DAMPAK NEGATIF DARI
KOPERASI SEKOLAH
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
1. Rahmat Firdaus
2. Ladea Fitir Diansi
3. Violanda Vaisal
4. Muhammad Alifio
5. Rahmayani Harahap
6. Sukma Delima
Koperasi sekolah adalah sebuah organisasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Banyak kendala dan berbagai macam masalah yang ditimbulkan dari koperasi sekolah tersebut,baik dilingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar. Banyaknya anggapan koperasi sekolah tidaklah penting.
Masalah yang ditimbulkan dilingkungan sekolah yaitu, kurangnya tenaga kerja yang mengurus koperasi sekolah ,sehingga ada kerancuan dalam hal mendata barang yang masuk atau barang yang dijual, tidak adanya anggota organisasi yang melakukan rapat musyawarah mengenai koperasi sekolah tersebut, tidak diketahuinya apakah koperasi sekolah tersebut dibiayai sekolah atau dibiayai pemerintah. Tujuan diberdirikannya koperasi sekolah adalah untuk mensejahterakan anggotanya,apakah itu benar? apakah semua keuntungan itu dibagi rata antara pengurus dan sekolah? Banyak yang berpendapat bahwa sering terjadi kesenjangan dalam pembagian untung, ada oknum yang melakukan kecurangan dalam dalam hal tersebut.
Dan masalah yang ditimbulkan dilingkungan sekitar sekolah, banyaknya pedagang yang diluar sekolah mengeluh dari adanya koperasi sekolah ini sebap mereka kalah saing dari koperasi sekolah, investasi mereka jadi berkurang karena sedikitnya siswa yang mau berbelanja keluar, mereka lebih sering berbelanja di koperasi sekolah daripada diluar perkarangan sekolah.
Oleh karna itu pihak sekolah harus mengambil kebijakan dari permasalahan yang ditimbulkan oleh koperasi sekolah, pihak sekolah harus mendiskusikan masalah ini, bagaimana solusi yang tepat agar masalah ini dapat terselesaiakan dengan baik.
I. Tujuan
Untuk mengetahui permasalahan yang ditimbulkan oleh koperasi sekolah.
II. STRUKTUR TEKS
1. Tesis
Koperasi sekolah adalah sebuah organisasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Banyak kendala dan berbaga macam masalah yang ditimbulkan dari koperasi sekolah tersebut,baik dilingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar. Banyaknya anggapan koperasi sekolah tidaklah penting.
2. Argumentasi
Masalah yang ditimbulkan dilingkungan sekolah yaitu, kurangnya tenaga kerja yang mengurus koperasi sekolah ,sehingga ada kerancuan dalam hal mendata barang yang masuk atau barang yang dijual, tidak adanya anggota organisasi yang melakukan rapat musyawarah mengenai koperasi sekolah tersebut, tidak diketahuinya apakah koperasi sekolah tersebut dibiayai sekolah atau dibiayai pemerintah. Tujuan diberdirikannya koperasi sekolah adalah untuk mensejahterakan anggotanya,apakah itu benar? apakah semua keuntungan itu dibagi rata antara pengurus dan sekolah? Banyak yang berpendapat bahwa sering terjadi kesenjangan dalam pembagian untung, ada oknum yang melakukan kecurangan dalam dalam hal tersebut.
Dan masalah yang ditimbulkan dilingkungan sekitar sekolah, banyaknya pedagang yang diluar sekolah mengeluh dari adanya koperasi sekolah ini sebap mereka kalah saing dari koperasi sekolah, investasi mereka jadi berkurang karena sedikitnya siswa yang mau berbelanja keluar, mereka lebih sering berbelanja di koperasi sekolah daripada diluar perkarangan sekolah.
3. Penegasan ulang
Oleh karna itu pihak sekolah harus mengambil kebijakan dari permasalahan yang ditimbulkan oleh koperasi sekolah, pihak sekolah harus mendiskusikan masalah ini, bagaimana solusi yang tepat agar masalh ini dapat terselesaiakan dengan baik.
IV. Golongan teks eksposisi
Teks eksposisi ini tergolong eksposisi pertentangan.
III. Ciri kebahasaan
1. Pronomina
promina atau kata ganti adalah kata ganti yang menggantikan frasa atau nomina.
Contoh: sedikitnya siswa yang mau berbelanja keluar, mereka lebih sering berbelanja di koperasi sekolah daripada diluar perkarangan sekolah.
2. Kata benda
Yaitu kata yang menunjukan suatu benda
Contoh: dalam hal mendata barang yang masuk atau barang yang dijual.
3. kata sifat
yaitu kata yang menyatakan sifat.
Contoh:ada oknum yang melakukan kecurangan dalam dalam hal tersebut.
4. Konjungsi
Yaitu kata yang menghubungkan suatu kalimat.
1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
2. Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
3. Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
4. Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
5. Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.
6. Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
7. Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
8. Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
9. Konjungsi pilihan : atau.
10. Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.
11. Konjungsi penjelasan : bahwa.
12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
13. Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.