1. Teks Negosiasi
MEMINJAM BUKU
Pada suatu hari, ada seorang siswa yang datang ke perpustakaan. Dia bernama poci. Ketika dia masuk, dia melihat buku yang sangat menarik. Dia pun berniat untuk meminjamnya.
Poci : “Selamat pagi buk.”
Guru : “Selamat pagi nak . Ada yang bisa ibu bantu?”
Poci : “Begini buk. Saya mau meminjam buku.”
Guru : “Buku apa yang mau kamu pinjam?”
Poci : “Saya mau meminjam buku yang ada di lemari itu.”
Guru : “Maaf nak. Buku itu tidak bisa dipinjam.”
Poci : “Tapi buk. Bukankah semua buku bisa dipinjam. Kenapa buku itu tidak bisa dipinjam?”
Guru : “Maaf nak. Itu sudah menjadi ketentuan perpustakaan bahwa semua buku yang ada di lemari itu memang tidak bisa dipinjam.”
Poci : “Apa nggak ada solusi yang lain buk?. Saya sangat ingin membacanya buk.”
Guru : “Bagaimana kalau kamu membacanya disini saja?. Kamu bebas memilih buku yang ada di lemari itu untuk dibaca.”
Poci : “Baiklah buk. Kalau begitu saya membacanya disini saja. Mumpung kelas saya lagi free. Permisi buk. Selamat siang.”
Guru : “Selamat siang.”
Akhirnya siswa tersebut membaca buku dan menghabiskan jam bebasnya di perpustakaan.
Struktur Teks Negosiasi :
· Orientasi : pembuka atau awalan dari percakapan sebuah negoisasi.
Contoh :
Poci : “Selamat pagi buk.”
· Permintaan : dimana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi.
Contoh :
Poci : “Begini buk. Saya mau meminjam buku.”
· Pemenuhan: Kesanggupan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta oleh pembeli.
Contoh :
Guru : “Buku apa yang mau kamu pinjam?”
· Penawaran: Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar.
Contoh :
Poci : “Saya mau meminjam buku yang ada di lemari itu.”
Guru : “Maaf nak. Buku itu tidak bisa dipinjam.”
Poci : “Tapi buk. Bukankah semua buku bisa dipinjam. Kenapa buku itu tidak bisa dipinjam?”
Guru : “Maaf nak. Itu sudah menjadi ketentuan perpustakaan bahwa semua buku yang ada di lemari itu memang tidak bisa dipinjam.”
Poci : “Apa nggak ada solusi yang lain buk?. Saya sangat ingin membacanya buk.”
Guru : “Bagaimana kalau kamu membacanya disini saja?. Ananda bebas memilih buku yang ada di lemari itu untuk dibaca.”
· Persetujuan: Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan.
Contoh :
Poci : “Baiklah buk. Kalau begitu saya membacanya disini saja . Mumpung kelas saya lagi free.”
· Penutup: Kalimat penutup, biasanya ucapan salam atau terimakasih.
Contoh :
Poci : “Selamat siang.”
Guru : “Selamat siang.”
Partisipan :
1. Poci
2. Guru
2. Surat Penawaran
PT. KARYA USAHA MANDIRI
Padang, 27 Januari 2015
Kepada Yth
PT . MAJU BERSAMA
Jl. Agus Salim Sumbar
NO : 138/PM/III/2017
Hal : Penawaran Barang
Lampiran : 1 BERKAS
Dengan Hormat,
Bersama surat ini kami ingin memperkenalkan perusahaan kami PT . KARYA USAHA MANDIRI yang beralamat di Jl. Agus Salim Sumbar yang bergerak di bidang teknologi. Sekarang ini banyak produk-produk teknologi kami yang sudah berkembang. Oleh karena itu, kami ingin menawarkan kepada PT. MAJU BERSAMA Digital Scanner Printer terbaru, agar keperluan kantor lebih mudah. Printer All in One (multifungtion) ini, memiliki harga yang murah dengan kegunaan yang maksimal. Kami berharap perusahaan kalian tertarik dengan penawaran ini.
