teks negosiasi

TEKS NEGOSIASI
LARANGAN MEMBAWA PONSEL KE SEKOLAH

Suatu hari,di sebuah Sekolah  Menengah Pertama yang tidak di ketahui namanya.Akan ada peraturan baru.Isu akan adanya peraturan baru ini terdengar ke telinga para siswa  di Sekolah Menengah pertama itu.Peraturan itu adalah larangan adanya membawa ponsel ke sekolah.Hal ini membuat para siswa protes, karena ponsel pada zaman sekarang sangat di perlukan untuk menunjang pembelajaran siswa.Akhirnya siswa di Sekolah  Menengah Pertama itu mengutus satu perwakilan dari siswa  untuk menemui Kepala Sekolah Menengah Pertama  itu.Yang menjadi pilihan adalah seorang ketua osis di Sekolah menengah pertama itu.Ketua osis itu dating menghadap Kepala Sekolah Menengah Pertama.
Ketua osis:Assalamua’likum, permisi buk,boleh saya masuk buk?
Kepala sekolah:Wa’alaikumsalam, silahkan masuk nak, ada keperluan apa kamu datang ke sini,ada yang bisa ibuk bantu?
Ketua osis:Begini buk, maksud saya datang ke sini adalah ,belakangan ini saya mendengar adanya isu di sekolah kita akan ada peraturan baru.Peraturan itu adalah adanya larangan bagi siswa untuk membawa ponsel ke sekolah,Apakah itu benar adanya buk?
Kepala Sekolah:Oh, masalah itu.Memang benar adanya ,bahwa sekolah kita aka nada larangan membawa ponsel ke sekolah.
Ketua osis:Kalau peraturan itu akan ada,saya dan teman teman saya , sebenarnya agak keberatan.Karena menurut saya ponsel sangat berguna bagi siswa, untuk menunjang dalam pembelajaran.Selain untuk sarana komunikasi ponsel juga berguna untuk mencari referensi tentang pelajaran.Siswa dapat mencari materi pelajaran yang tidak ada di buku.
Kepala sekolah:Memang benar yang kamu katakan.Tapi kalau ponsel  I bawa ke sekolah akan membuat siswa dalam pelajaran akan tergangu.Siswa tidak akan focus dalam pelajaran,karena pikiranya terfokus pada ponselnya.Karena itu sekolah membuat kebijakan untuk larangan membawa ponsel ke sekolah.
Ketua osis:Tapi buk, siswa dapat mematikan ponselnya ketika belajar.Dan bias di buka ketika tidak sedang proses belajar mengajar.
Kepala sekolah:Tapi kalau seandainya ada siswa yang nakal,dan memainkan ponselnya ketika belajar, guru tidak akan bisamengontrol secara maksimal.
Ketua osis:Tapi kalau ada siswa yang rumahnya jauh, dan  pulang terlambat ia tidak mengabarkannya pada orang tuanya ,Lalu orang tuanya akan panic mencarinya, kalau ada ponsel kan bias mengabari orang tuanya.
Kepala sekolah:Begini saja, sekolah akan mengzinkan siswa membawa ponsel yang bukan telephone pintar.Hanya bisa di pakai untuk sms dan telephone saja, apakah kamu setuju?
Ketua osis:saya setuju buk.Terima kasih atas pengertian dan wakttumya
Kepala sekolah:Iya, sama-sama
Ketua osis:kalau begitu saya permisi.

Akhirnya siswa di sekolah itu di perbolehkan membawa ponsel dengan satu catatan bukan telephone pintar.

Struktur teks negoisasi :

1. Orientasi : Kalimat pembuka,biasanya ucapan salam. Fungsinya untuk memulai negosiasi.

Kutipan: Suatu hari,di sebuah Sekolah  Menengah Pertama yang tidak di ketahui namanya.Akan ada peraturan baru.Isu akan adanya peraturan baru ini terdengar ke telinga para siswa  di Sekolah Menengah pertama itu.Peraturan itu adalah larangan adanya membawa ponsel ke sekolah.Hal ini membuat para siswa protes, karena ponsel pada zaman sekarang sangat di perlukan untuk menunjang pembelajaran siswa.Akhirnya siswa di Sekolah  Menengah Pertama itu mengutus satu perwakilan dari siswa  untuk menemui Kepala Sekolah Menengah Pertama  itu.Yang menjadi pilihan adalah seorang ketua osis di Sekolah menengah pertama itu.Ketua osis itu dating menghadap Kepala Sekolah Menengah Pertama.
2. Permintaan : Suatu hal yang di inginkan pihak pertama
Kutipan pada teks : Ketua osis:Begini buk, maksud saya datang ke sini adalah ,belakangan ini saya mendengar adanya isu di sekolah kita akan ada peraturan baru.Peraturan itu adalah adanya larangan bagi siswa untuk membawa ponsel ke sekolah,Apakah itu benar adanya buk?

3. Pemenuhan : kesanggupan hal berupa hal yang diinginkan pihak pertama
Kutipan pada teks : Kepala sekolah:Begini saja, sekolah akan mengzinkan siswa membawa ponsel yang bukan telephone pintar.Hanya bias di pakai ntuk sms dan telephone saja, apakah kamu setuju?

4. Penawaran : puncak negosiasi yang terjadi
Kutipan pada teks : Ketua osis:Kalau peraturan itu akan ada,saya dan teman teman saya , sebenarnya agak keberatan.Karena menurut saya ponsel sangat berguna bagi siswa, untuk menunjang dalam pembelajaran.Selain untuk sarana komunikasi ponsel juga berguna untuk mencari referensi tentang pelajaran.Siswa dapat mencari materi pelajaran yang tidak ada di buku.
Kepala sekolah:Memang benar yang kamu katakan.Tapi kalau ponsel  I bawa ke sekolah akan membuat siswa dalam pelajaran akan tergangu.Siswa tidak akan focus dalam pelajaran,karena pikiranya terfokus pada ponselnya.Karena itu sekolah membuat kebijakan untuk larangan membawa ponsel ke sekolah.
Ketua osis:Tapi buk, siswa dapat mematikan ponselnya ketika belajar.Dan bias di buka ketika tidak sedang proses belajar mengajar.
Kepala sekolah:Tapi kalau seandainya ada siswa yang nakal,dan memainkan ponselnya ketika belajar, guru tidak akan bias mengontrol secara maksimal.
Ketua osis:Tapi kalau ada siswa yang rumahnya jauh, dan  pulang terlambat ia tidak mengabarkannya pada orang tuanya ,Lalu orang tuanya akan panic mencarinya, kalau ada ponsel kan bias mengabari orang tuanya.
Kepala sekolah:Begini saja, sekolah akan mengzinkan siswa membawa ponsel yang bukan telephone pintar.Hanya bias di pakai ntuk sms dan telephone saja, apakah kamu setuju?

5. Persetujuan : kesepakan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan.
Kutipan pada teks : Ketua osis:saya setuju buk.Terima kasih atas pengertian dan wakttumya

 

6. Pembelian
Kutipan pada teks : Kepala sekolah:Begini saja, sekolah akan mengzinkan siswa membawa ponsel yang bukan telephone pintar.Hanya bisa di pakai untuk sms dan telephone saja, apakah kamu setuju?
Ketua osis:saya setuju buk.Terima kasih atas pengertian dan wakttumya

7. Penutup

Kutipan pada teks :
Akhirnya siswa di sekolah itu di perbolehkan membawa ponsel dengan satu catatan bukan telephone pintar.

 

Leave a Reply