DIAM
Karya Wira Alfarid
Kehampaan menderu,
Menerjang relung hati.
Perih tak tertangguhkan,
Hanya bulir bening yang mampu menjawab.
Kulangkahkan kakiku mendekatimu
Memandang yang takkan kulihat lagi.
Kucurahkan semua isi hati
Dan lagi, hanya air mata yang mampu berucap.
Tak lelahkan engkau?
Diam dalam tidur panjangmu.
Tak inginkan kau melihatku?
Buka matamu , dengarkan aku!
Analisis
Makna dari lirik puisi
Kehampaan menderu,(keheningan yang datang)
Menerjang relung hati.(melewati lubuk hati)
Perih tak tertangguhkan,(sakit yang tak tertahan)
Hanya bulir bening yang mampu menjawab.(hanya air mata yang mampu menjawab)
Kulangkahkan kakiku mendekatimu
Memandang yang takkan kulihat lagi.
Kucurahkan semua isi hati
Dan lagi, hanya air mata yang mampu berucap.
Tak lelahkan engkau?
Diam dalam tidur panjangmu.-
Tak inginkan kau melihatku?
Buka matamu , dengarkan aku!
2.unsur instrinsik
a. Tema : sedih karena ditinggalkan seseorang
b. Rasa : sedih
c. Nada : Menggunakan nada yang sendu dan syahdu sehingga lirik puisi memberikan kesan sedih.
d. Suasana : sedih dan haru
e. Imaji : menggunakan imaji visual {pengimajian dengan kata yang membuat objek seperti terlihat}
f. Diksi :
Contoh : “ Kulangkahkan kakiku mendekatimu
Memandang yang takkan kulihat lagi.
Kucurahkan semua isi hati
Dan lagi, hanya air mata yang mampu berucap.
g. Amanat :
· jangan pernah kau sia-siakan orang yang engkau sayang
· jangan pernah melepas orang yang kau sayangi bila kau tidak ingin menyesal
· harus sabar menjalani hidup
3. Unsur Ekstrinsik
a. Profesi {status} : Siswa SMAN 1 Lubuk Alung.
b. Agama : Islam.