Contoh teks eksposisi
Hindari caleg pelaku korupsi
1.struktur dari teks hindari caleg pelaku korupsi
Tesis :
Partai politik yang akan mengikuti pemilihan umum, harusnya memiliki standar dalam merekrut calon anggota legislatif yang tegas dan ketat. Kriteria calon wakil rakyat mesti jelas dan bisa menjadi filter untuk mencegah calon wakil rakyat bermasalah masuk. Misalnya, caleg yang pernah tersangkut masalah korupsi atau pelanggaran HAM, tidak diterima sebagai bakal caleg. Hal ini penting guna memastikan calon anggota dewan itu benar-benar bukan orang yang bermasalah, tetapi pribai-pribadi yang punya intergritas.
Tentu saja masing-masing partai politik mempunyai mekanisme tersendiri dalam hal fit and proper test. Kriterianya yang mungkin tidak sama bagi semua parpol. Namun paling tidak ada prinsip umum yang mesti digunakan semua partai politik dalam menselegsi calegnya.
Argumentasi :
Ini penting apalagi banyak bukti dari survei bahwa parlemen, baik tingkat pusat maupun daerah, dianggap lembaga terkorup. Hal ini diungkapkan oleh Jojo Rohi, Wakil Sekretaris Jendral Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), terkait dengan kriteria dalam memilih calon wakil rakyat oleh setiap parpol yang akan merebut suara rakyat dalam setiap pemilu.
Penegasan Ulang :
Sementara itu, pelanggaran HAM, adalah satu bagian dari agenda reformasi yang sampai saat ini belum tuntas. Caleg yang pernah menjadi pelanggaran HAM dalam bentuk apapun seharusnya tidak dicalonkan sebagai bakal caleg karena karena fungsi wakil rakyat salah satunya adalah melakukan advokasi terhadap pelanggaran-pelanggaran HAM melalui legislasi. Ironis bila pelanggaran HAM mengadvokasi pelanggaran HAM.
2. ciri kebahasaan yang ada pada teks hindari caleg pelaku korupsi.
1.Menggunakan kata ganti,pronomia.
Contoh: gadis itu berambut hitam panjang. Tapi ia tidak pernah menyisirnya.
2. Berdasarkan fakta.
Contoh: tsunami di aceh terjadi pada tahun 2006.
3. Bersifat informatif.
Contoh: pengumuman bahwa jadwal imunisasi untuk desa rambutan akan dilaksanakan besok.
4. Berupa pendapat atau opini.
Contoh: bagaimana masalah ini diselesaikan dengan cara musyawarah?.