggita, sepupu Angga. Alasan yang diungkapkan Angga tersebut membuat kebencian Tari terhadap Ari memuncak. Hubungan mereka pun nyaris mustahil untuk diselamatkan. Semakin Ari mendekat, semakin Tari menjauh.
Namun tiba-tiba dalam situasi yang mulai rumit muncul seorang pria yang sangat mirip dengan Ari dia adalah Ata alias “Matahari Jingga” kembaran Ari. Hal ini sangat membuat Tari terkejut. Mereke berpisah karena kedua orang tua mereka bercerai. Menurut Tari Ata sangan berbeda dengan Ari, meski fisik mereka sangat mirip namun sikap mereka jauh berbeda, Ata terlihat lebih kalem dari kembarannya yang brutal dan selalu membuat Tari tertekan, Tari lebih nyaman dengan Ata.
Melalui Ata Tari mendapatkan informasi tentang Ari, Ata dan Tari selalu bertemu untuk berbagi cerita mengenai saudara kembarnya yang brutal itu. Hinga pada akhirnya perasaan itupun muncul antara Tari dan Ata, Ata menyukai Tari. Tetapi apakah Tari juga memiliki perasaan yang sama dengan Ata? Apakah sebaliknya? Jawabannya ada di buku kedua Jingga dalam Elegi.
2. KELEMAHAN NOVEL
v Kelemahan dari buku “Jingga dan Senja ini adalah tidak selesai dalam satu novel tatapi bersambung.
v Masih terdapat kata-kata anak SMA yang kasar.
v Setting dalam novel tersebut tidak digambarkan secara terperinci, hanya kehidupan anak SMA pasti identik menggunakan setting sekolahan.
3. KELEBIHAN NOVEL
v Kelebihan dari buku “Jingga dan Senja” ini adalah Bahasa yang digunakan menguanakan bahasa yang sentai sehingga mudah di pahami oleh pembaca.
v Di kemas dengan tampilan yang menarik dengan sampul buku dengan warna yang mencolok yaitu orange
v Alurnya jelas, jalan ceritanya tidak membingungkan dan mudah dimengerti setiap kejadiannya, baik itu menggambarkan alur maju maupun ketika bagian flash back nya.
v Sudut pandang yang digunakan penulis juga sesuai dengan alur cerita yaitu sebagai orang ke-tiga serba tahu. Sehingga sang penulis dengan mudah dan leluasa dalam menceritakannya, dan membuat keseluruhannya semakin menarik ketika dibaca.
v Perwatakan pada kedua tokoh utama sangat berlawanan, membuat cerita semakin menarik.Dengan penggambaran emosi para tokoh yang menyertai cerita membuat para pembaca seperti ikut terbawa emosi cerita.