Profil dan Biografi Asma Nadia – Si Penulis Hebat
Posted on January 4, 2016
Profil dan Biografi Asma Nadia – Si Penulis Hebat – Siapa yang tidak mengenal penulis terkenal Asma Nadia, nama asli dari Asma Nadia ialah Asmarani Rosalba. Asma nadia berkarir sebagai penulis, lahir pada tanggal 26 maret taun 1972 di Jakarta. Belaiu mulai tertarik pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. Sejak saat itu ia mulkai aktif menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah. Asma Nadia bersekolah di SMA 1 Budi Utomo dan melanjutkan kuliah di Intitut Pertanian Bogor Fakultas Teknologi Pertanian. Saat sedang sibuk dengan kuliahnya, Asma Nadia sakit sehingga mengharuskan dirinya untuk beristirahat dan tidak bisa menamatkan kuliahnya.
- Nama: Asmarani Rosalba atau Asma Nadia
- Lahir: 26 Maret 1972 Jakarta
- Pekerjaan: Penulis
- Bahasa: Indonesia
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Aliran sastra: Novel, cerpen
- Karya terkenal: Assalamualaikum, Beijing!
- Pasangan: Isa Alamsyah
- Anak: Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra
- Orangtua: Amin Usman (ayah)
- Maria Eri Susianti (ibu)
- Kerabat: Helvy Tiana Rosa (kakak)
- Aeron Tomino (adik)
Biografi Asma Nadia
Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, sabar dan lemah lembut ini berkeinginan untuk terus menjadi penilis bahkan saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan. Asma selalu aktif mengirimkan karyanya ke majalah-majalah yang bernuansa Islam. Asma tidak hanya menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu dan lain-lain. Beberapa dari hasil karyanya dapat dijumpai di album Bestari I tahun 1996, Bestari II tahun 1997 serta Bestari III tahun 2003, Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Illahi dan Kaca Diri.
Asma merupakan adik dari seorang penulis Helvy Tiana Rosa, Asma ialah anak kedua dari pasangan Amin Usman dari Aceh dan Maria Eri Susanti seorang mualaf keturunan Tiongkok yang berasal dari Medan. Adiknya yang bernama Aeron Tomino juga menekuni minaat yang sama dengan kedua kakanya yaitu menulis. Ia juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan dan hadiah sastra. Bahkan cerpen ciptaannya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong berhasil menyabet juara satu menulis Cerita Pendek Islami atau LMCPI tingkat Naasional yang diselenggarakan oleh majalah Anninda tahun 1994 dan tahun 1995. Bukunya yang berjudul Rembulan Di Mata Ibu berhasil meraih pengahrgaan adikarya dalam ketegori buku remaja terbaik pada tahun 2001. Tidak hanya mendapat hadian sastra, Asma juga mendapat penghargaan khusus dari adiarya IKAPI tahun 2002. Pada tahun 2003 Asma juga memenangkan kategpri penulis fiksi remaja terbaik dati Mizan Award karena kedua karyanya berhasil masuk dalam antalogi kumpulan cerpen terbaik di majalah Anninda dalam Merajut Cahaya (Pustaka Anninda).
Bukan hanya mendapatkan pengahargaan sastra dari hasil karya fiksinya, Asma juga pernah mengikuti pertemuan antara sastrawan yang di selengrakan di Brunei Darussalam dan Workshop kepenulisan novel yang di selenggarakan Majelis Sastra Asia Tenggara atau MASTERA. Hasil dari kegiatan ini ialah novel yang berjudul Derai Sunyi. Kesibuakn Asma sekarang selain menjadi penulis beliau juga mengetuai atau pendiri forum lingkar pena yang merupakan forum kepenulisan untuk para penulis muda yang berbakat, anggota dari forum ini hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia. Beliau juga pandai menciptakan lagu Islami dan menyanyikannya, Asma juga sering menjadi host di acara-acara yang bernuansa Islami, ia juga aktif sebagai direktur di Yayasan Prakasa Insani Mandiri atau PRIMA. Asma juga sedang sibuk dengan kegiatannya mengadakan beberapa paket kegiatan untuk anak melaluli prime kids serta memberi kursus bahasa Inggris.
