Resensi dan Sinopsis Novel
Sang Pemimpi by Andrea Hirata
Pengarang : Andrea Hirata
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Yogyakarta : Bentang Pustaka
Genre : Roman
Tahun Terbit : Juli 2006
Jumlah Halaman : x, 292 halaman
ISBN : ISBN 979-3062-92-4
Sinopsis Novel Sang Pemimpi :
Buku ini menceritakan tentang masa SMA tiga orang sahabat, yaitu Ikal, Arai dan Jimbron. Mereka bertiga adalah remaja yang berasal dari Belitong dan melanjutkan sekolah di Manggar, SMA Negeri pertama di Manggar. Untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya Arai, Ikal dan Jimbron bekerja paruh waktu sebagai kuli di pasar ikan. Arai adalah yang paling cerdas di antara mereka bertiga, selalu mengutip kata-kata inspiratif dari berbagai sumber “tak semua yang dihitung bisa diperhitungkan dan tak semua yang diperhitungkan bisa di hitung”, sedangkan Ikal yang sangat mengidolakan H. Roma Irama akan mengutip kalimat dari lirik lagu raja dagdut tersebut “Darah muda adalah darahnya para Remaja” sedangkan Jibron yang sangat menyukai kuda akan mengeluarkan kalimat yang tidak jauh-jauh dari bahasan tentang kuda.
Kehidupan SMA adalah perjalanan mencari jati diri. Arai, saat itu jatuh cinta pada teman sekelasnya, Zakia Nurmala, sedangkan Ikal jatuh cinta pada putir seorang Cina, A Ling, dan Jimbron jatuh cinta pada Kuda. Arai yang paling giat mendekati cintanya, dia bahakan belajar bernyanyi dan bermain gitar hanya untuk menggoda Zakiah Nurmalanya.
Ahirnya mereka tamat SMA, Ikal yang terpengaruh dengan mimpinya Arai untuk menuju ke Paris dan mengelilingi dunia, tidak mau hanya putus sampai di SMA, maka dia dan Arai menggunakan uang tabungan mereka selama ini untuk berangkat ke Jakarta. Ikal diterima di UI jurusan Ekonomi. Dia menjalani masa kuliah yang cukup sulit yaitu kuliah sambil kerja, namun ahirnya dia bisa lulus tepat pada waktunya. Namun mimpi mereka tak hanya sampai disitu. Paris yang menjadi impian mereka belum tercapai, maka Arai dan Ikal berusaha mendapatkan beasiswa agar bisa melanjutkan kuliah di Paris.
Arai tiba-tiba menghilang, Ikal sendiri kerja serabutan untuk bertahan hidup, berahir di kantor pos. mimpinya untuk ke Paris sudah hilang bersamaan dengan kepergian Arai yang entah kemana. Proposal beasiswa untuk ke Paris tak di gubrisnya lagi.
Beberapa bulan kemudian, Ikal memutuskan untuk mengajukan proposal beasiswa tersebut, meski tanpa Arai. Tak di sangka, Ikal kembali bertemu dengan Arai di kantor Pengajuan beasiswa. Mereka berdua berpelukan dan berjanji akan bersama-sama ke Paris. Ternyata mimpi untuk ke Paris telah mempertemukan mereka kembali.
Tokoh-tokoh dan karakter dalam novel Sang Pemimpi :
Ikal : tokoh Utama dalam cerita. Karakternya : pekerja keras, memiliki semangat hidup. sering selalu percaya pada Arai sehingga semangatkan akan kembali setelah melihat Arai yang tetap semangat dan tak pernah berhenti bermimpi.
Arai : sosok yang sangat menginspirasi. Sifatnya yang selalu ceria, berani, semangat dan memiliki mimpi-mimpi yang sangat tinggi membuat orang lain ingin terbang bersamanya