Demikian surat penawaran kami. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
PT. KARYA USAHA MANDIRI
Kesalahan :
1. Tidak memiliki kop surat/logo
2. Alamat dan tanggal tidak sejajar dengan nomor
3. Kata “kepada” seharusnya dihilangkan
4. Tertanda yang membuat surat tidak terletak di sebelah kanan
5. Tidak terdapat website/email
6. Tidak terdapat nomor telepon
7. Nama instansi seharusnya diletakkan di tengah
Perbaikan :
PT. KARYA USAHA MANDIRI
Jl. AGUS SALIM SUMBAR
E-mail : @karyausahamandiri.sch.id
Website: www.karyausahamandiri.sch.id
Telp. &faks : (0287) 381132
NO : 138/PM/III/2017 Padang, 27 Januari 2015
LAMPIRAN : 1 BERKAS
Yth ,
PT . MAJU BERSAMA
Hal : Penawaran Barang
Bersama surat ini kami ingin memperkenalkan perusahaan kami PT . KARYA USAHA MANDIRI yang beralamat di Jl. Agus Salim Sumbar yang bergerak di bidang teknologi. Sekarang ini banyak produk-produk teknologi kami yang sudah berkembang. Oleh karena itu, kami ingin menawarkan kepada PT. MAJU BERSAMA Digital Scanner Printer terbaru, agar keperluan kantor lebih mudah. Printer All in One (multifungtion) ini, memiliki harga yang murah dengan kegunaan yang maksimal. Kami berharap perusahaan kalian tertarik dengan penawaran ini.
Demikian surat penawaran kami. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
PT. KARYA USAHA MANDIRI
Surat balasan :
PT. MAJU BERSAMA
Jl. Cokroaminoto 104 Surabaya 60292
Email : @majubersama.sch.id
Website : www.majubersama.sch.id
Telpon & faks : 081327687592
No :353/KUM/II/2017 28 Februari 2017
Lampiran : 1 berkas
Yth,
PT. KARYA USAHA MANDIRI
Hal : Surat Balasan
Dengan hormat,
Mengenai surat yang saudara kirim pada tanggal 27 Januari 2017, Nomor : 138/PM/III/2017 27 Februari 2017 perihal penawaran printer. Saya tertarik untuk memakai produk yang anda tawarkan untuk keperluan kantor kami. Mengenai pembayaran, akan dilakukan secara tunai setelah barang diterima.
Atas perhatian dan kerjasama saudara, saya ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
PT. MAJU BERSAMA
3. Teks Debat
Tayangan Sinetron Berpengaruh Buruk Terhadap Anak
Moderator :
Sekarang ini banyak anak-anak yang menonton film sinetron. Film sinetron ini membawa dampak positif dan dampak negatifnya.
Nah, apa sajakah dampak positif dan dampak negative dari menonton film sinetron bagi perkembangan si anak….?
Tim Afirmasi :
Saya setuju tayangan sinetron berpengaruh buruk terhadap anak yang menontonnya. Karena tayangan sinetron kebanyakan menayangkan adegan yang tidak pantas ditonton oleh anak-anak. Sehingga menyebabkan si anak dewasa terlalu dini. Oleh karena itu, saya sangat setuju tayangan sinetron berpengaruh buruk terhadap anak.
Tim Oposisi :
Saya tidak setuju dengan pendapat tim afirmasi. Menurut saya tidak semua film sinetron itu buruk. Ada juga yang baik ditonton oleh anak-anak. Tayangan sinetron juga menampilkan hal-hal baik yang dapat diambil hikmahnya. Oleh karena itu, saya tidak setuju tayangan sinetron berpengaruhburuk terhadap anak.
