Resensi Novel “Negeri 5 Menara”

Resensi Novel “Negeri 5 Menara”

·       Data Buku

Judul Buku                    : Negeri 5 Menara

Pengarang                    : A. Fuadi Penerbit                       : PT Gramedia Pusataka Utama

Tempat terbit               : Jakarta

 Tahun terbit                 : 2009

Jumlah Halaman          :   423 halaman

·        Unsur Instrinsik

1. Tema : Pendidikan

2.  Alur : Maju-mundur

 3. Tokoh : Alif , Baso, Raja dalam, Said, Dulmajid, Atang, Ustad Salman  

4. Latar Tempat : Pondok Madani  

 5. Sudut Pandang : orang pertama

6. Gaya Bahasa : inspiratif

 

7. Amanat

 Janganlah kita  putus asa dalam hidup, jadikanlah kita orang yang bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan agama.

 

·       Unsur Ekstrinsik:

Nilai Agama : Novel ini menceritakan tentang kehidupan sekitar pesantren sehingga banyak mengajarkan nilai agama  

Nilai Moral : Kebersamaan,tidak pantang menyerah, menuntaskan apa yang sudah dimulai.

·       Isi Novel

Novel ini menceritakan seorang Alif Fikri yang berasal dari Bayur, kampung kecil di dekat Danau Maninjau Padang, Sumatera Barat, yang memiliki cita-cita untuk bisa menjadi seperti B. J. Habibie. Namun saat kelulusan SMp, amaknya tidak memperbolehkan untuk melanjutkan ke SMA. Karena amaknya begitu sehingga mimpi alif pun kandas untuk menjadi isiyur dan ahli ekonomi. Kemudian Alif menerima surat dari pamannya di Mesir yag menyarankan utuk masuk ke pondok pesantren di Jawa Timur yaitu Pondok Madani. Novel ini terdapat pemeran lain yaitu Raja, Atang, Said, Dumajid, Baso.  Satu kalimat yang pertama kali di dengar Alif ketika sampai di Pondok Madami adalah  “man jadda wajada”, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Oleh karena itu ia semangat dan menjalankan  takdirnya dengan ikhlas ersaa para sahabatnya yaitu Raja, Atang, Said, Dumajid, mereka berikhtiar dan senantiasa berdoa agar impiannya menjadi nyata. akhirnya mereka menggapai mimpinya masing-masing yaitu Alif merantau ke Amerika, Raja merantau ke Eropa, Atang di Afrika, Baso berada di Asia, sedangkan Said dan Dulmajid mereka tetap berada di Negara kesatuan Republik Indonesia.

·       Kelebihan

Novel ii mampu menginspirasi generasi muda sekarang. Novel ii juga dapat membuat pembacanya dapat terhayut dalam eritaya seakan akan berada dalam cerita tersebut.

·       Kekurangan

Ada beberapa bahasa arab yag tidak diterjemahkan, sehingga pembaca kurang mengerti dan mencari dulu arti kata tersebut.
 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply