Kaidah Teks Observasi (1)

 

 

A.     Materi Ajar :

·         Memahami Struktur Laporan Hasil Observasi

                Teks laporan juga disebut teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Setelah menyelesaikan pelajaran ini, siswa diharapkan dapat membangun teks laporan yang benar.

            Teks laporan sering dianggap sama dengan teks deskripsi. Sebenarnya, teks laporan dan teks deskripsi berbeda. Perbedaan yang paling menonjol di antara keduanya terletak pada sifatnya, yaitu bahwa teks laporan bersifat global dan universal, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual. Untuk melaporkan kehidupan harimau, misalnya, dapat dimulai dengan membuat klasifikasi jenis-jenis harimau, kemudian memaparkan bentuk fisik, ciri-ciri, habitat, dan kebiasaan hidup harimau itu.

            Teks deskripsi menitikberatkan pada urutan bentuk, ciri-ciri, dan keadaan sesuatu yang dideskripsikan untuk tempat dan waktu tertentu. Sementara itu, teks laporan lebih menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke dalam jenis-jenis sesuai dengan hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya, sedangkan teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan sub-subkelas yang ada di dalamnya.

                Laporan hasil observasi merupakan produk akhir yang telah melalui proses penelitian. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian ilmiah sehingga menghasilkan laporan berupa laporan penelitian  atau karya ilmiah. Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang berkesinambungan, berakumulasi, dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami perubahan.

            Berikut struktur laporan penelitian ilmiah.

1.      Judul laporan penelitian ilmiah

2.      Bab I Pendahuluan

a.      Latar belakang, yaitu penjelasan mengenai masalah yang akan diteliti.

b.      Rumusan masalah, yaitu permasalahan penelitian atau suatu pertanyaan yang ditarik dari adanya kesenjangan (gap) antara das sollen dan das sein, kesenjangan antara ide dan kenyataan, antara konsep lama dan konsep baru, atau antara keinginan dan kenyataan yang ditemui di lapangan.

c.       Tujuan penelitian, yaitu hasil yang ingin dicapai setelah penelitian.

d.      Manfaat, yaitu hasil positif dari penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

e.      Metode penelitian, yaitu teknik atau cara dalam melakukan penelitian.

f.        Waktu dan tempat, yaitu lokasi konkret yang digunakan ketika penelitian dilakukan.

3.      Bab II Landasan Teori

Pada unit ini, peneliti akan menguraikan beberapa teori yang mendasari penelitian.

4.      Bab III Pembahasan

Dalam unit ini, peneliti menjelaskan hasil penelitian yang sudah dikorelasikan Bab I dan Bab II.

5.      Bab IV Simpulan dan Saran

Pada bagian ini, peneliti menjelaskan bagian akhir dari laporan penelitian ilmiah yang bertujuan memberikan saran terhadap objek yang diteliti.

6.      Daftar Pustaka

Pada bagian ini, peneliti harus mencantumkan daftar referensi atau sumber bacaan yang digunakan dalam penelitian. Daftar pustaka tidak hanya berupa sumber bacaan yang diperoleh dari media cetak (buku dan surat kabar) tetapi dapat juga berupa sumber dari media elektronik (siaran televisi, radio, dan internet).

            Ciri laporan yang baik adalah sebagai berikut.

1.      Ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas, tidak menimbulkan salah pengertian bagi pembacanya.

2.      Disertai fakta yang akurat dan meyakinkan.

3.      Informasi yang disajikan lengkap.

4.      Menarik untuk dibaca.     

 

·         Menginterpretasikan Laporan Hasil Observasi

Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk merangkum apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, ajeg, dan benar. Analisis dan interpretasi data juga diperlukan untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasil analisis dan interpretasi data akhirnya digunakan untuk memberikan masukan bagi perbaikan kegiatan baik bagi kegiatan peneliti sendiri maupun teman satu tim. Pada akhir kegiatan penelitian, hasil analisis dan interpretasi data digunakan untuk menarik kesimpulan dalam laporan.

Menafsirkan atau menginterpretasikan laporan hasil observasi tidaklah sulit karena sesungguhnya laporan hasil observasi adalah tulisan objektif yang menghimpun hasil penelitian yang di dalamnya dan tidak memuat makna konotasi yang menimbulkan tafsiran berbeda-beda.

Dari penggalan laporan hasil observasi tersebut dapat dikatakan bahwa kebiasaan bahwa kebiasan buruk tidur di kelas terjadi juga di SMA Negeri 12 Pekanbaru. Padahal sekolah tersebut sangat menjaga masalah kedisiplinan siswa. Dari data dan bukti yang telah dihimpun penulis dan semua pihak yang terkait, yaitu siswa dan guru dapat mengevaluasi agar kebiasaan yang tidak mendukung proses belajar mengajar tersebut bisa diatasi. Dengan demikian, baik siswa maupun guru memiliki tanggung jawab untuk mengurangi bahkkan menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. 

Burung-Burung Enggan Bernyanyi Lagi

  

Bising gergaji mengoyak sepi dari hutan
Pohon-pohon tumbang
Mobil-mobil besar menggendongnya
Tergesa-gesa ke kota
Gunung dan lembah luka parah
Kulitnya terkelupas
Erang sakitnya merambah ke mana-mana
Burung-burung kehilangan dahan dan ranting
Enggan bernyanyi lagi
Bila pun ada tegur sapa di antara mereka
Tentulah pertanyaan yang menyesakkan
Ke mana kita harus mengungsi?
Pohon-pohon perdu dan melata itu
Bukanlah tempat tinggal yang ideal
Kita perlu gunung yang teduh
Lembah yang indah
Bukan yang luka parah begini

Karya: Mh. Surya Permana

 

 

 

MAKHLUK DI BUMI INI

1  Benda di dunia dapat dikelompokkan atas persamaan dan perbedaannya. Dengan pengelompokan, benda-benda itu lebih mudah dipelajari.
 
Gambar 1.2 Makhluk di bumi Sumber: Dokumentasi Kemdikbud
2.   Semua benda di dunia ini dapat diklasifikasi menjadi dua kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati. Yang pertama sering disebut makhluk hidup dan yang  kedua disebut makhluk mati. Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum, seperti bergerak, bernapas, tumbuh, dan mempunyai keturunan. Benda hidup juga membutuhkan makanan. Benda mati dibedakan dari benda hidup karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri umum tersebut.
Kera, tumbuh-tumbuhan, ikan, dan bunga adalah contoh benda hidup. Sementara itu, kaca, air, plastik, baja, dan oksigen adalah contoh benda mati.
3.  Benda hidup dapat dikelompokkan lagi menjadi binatang dan tumbuh-tumbuhan. Pengelompokan itu dilakukan karena keduanya berbeda dalam beberapa hal. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan darah, tetapi hidup. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat melakukan  sesuatu yang sangat penting yang tidak dapat dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan  binatang tidak. Rumput, gandum, dan tanaman keras adalah jenis tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga.
     Oleh karena itu, tumbuh-tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan berbunga dan tumbuh-tumbuhan tidak berbunga. Mawar, jagung, dan tanaman buah mempunyai bunga, tetapi jamur, lumut, dan pakis tidak.
4.  Selanjutnya, binatang dapat dibagi menjadi vertebrata dan invertebrata. Vertebrata bertulang belakang meliputi manusia, burung, anjing, katak, dan lain-lain, sedangkan invertebrata tidak bertulang belakang meliputi ubur-ubur, kupu-kupu, dan laba-laba. Terdapat lima kelompok vertebrata, yaitu mamalia, burung, amfibia, reptilia, dan ikan.
(Diadaptasi dari Learning English through General Science, 1984: 29)

 

 

Leave a Reply