Karena semua karya yang telah ia buat, Asma berhasil mendapat berbagai penghargaan. Selain menulis Asma juga sering diminta untuk memberikan meteri dalam berbagai kegiatan lokakarya yang berhubungan dengan penulisan dan feminisme yang diadakan di dalam maupun luar negeri. Dalam perjalannya keliling Eropa pada tahun 2009 setelah mendapatkan undangan Writers in Residence dari Le Chateau de Lavigny yang diselenggarakan pada Agustus sampai September tahun 2009, Asma sempat di undang untuk dapat memberikan seminar dan wawancara kepenulisan di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah Berlin yang bekerja sama dengan FLP dan KBRI di sana, KBRI Roma, Manchaster dalam acara KIBAR Gathering serta Newcastle.
Asma mulai merintis penerbitan sendiri dengan brand Asma Nadia Publishing House pada awal tahun 2009. Beberapa buku dari hasil karyanya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Assalamualaikum Beijing dan Rumah Tanpa Jendela. Semua royalti yang di dapat ari buku Emak Ingin Naik Haji di sumbangkan bagi panti sosial dan kemanusiaan, terpenting untuk membantu mewujudkan impian umat Islam yang kurang mampu untuk menunaikan ibadah haji. Asma juga berprofesi sebagai penulis tetap dikolom resonansi di Republika setiap hari sabtu.
Asma pernah menjadi salah satu dari 35 penulis dari 31 negara yang di undang sebagai penulis tamu dalam Iowa International Writing Program, selama di sana Asma sempat berbagi tentang Indonesia dan perjalanan kretifnya dalam menulis bersama pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di Amerika Serikat. Bukan hanya memenuhi undangan membaca cerpen yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, karya dari Asma Nadia juga terpilih untuk di tampilkan dalam adaptasi pentas teater yang di selenggarakan di lowa, Asma juga berkolaborasi dengan aktor tunarungu Amerika Serikat di pementasan yang di selenggarakan di State Departement, Washington DC.
Asma juga menggemari fotografi dan telah mengunjungi 59 negara serta 290 kota di dunia. Melalui yayasnnya ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Rumah baca yang sederhana beberapa diantaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak-anak yatimsecara gratis untuk dapat membaca dan melakukan aktifitas bagi anak-anak remaja kurang mampu. Sampai sekarang sudah ada 140 perpustakaan yang telah di kelola bersama relawan untuk kaun yang kurang beruntung dan tidak mampu.
Karya-karya Asma Nadia
-Buku
- Assalamualaikum, Beijing!
- Salon Kepribadian
- Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera)
- Preh (A Waiting), naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta
- Cinta Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Award
- Rembulan di Mata Ibu (2001), novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional
- Dialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002
- 101 Dating: Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005
- Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller.
- Emak Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi menjadi film Emak Ingin Naik Haji dan sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah
- Jilbab Traveler
- Muhasabah Cinta Seorang Istri
- Catatan Hati Bunda
- Jendela Rara telah diadaptasi menjadi film yang berjudul Rumah Tanpa Jendela
- Catatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang ditayangkan RCTI
- Serial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series: Jilbab In Love:
- Aisyah Putri: Operasi Milenia
- Aisyah Putri: Chat On-Line!
