Analisis Salah Satu Koleksi Puisi di Rumah Puisi Tufik Ismail Oleh Iney Pive Frisky Kelas X MIPA 7

Untukmu Sahabat

Aku menjalani hidup

seperti menyelam

dengan mata terbuka.

Mataku perih

melihat ikan besar menelan ikan kecil,

terkena lumpur,terancam buta.

Tapi hatiku lebih terang dari udara.

Dan meskipun tubuhku tenggelam,

jiwaku akan kembali ke langit

Membawa sajak ini kepadamu.

 

Makna Puisi :

Puisi “Untukmu Sahabat” bermakna tentang persahabatan. Seseorang yang menjalani hidupnya seperti menyelam dengan mata terbuka, maksudnya kehidupannya yang keras. Begitu banyak rintangan dan kondisi yang ia alami. Meskipun begitu, ia tetap baik hati. Dan walaupun keadaannya bahkan lebih buruk dari itu, ia tetap akan bersama sahabatnya yang kehidupannya jauh lebih baik darinya.

 

 

Unsur Intrinsik :

a. Tema yaitu ide, pokok pikiran, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis baik secara tersirat maupun tersurat. Tema yang di angkat pada puisi di atas adalah sosial yaitu mengenai persahabatan.

b. Amanat yaitu pesan yang mendorong penyair menulis. Pada puisi di atas terdapat amanat yang tersirat yaitu kesetiaan seorang sahabat dalam keadaan apapun.

c. Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Misalnya rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif,dan lain-lain. Pada puisi di atas menggunakan nada rendah hati yang terdapat pada kutipan

 “Tapi hatiku lebih terang dari udara.

Dan meskipun tubuhku tenggelam,

jiwaku akan kembali ke langit

Membawa sajak ini kepadamu.”

d. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.

e. Citraan (pengimajian), yaitu gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan). Citraan yang digunakan dalam puisi “Untukmu Sahabat” tersebut adalah penglihatan yaitu pada larik yang berisi “Mataku perih, melihat ikan besar menelan ikan kecil,” itu membuktikan citraan yang digunakan adalah penglihatan.

 

f. Diksi, yaitu pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. Pada puisi di atas pemilihan kata oleh penyair sangat cermat dengan mengibaratkannya seperti pada kutipan

“Aku menjalani hidup

seperti menyelam

dengan mata terbuka.”

 

 

g. Kata konkret (imajinasi), yaitu penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.

 

h. Gaya bahasa (majas, figuratif language), yaitu bahasa kias yang menimbulkan makna konotasi tertentu. Puisi “Untukmu Sahabat” ini menggunakan bahasa konotasi atau bahasa yang memiliki makna yang bukan makna sebenarnya.

 

2. Unsur Ekstrinsik

 

1)      Latar belakang. Puisi di atas merupakan gambaran perasaan yang dialami oleh seorang sahabat yang dituangkannya ke dalam sebuah puisi. Dimana dia bercerita tentang kesetiaan seorang sahabat apapun kondisinya.

2)      unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain. Unsur nilai pada puisi “Untukmu Sahabat” yaitu unsur sosial tentang persahabatan seperti dalam kutipan

“Dan meskipun tubuhku tenggelam,

jiwaku akan kembali ke langit

Membawa sajak ini kepadamu.”

Yang bermaknakan kesetiaan seorang sahabat.

Leave a Reply