Tim Netral :
Menurut saya, tayangan sinetron memang memiliki dampak positif dan dampak negative seperti yang telah dikatakan kelompok afirmasi dan kelompok oposisi. Oleh karena itu, penting peran orang tua untuk selalu mengawasi anaknya dalam menonton film. Dan juga beritahu si anak mana film yang pantas ditonton olehnya dan mana yang tidak.
Analisis Unsur
1. Mosi: Hal atau topik yang diperdebatkan.
2. Tim Afirmasi: Tim yang setuju terhadap hal yang diperdebatkan.
3. Tim Oposisi: Tim yang tidak setuju atau menentang mosi.
4. Tim Netral: Tim yang memberikan argumen 2 sisi,baik dukungan maupun sanggahan terhadap mosi
5. Moderator: Orang yang memimpin jalannya debat.
6. Penulis: Orang yang menulis kesimpulan suatu debat.
Analisi struktur :
1. Pengantar(isu): Tayangan Sinetron Berpengaruh Buruk Terhadap Anak
2. Argumentasi : apa dampak positif dan negative dari film sinetron
3. Simpulan : peran orang tua penting dalam mengawasi film yang ditonton si anak.
Cara Menyimpulkan Teks Debat :
1. Generalisasi: penarikan kesimpulan ini dengan cara umum biasanya menggunakan kata jadi.
2. Sebab Akibat: dalam pola ini sebab bisa menjadi gagasan utamanya,sedangkan akibat menjadi gagasan penjelasan.
4. Teks Biografi
JUNAIDI
Lahir di Ulakan Tapakis, Sumatera Barat, 22 Juni 1983, ia adalah anak ketiga dari lima bersaudara, anak dari pasangan Dawud dengan Nurjanah. Ia kerap dipanggil oleh orang-orang dengan sebutan ijun. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dia adalah anak laki-laki pertama di keluarganya. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya juga seorang petani.
Dia memulai pendidikan dasarnya di SD N 30 Ulakan Tapakis. Dia tidak seperti anak-anak pada umumnya yang bersekolah sampai perguruan tinggi dia hanya bersekolah sampai kelas 5 SD. Ayahnya yang di jadikan sebagai tulang punggung keluarga telah meninggal ketika dia kelas 5 SD sehingga dia memutuskan berhenti sekolah dikarenakan tidak mempunyai biaya yang cukup. Dia lebih memilih bekerja dan membantu ibunya mencari nafkah. Berbagai profesi yang dijalaninya, mulai dari bekerja di sawah, di huller sampai mencari kopra untuk dijual.
Saat remaja, dia diajak oleh seseorang untuk bekerja di Jakarta sebagai fotografer. Uang yang di dapat dari bekerja sebagi fotografer ditabungkannya sebagai modal untuk membuka studio foto sendiri. Berbekal pengalaman sebagai fotografer dan uang yang cukup dia pun berhasil membuka studio foto dan menyuruh adik laki-lakinya ke Jakarta untuk membantunya membangun usahanya tersebut. Bersama-sama mereka bekerja dan mengembangkan usahanya tersebut.
Saat dewasa, dia kembali ke kampung halamannya untuk menikah dengan wanita yang telah dijodohkan ibunya. Setelah menikah dia mengajak istrinya ke Jakarta. Hasil dari pernikahannya tersebut dia diikaruniai seorang anak perempuan. Usahanya pun terus berkembang dan kini dia telah membuka warnet dan tempat fotocopy yang setiap hari selalu ramai. Sekarang kehidupannya sudah lebih dari cukup, dia juga bisa mentransfer uang hasil kerja kerasnya ke ibunya di kampung dan membeli sepeda motor untuk keluarganya di
Hal yang patut diteladani dari tokoh
1. Seseorang yang bekerja keras.
2. Anak yang rajin membantu orang tuanya
3. Anak yang mandiri
4. Pantang menyerah dan selalu berusaha