- Aisyah Putri: Mr. Penyair
- Aisyah Putri: Teror Jelangkung Keren
- Aisyah Putri: Hidayah Buat Sang Bodyguard
- Aisyah Putri: My Pinky Moments
-Karya yang ditulis bersama penulis lain
- The Jilbab Traveler
- Jangan Bercerai Bunda
- Catatan Hati Ibunda
- La Tahzan for Hijabers
- Ketika Penulis Jatuh Cinta
- Kisah Kasih dari Negeri Pengantin
- Jilbab Pertamaku
- Miss Right Where R U? Suka Duka dan Tips Jadi Jomblo Beriman
- Jatuh Bangun Cintaku
- Gara-gara Jilbabku
- Galz Please Don’t Cry
- The Real Dezperate Housewives
- Ketika Aa Menikah Lagi
- Karenamu Aku Cemburu
- Catatan Hati di Setiap Sujudku
- Badman: Bidin
- Suparman Pulang Kampung
- Pura-Pura Ninja
- Catatan Hati di Setiap Sujudku
- Mengejar-ngejar Mimpi
- Dikejar-kejar Mimpi
- Gara-gara Indonesia
- Diary Doa Aisyah Putri
v Tugas halaman 214
No |
Pertanyaan |
Jawaban |
1 |
Mengapa teks tersebut tergolong ke dalam biografi? |
Karena pada teks diatas menjelaskan tentang perjalanan hidup Asma Nadia dari kecil sampai ia sukses menjadi seorang penulis hebat. |
2 |
Apakah isi dari teks biografi tersebut? |
Biografi tersebut berisi tentang ketertarik Asma Nadia pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. |
3 |
Bagaimanakah pola penyajian teks biografi tersebut? |
Alur ceritanya beralur maju, sudut pandang orang ketiga serba tahu |
4 |
Siapakah tokoh yang biografinya sedang dibacakan? |
Asma Nadia |
5 |
Apa peranannya sehingga ia layak dibuatkan biografi? |
Prestasinya sebagai penulis yang hebat dan juga telah banyak menghasilkan karya-karya yang banyak di kenal orang |
6 |
Bagaimanakah masa kecilnya? |
Belaiu mulai tertarik pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. Sejak saat itu ia mulkai aktif menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah |
7 |
Bagaimanakah masa mudanya? |
Asma Nadia bersekolah di SMA 1 Budi Utomo dan melanjutkan kuliah di Intitut Pertanian Bogor Fakultas Teknologi Pertanian. Saat sedang sibuk dengan kuliahnya, Asma Nadia sakit sehingga mengharuskan dirinya untuk beristirahat dan tidak bisa menamatkan kuliahnya. |
8 |
Kesulitan atau masalah apa yang pernah dialaminya? |
Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, sabar dan lemah lembut ini berkeinginan utnuk terus menjadi penilis bahkan saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan. |
9 |
Bagaimana ia mengatasi kesulitan-kesulitan itu? |
. Asma selalu aktif mengirimkan karyanya ke majalah-majalah yang bernuansa Islam. Asma tidak hanya menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu dan lain-lain. Beberapa dari hasil karyanya dapat dijumpai di album Bestari I tahun 1996, Bestari II tahun 1997 serta Bestari III tahun 2003, Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Illahi dan Kaca Diri. |
10 |
Karya apa saja yang pernah dibuatnya? |
|
11 |
Apabila bertemu dengan tokoh tersebut, apa yang akan kamu lakukan atau tanyakan? |
Saya ingin menanyakan bagaimana cara kita agar bisa sukses dengan bidang yang sedang kita tekuni |
v Kegiatan 2 halaman 215
Kutipan Teks |
Bagian Struktur |
. Asma nadia berkarir sebagai penulis, lahir pada tanggal 26 maret taun 1972 di Jakarta. Belaiu mulai tertarik pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. Sejak saat itu ia mulkai aktif menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah. Asma Nadia bersekolah di SMA 1 Budi Utomo dan melanjutkan kuliah di Intitut Pertanian Bogor Fakultas Teknologi Pertanian. Saat sedang sibuk dengan kuliahnya, Asma Nadia sakit sehingga mengharuskan dirinya untuk beristirahat dan tidak bisa menamatkan kuliahnya. |
Orientasi, bagian ini menceritakan siapa Asma Nadia |
Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, sabar dan lemah lembut ini berkeinginan utnuk terus menjadi penilis bahkan saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan. Asma selalu aktif mengirimkan karyanya ke majalah-majalah yang bernuansa Islam. Asma tidak hanya menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu dan lain-lain. Beberapa dari hasil karyanya dapat dijumpai di album Bestari I tahun 1996, Bestari II tahun 1997 serta Bestari III tahun 2003, Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Illahi dan Kaca Diri. Asma merupakan adik dari seorang penulis Helvy Tiana Rosa, Asma ialah anak kedua dari pasangan Amin Usman dari Aceh dan Maria Eri Susanti seorang mualaf keturunan Tiongkok yang berasal dari Medan. Adiknya yang bernama Aeron Tomino juga menekuni minaat yang sama dengan kedua kakanya yaitu menulis. Ia juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan dan hadiah sastra. Bahkan cerpen ciptaannya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong berhasil menyabet juara satu menulis Cerita Pendek Islami atau LMCPI tingkat Naasional yang diselenggarakan oleh majalah Anninda tahun 1994 dan tahun 1995. Bukunya yang berjudul Rembulan Di Mata Ibu berhasil meraih pengahrgaan adikarya dalam ketegori buku remaja terbaik pada tahun 2001. Tidak hanya mendapat hadian sastra, Asma juga mendapat penghargaan khusus dari adiarya IKAPI tahun 2002. Pada tahun 2003 Asma juga memenangkan kategpri penulis fiksi remaja terbaik dati Mizan Award karena kedua karyanya berhasil masuk dalam antalogi kumpulan cerpen terbaik di majalah Anninda dalam Merajut Cahaya (Pustaka Anninda). |
Peristiwa-peristiwa penting |
Bukan hanya mendapatkan pengahargaan sastra dari hasil karya fiksinya, Asma juga pernah mengikuti pertemuan antara sastrawan yang di selengrakan di Brunei Darussalam dan Workshop kepenulisan novel yang di selenggarakan Majelis Sastra Asia Tenggara atau MASTERA. Hasil dari kegiatan ini ialah novel yang berjudul Derai Sunyi. Kesibuakn Asma sekarang selain menjadi penulis beliau juga mengetuai atau pendiri forum lingkar pena yang merupakan forum kepenulisan untuk para penulis muda yang berbakat, anggota dari forum ini hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia. Beliau juga pandai menciptakan lagu Islami dan menyanyikannya, Asma juga sering menjadi host di acara-acara yang bernuansa Islami, ia juga aktif sebagai direktur di Yayasan Prakasa Insani Mandiri atau PRIMA. Asma juga sedang sibuk dengan kegiatannya mengadakan beberapa paket kegiatan untuk anak melaluli prime kids serta memberi kursus bahasa Inggris. Karena semua karya yang telah ia buat, Asma berhasil mendapat berbagai penghargaan. Selain menulis Asma juga sering diminta untuk memberikan meteri dalam berbagai kegiatan lokakarya yang berhubungan dengan penulisan dan feminisme yang diadakan di dalam maupun luar negeri. Dalam perjalannya keliling Eropa pada tahun 2009 setelah mendapatkan undangan Writers in Residence dari Le Chateau de Lavigny yang diselenggarakan pada Agustus sampai September tahun 2009, Asma sempat di undang untuk dapat memberikan seminar dan wawancara kepenulisan di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah Berlin yang bekerja sama dengan FLP dan KBRI di sana, KBRI Roma, Manchaster dalam acara KIBAR Gathering serta Newcastle. Asma mulai merintis penerbitan sendiri dengan brand Asma Nadia Publishing House pada awal tahun 2009. Beberapa buku dari hasil karyanya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Assalamualaikum Beijing dan Rumah Tanpa Jendela. Semua royalti yang di dapat ari buku Emak Ingin Naik Haji di sumbangkan bagi panti sosial dan kemanusiaan, terpenting untuk membantu mewujudkan impian umat Islam yang kurang mampu untuk menunaikan ibadah haji. Asma juga berprofesi sebagai penulis tetap dikolom resonansi di Republika setiap hari sabtu. Asma pernah menjadi salah satu dari 35 penulis dari 31 negara yang di undang sebagai penulis tamu dalam Iowa International Writing Program, selama di sana Asma sempat berbagi tentang Indonesia dan perjalanan kretifnya dalam menulis bersama pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di Amerika Serikat. Bukan hanya memenuhi undangan membaca cerpen yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, karya dari Asma Nadia juga terpilih untuk di tampilkan dalam adaptasi pentas teater yang di selenggarakan di lowa, Asma juga berkolaborasi dengan aktor tunarungu Amerika Serikat di pementasan yang di selenggarakan di State Departement, Washington DC. Asma juga menggemari fotografi dan telah mengunjungi 59 negara serta 290 kota di dunia. Melalui yayasnnya ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Rumah baca yang sederhana beberapa diantaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak-anak yatimsecara gratis untuk dapat membaca dan melakukan aktifitas bagi anak-anak remaja kurang mampu. Sampai sekarang sudah ada 140 perpustakaan yang telah di kelola bersama relawan untuk kaun yang kurang beruntung dan tidak mampu. |
Reorientasi |
v Tugas halaman 223
Aspek |
Pola Penyajian |
Alur cerita (semuanya beralur maju) |
Cerita ini berawal dari identitas dan masa kecil Asma Nadia yang sudah mulai tertarik pada tulis menulis, hingga ia kuliah. Setelah itu, ceritanya mengenai bagaimana suka duka Asma Nadia dalam menulis. Selanjutnya biografi ini menceritakan prestasi-prestasi dan penghargaan yang pernah diraih Asma Nadia. Pada akhir biografi ini menceritakan tentang kegiatan Asma Nadia saat ini. |
Sudur pandang |
Orang ketiga yang serba tahu |
Gaya penulisan |
Deskriptif naratif |
Focus penceritaan |
Keberhasilan Asma Nadia dan karya yang telah ia ciptakan. |
v Tugas halaman226
Kutipan Teks Biografi |
Kepribadian Unggul |
. Belaiu mulai tertarik pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. Sejak saat itu ia mulkai aktif menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah |
Kreatif. |
Pertama kali ia menciptakan lagu pada saat duduk di bangku sekolah dasar |
Pintar |
Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, sabar dan lemah lembut ini berkeinginan utnuk terus menjadi penilis bahkan saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan. Asma selalu aktif mengirimkan karyanya ke majalah-majalah yang bernuansa Islam. Asma tidak hanya menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu dan lain-lain. Beberapa dari hasil karyanya dapat dijumpai di album Bestari I tahun 1996, Bestari II tahun 1997 serta Bestari III tahun 2003, Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Illahi dan Kaca Diri. |
Pantang menyerah dan mempunyai keinginan yang kuat |
Melalui yayasnnya ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Rumah baca yang sederhana beberapa diantaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak-anak yatimsecara gratis untuk dapat membaca dan melakukan aktifitas bagi anak-anak remaja kurang mampu. Sampai sekarang sudah ada 140 perpustakaan yang telah di kelola bersama relawan untuk kaun yang kurang beruntung dan tidak mampu |
Ingin berbagi ilmu dengan orang lain |
v kegiatan 1 halaman 228
Kutipan Teks |
Pokok Informasi |
Asmarani Rosalba atu yang lebih di kenal dengan nama Asma Nadia , beliau berkarir sebagai penulis yang lahir di Jakarta pada tanggal 26 Maret 1972, ia mulai berkarir sebagai penulis. |
Asma nadia adalah seorang penulis yang hebat yang lahir pada tanggal 26 Maret 1972 di Jakarta |
. Belaiu mulai tertarik pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. Sejak saat itu ia mulkai aktif menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah |
Asma Nadia mulai tertarik pada tulis menulis sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. |
Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, sabar dan lemah lembut ini berkeinginan utnuk terus menjadi penilis bahkan saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan. Asma selalu aktif mengirimkan karyanya ke majalah-majalah yang bernuansa Islam. Asma tidak hanya menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu dan lain-lain. Beberapa dari hasil karyanya dapat dijumpai di album Bestari I tahun 1996, Bestari II tahun 1997 serta Bestari III tahun 2003, Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Illahi dan Kaca Diri. |
Asma Nadia tetap semangat, kuat, dan tidak menyerah untuk menekuni kegiatan tulis menulisnya walaupun beliau dalam keadaan sakit sekalipun |
Karya-karya Asma Nadia-Buku
-Karya yang ditulis bersama penulis lain
|
Karya Asma Nadia |
Ia juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan dan hadiah sastra. Bahkan cerpen ciptaannya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong berhasil menyabet juara satu menulis Cerita Pendek Islami atau LMCPI tingkat Naasional yang diselenggarakan oleh majalah Anninda tahun 1994 dan tahun 1995. Bukunya yang berjudul Rembulan Di Mata Ibu berhasil meraih pengahrgaan adikarya dalam ketegori buku remaja terbaik pada tahun 2001. Tidak hanya mendapat hadian sastra, Asma juga mendapat penghargaan khusus dari adiarya IKAPI tahun 2002. Pada tahun 2003 Asma juga memenangkan kategpri penulis fiksi remaja terbaik dati Mizan Award karena kedua karyanya berhasil masuk dalam antalogi kumpulan cerpen terbaik di majalah Anninda dalam Merajut Cahaya (Pustaka Anninda). |
Prestasi yang pernah di raih oleh Asma Nadia. |
v Tugas 1 halaman 232
Cara Penggambaran Karakter Unggul Tokoh |
Kutipan Biografi |
Cara langsung |
Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, sabar dan lemah lembut ini berkeinginan utnuk terus menjadi penilis bahkan saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan. |
Cara tidak langsung |
saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan |
Cara deskripsi melalui tindakan tokoh |
Asma juga menggemari fotografi dan telah mengunjungi 59 negara serta 290 kota di dunia. Melalui yayasnnya ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Rumah baca yang sederhana beberapa diantaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak-anak yatimsecara gratis untuk dapat membaca dan melakukan aktifitas bagi anak-anak remaja kurang mampu. Sampai sekarang sudah ada 140 perpustakaan yang telah di kelola bersama relawan untuk kaun yang kurang beruntung dan tidak mampu. |
Cara deskripsi melalui penuturan tokoh lain |
*Tugas 2 halaman 233
Cara Tidak Langsung |
Cara Langsung |
“Sejak duduk di bangki sekolah dasar Asma sudah tertarik pada tulis menulis. Bahkan ia juga menciptakan sebuah lagu pada saat di bangku sekolah dasar dan mulai aktif juga menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah,” kata Ibu Asma |
Asma Nadia mulai tertarik pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. Sejak saat itu ia mulkai aktif menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah |
“Asma itu orangnya kuat, sabar, lemah lembur dan juga pantang menyerah, bahkan ketika ia sakit ia tetap semangat untuk menjadi seorang penulis. Ia juga mendapat semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga” kata ayahnya, Amin Usman |
Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, sabar dan lemah lembut ini berkeinginan untuk terus menjadi penilis bahkan saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan |
“Saat ini Asma telah merintios rumah baca yang telah tersebar di seluruh Indonesia. Rumah bacanya itu juga memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk dapat membaca dan melakukan aktivitas bagi anak-anak remaja yang kurang mampu.Dan sampai sekarang ia juga mengelola perpustakaan yang berjumlah 140 bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu.”Ujar kakaknya, Helvy Tiana Rosa. |
Melalui yayasnnya ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Rumah baca yang sederhana beberapa diantaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak-anak yatimsecara gratis untuk dapat membaca dan melakukan aktifitas bagi anak-anak remaja kurang mampu. Sampai sekarang sudah ada 140 perpustakaan yang telah di kelola bersama relawan untuk kaun yang kurang beruntung dan tidak mampu. |
v Tugas 1 halaman 236
