Hanyalah Debu
Karya Erik Setiawan
Lama sudah rinai di nanti.
Bumi menangis tak henti-henti.
Hujan tak juga menghampiri,
Melainkan terik sepanjang hari.
Hadirku tak diharapkan
Karena ku tak sempurna
Bila dipandang sebelah mata.
Dan terus halangi jalan
Yang sengaja kulakukan
Beriring sebuah perbedaan.
Aku hanyalah debu
Mengikuti angin yang lalu.
Walau diam terlebih dahulu
Di dalam sunyinya qalbu.
Ini bukan salahku,
Bukan juga salahmu.
Aku datang sesuka hatiku
Dan kembali bersama jiwaku
tapi, inilah aku.
Isi dari puisi tersebut yaitu penulis telah lama menanti sesuatu yang dia inginkan tetapi yang datang itu bukanlah apa yang ia harapkan. Datangnya itu tak diharapkan, mungkin karena ia tidak sempurna bila dipandang sebelah mata. Masalah itu terus menghalangi rencana yang telah ia buat. Dia hanyalah orang kecil yang harus mengikuti kehendak para penguasa. Ini bukan salahnya bukan juga salah para penguasa.
ANALISIS
Unsur Intrinsik :
a. Tema : Orang yang jauh dari kata sempurna tetapi ia tidak menyesal dengan keadaan tersebut. (Hadirku tak diharapkan Karena ku tak sempurna
Bila dipandang sebelah mata.)
b. Suasana/Latar : Sedih
c. Imaji : Citra pendengaran dan perasaan.
d. Simbol/Lambang : debu yang artinya mudah terbang karena angin.
e. Gaya bahasa : Metafora
f. Amanat : Merendahlah kamu sampai tak ada satupun orang yang bisa merendahkan mu.
Unsur Ekstrinsik :
Profesi penyair yaitu pelajar di SMAN 1 Lubuk Alung.