TEKS NEGOSIASI
“ULANGAN HARIAN”
Pada suatu siang di kelas X IIS 2, saat jam pelajaran Sejarah akan habis. Pak Amrullah mendadak mengadakan Ulangan Harian. Anak-anak tidak terima dan belum siap untuk mengikuti Ulangan Harian yang mendadak itu. Terjadilah kerusuhan yang memohon untuk tidak mengadakan Ulangan Harian sekarang. Lalu majulah perwakilan kelas untuk berbicara.
Siswa : Maaf sebelumnya, Pak. Tapi saya tidak terima akan diadakan Ulangan Harian sekarang. Siswa yang lainnya pun belum mempersiapkan diri karena tidak tahu akan diadakan Ulangan Harian sekarang. Jadi saya memohon kepada Bapak agar membatalkan Ulangan Harian ini.
Pak Am : Nak, jika hari ini tidak jadi diadakan Ulangan Harian, maka waktu untuk belajar tentang materi baru akan berkurang. Jadi menurut Bapak, lebih baik sekarang.
Siswa : Tapi Pak, bagaimana jika nilai kami rendah. Bukankah lebih baik minggu depan saja agar kami sudah mempersiapkan diri.
Pak Am : Baiklah saya setuju atas alasan kamu. Saya pun tak ingin nilai kalian semua rendah.
Siswa : Terima kasih banyak, Pak. Kami akan belajar dengan keras untuk Ulangan Harian minggu depan.
STRUKTUR TEKS NEGOSIASI
1. Orientasi = Pembukaan dari sebuah percakapan antara kedua belah pihak untuk memulai suatu proses interaksi dalam negosiasi. Biasanya berupa salam atau sapaan.
Pada suatu siang di kelas X IIS 2, saat jam pelajaran Sejarah akan habis. Pak Amrullah mendadak mengadakan Ulangan Harian. Anak-anak tidak terima dan belum siap untuk mengikuti Ulangan Harian yang mendadak itu. Terjadilah kerusuhan yang memohon untuk tidak mengadakan Ulangan Harian sekarang. Lalu majulah perwakilan kelas untuk berbicara.
“Maaf sebelumnya, Pak.”
2. Permintaan = Suatu pihak yang ingin menanyakan atau mengajukan mengenai suatu barang atau permasalahan yang sedang dihadapi.
“Tapi saya tidak terima akan diadakan Ulangan Harian sekarang. Siswa yang lainnya pun belum mempersiapkan diri karena tidak tahu akan diadakan Ulangan Harian sekarang. Jadi saya memohon kepada Bapak agar membatalkan Ulangan Harian ini.”
3. Pemenuhan = Pihak yang lain memberitahukan mengenai barang atau objek agar orang yang diajak interaksi oleh orang tersebut menjadi lebih paham.
“Nak, jika hari ini tidak jadi diadakan Ulangan Harian, maka waktu untuk belajar tentang materi baru akan berkurang.”
4. Penawaran = Puncak/ inti dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar antara pihak yang satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan bersama yang saling menguntungkan.
“Jadi menurut Bapak, lebih baik sekarang.”
“Bukankah lebih baik minggu depan saja agar kami sudah mempersiapkan diri.”
5. Persetujuan = Kesepakatan bersama atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.
“Baiklah saya setuju atas alasan kamu. Saya pun tak ingin nilai kalian semua rendah.”
6. Penutup = Akhir dari sebuah percakapan antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.
“Terima kasih banyak, Pak. Kami akan belajar dengan keras untuk Ulangan Harian minggu depan.”
Faktor Penyebab Keberhasilan Negosiasi |
Bukti Kutipan |
Kesediaan kedua belah pihak untuk berkompromi dengan pihak lain |
Jadi saya memohon kepada Bapak agar membatalkan Ulangan Harian ini. |
Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain |
Tapi Pak, bagaimana jika nilai kami rendah. Bukankah lebih baik minggu depan saja agar kami sudah mempersiapkan diri. |
Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis |
Baiklah saya setuju atas alasan kamu |
Tidak ada pihak yang dirugikan |
Saya pun tak ingin nilai kalian semua rendah |
Pengajuan |
Alasan |
Mengajukan agar Ulangan Harian hari ini dibatalkan |
Tidak mau mendapat nilai yang rendah karena belum mempersiapkan diri untuk Ulangan Harian yang mendadak itu. |
Kalimat Persuasif |
Makna tersirat |
“Jadi saya memohon kepada Bapak agar membatalkan Ulangan Harian ini.”
|
Anak-anak tidak ingin mengerjakan Ulangan sekarang. Karena belum mempersiapkan diri. Jika Ulangan Harian diadakan sekarang, maka tak heran nilai Ulangan Harian mereka akan menurun atau tidak tuntas. |
PERTANYAAN :
1. Siapa yang memulai negosiasi?
Pihak siswa. Bukti kutipan : “Jadi saya memohon kepada Bapak agar membatalkan Ulangan Harian ini.”
2. Kenapa mereka tidak terima akan diadakan Ulangan Harian sekarang?
Karena belum mempersiapkan diri untuk mengerjakan Ulangan Harian sekarang. Dan itu akan memengaruhi nilai.
3. Apakah Pak Amrullah langsung menyetujui permintaan siswa agar Ulangan Harian dibatalkan hari ini?
Tidak. Karena jika Ulangan Harian itu dibatalkan, maka waktu untuk belajar tentang materi baru akan bekurang.
4. Apa alasan siswa agar Pak Amrullah menyetujui untuk membatalkan Ulangan Harian hari ini?
Siswa tidak mau mendapat nilai jelek karena belum mempersiapkan diri untuk Ulangan Harian yang mendadak.
5. Apa keuntungan negosiasi tersebut bagi mereka?
Siswa diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri mengerjakan Ulangan Harian minggu depan.
Sedangkan Pak Am memberi kesempatan itu agar nilai mereka memuaskan.