No |
Kutipan Teks |
Analisis |
1 |
Asma Nadia, nama asli dari Asma Nadia ialah Asmarani Rosalba. Asma nadia berkarir sebagai penulis, lahir pada tanggal 26 maret taun 1972 di Jakarta. Belaiu mulai tertarik pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. Sejak saat itu ia mulkai aktif menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah. Asma Nadia bersekolah di SMA 1 Budi Utomo dan melanjutkan kuliah di Intitut Pertanian Bogor Fakultas Teknologi Pertanian. Saat sedang sibuk dengan kuliahnya, Asma Nadia sakit sehingga mengharuskan dirinya untuk beristirahat dan tidak bisa menamatkan kuliahnya. |
a. Kata ganti yang digunakan adalah ia, dan –nya (kata ganti milik) b. Kata kerja : menulis, berkarir,menciptakan c. Kata sambung yang menyatakan waktu : Ketika |
2 |
Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, sabar dan lemah lembut ini berkeinginan untuk terus menjadi penulis bahkan saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan. Asma selalu aktif mengirimkan karyanya ke majalah-majalah yang bernuansa Islam. Asma tidak hanya menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu dan lain-lain. Beberapa dari hasil karyanya dapat dijumpai di album Bestari I tahun 1996, Bestari II tahun 1997 serta Bestari III tahun 2003, Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Illahi dan Kaca Diri. |
a. Kata ganti yang digunakan yaitu ia, dan –nya (kata ganti milik) b. Kata sifat : kuat, lemah lembut, sabar,semangat dan aktif c. d. Kata kerja : menulis, dan mengirim |
3 |
Asma merupakan adik dari seorang penulis Helvy Tiana Rosa, Asma ialah anak kedua dari pasangan Amin Usman dari Aceh dan Maria Eri Susanti seorang mualaf keturunan Tiongkok yang berasal dari Medan. Adiknya yang bernama Aeron Tomino juga menekuni minaat yang sama dengan kedua kakanya yaitu menulis. Ia juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan dan hadiah sastra. Bahkan cerpen ciptaannya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong berhasil menyabet juara satu menulis Cerita Pendek Islami atau LMCPI tingkat Naasional yang diselenggarakan oleh majalah Anninda tahun 1994 dan tahun 1995. Bukunya yang berjudul Rembulan Di Mata Ibu berhasil meraih pengahrgaan adikarya dalam ketegori buku remaja terbaik pada tahun 2001. Tidak hanya mendapat hadian sastra, Asma juga mendapat penghargaan khusus dari adiarya IKAPI tahun 2002. Pada tahun 2003 Asma juga memenangkan kategpri penulis fiksi remaja terbaik dati Mizan Award karena kedua karyanya berhasil masuk dalam antalogi kumpulan cerpen terbaik di majalah Anninda dalam Merajut Cahaya (Pustaka Anninda). |
a. Kata ganti yang digunakan yaitu ia,dan nya (kata ganti milik). b. Kata kerja : menulis, memenangkan, meraih d. |
4 |
. Bukan hanya mendapatkan pengahargaan sastra dari hasil karya fiksinya, Asma juga pernah mengikuti pertemuan antara sastrawan yang di selengrakan di Brunei Darussalam dan Workshop kepenulisan novel yang di selenggarakan Majelis Sastra Asia Tenggara atau MASTERA. Hasil dari kegiatan ini ialah novel yang berjudul Derai Sunyi. Kesibuakn Asma sekarang selain menjadi penulis beliau juga mengetuai atau pendiri forum lingkar pena yang merupakan forum kepenulisan untuk para penulis muda yang berbakat, anggota dari forum ini hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia. Beliau juga pandai menciptakan lagu Islami dan menyanyikannya, Asma juga sering menjadi host di acara-acara yang bernuansa Islami, ia juga aktif sebagai direktur di Yayasan Prakasa Insani Mandiri atau PRIMA. Asma juga sedang sibuk dengan kegiatannya mengadakan beberapa paket kegiatan untuk anak melaluli prime kids serta memberi kursus bahasa Inggris. |
a. Kata ganti yang digunakan adalah –nya, ia (kata ganti milik) b. Kata kerja : mendapatkan, mengikuti, mengetuai, menciptakan, memberi, menyanyikan. c. Kata hubung : juga. kata sifat : aktif Kata hubung yang menyatakan waktu: sekarang. |