Analisis Puisi Diasingkan Oleh Jarak

 

 Diasingkan Oleh Jarak

      Karya Rusda Ulfa

Pohon itu begitu rapi dipelupukku

Seperak cahaya menyinari pagi

Menyelipkan senyuman diselah-selah nyiur yang hijau

Pulau-pulau itupun berdiri kokoh ditempatnya

                                    Kupandangi langit dega keindahannya

Risau hati ingin mengungkap

Pada riuk pekuk dunia

Tatapanku melepas deburan ombak

Bak dilanda hujan lebat

Ungkap kerinduan pada mereka

`Yang terasigkan oleh jarak

Makna Puisi

1. Pada bait pertama,termenung di waktu pagi melihat alam yang begitu indah ditambah dengan cantiknya pohon-pohon berderetan di hadapan. 

2. Pada bait kedua,cahaya matahari diwaktu pagi yag begitu elok dipandang. 

3. Pada bait ketiga,  cahaya matahari  yang terselip-selip diantara dedauna perpohonan

4. Pada bait keempat,seolah jarak antara penulis dengan seseorang yang diridukannyadibatasi oleh pulau-pulau karena begitu jauhnya jarak atara penulis dengan seseorang ya g dirindukannya itu 

5. Pada bait kelima, penulis termenung menatap langit yang begiti idah dan elok dipandang  dikala itu dan merenung.

6. Pada bait keenam, suasana alam yag begitu elok dikala itu, yang bertolak belakang dengan perasaan penulis yang dilanda kerinduan kala itu.

7. Pada bait ketujuh,kerindua yang begitu menyesak didalam dada ingin mengungkap dan mengeluarkan isi  hatinya yang begitu sedih dan rindu dengan seseorang kepada semua orang.

8. Pada bait kedelapan, penulis taktaha lagi menahan air mata.

9. pada bait kesembilan,penu;lis berusaha menahan air mata dan menguatkan hati agar tidak menangis lagi.

10.akan tetepi penulis tak sanggup lagi membendung air mata, sehimgga air mata tersebut kembali bercucuran dengan begitu dahsyat

11. isi hati penulis yang  begitu rindu pada seseorang

12. yaitu mereka yang jauh dari pandangan dan jangkauan penulis.

1. Unsur Intrinsik

A. Tema, yaitu ide, pokok pikiran, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis baik secara tersirat atau tersurat. Puisi diatas bertemakan kerinduan.

B.  Amanat, yaitu pesan yang mendorong penyair untuk menulis. Amanat puisi diatas yaitu kerinduan akan seseorang yang begitu jauh dari jagkauan begitiu menyiksa.

C.  Perasaan, yaitu sikap pengarang terhadap tema dalam puisinya. Pada puisi ini terdapat perasaan haru dan menyedihkan yang diangkat oleh penulis. 

D.  Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Misalnya rendah hati, nenggurui, mengingatkan, mengajak, dll. 

E. Tipografi, disebut juga ukiran bentuk puisi. Yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana. 

F. Citraan (pengimajian), yaitu gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra/imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata. Pada puisi diatas, penulis menggambarkan kerinduan seseorang yag begitu dalam.

G. Diksi, yaitu pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. Pada puisi diatas kata-kata yang dipilih penulis tepat berdasarkan tema yang diangkat. 

H. Kata konkret (imajinasi), penggunaan kata-kata yang tepat atau bermakna denotasi oleh penyair.

 I. Gaya bahasa (majas), yaitu bahasa kia yang menimbulkan makna konotasi tertentu. Contohnya terluka oleh duri, tertatih dalam gelap, bayanganmu yang selalu menemanimu.

2. Unsur Ekstrinsik

A. Unsur biografi, yaitu latar belakang

B. Unsur pertemanan, yaitu situasi saat puisi itu dibuat. Situasi remaja yang disekitarnya dikelilingi  rasa rindu dan ingin berjumpa dengan seseorang atau lebih tepatnya pada orang tua penulis yang berjarak jauh degan penulis.

Leave a Reply