Bindonline.com – Sudah tahu bahwa ada macam macam plagiarisme? Dalam membuat sebuah artikel ilmiah, semua yang kamu tulis adalah karyamu sendiri. Jangan sampai apa yang kamu tuangkan di dalam tulisanmu tersebut merupakan hasil tulisan orang lain dan kamu hanya menjiplaknya.
Tindakan yang kamu lakukan tersebut dinamakan plagiarisme. Tindakan ini wajib kamu hindari atau oleh siapa saja yang ingin membuat sebuah karya tulis. Kamu tidak boleh menjiplak atau mengambil pendapat, karangan, dan lain-lain milik orang lain kemudian seolah-olah menjadikannya sebagai karangan serta pendapatmu sendiri. Plagiarisme merupakan sebuah kejahatan di dalam dunia akademis.
Bahkan dalam ranah yang lebih luas, tindakan ini bisa masuk sebuah tindak pidana karena kamu mencuri karya atau mengambil hak cipta dari orang lain. Dalam ruang lingkup pendidikan, seseorang yang secara terbukti melakukan plagiarisme maka dia akan memperoleh sanksi yang berat. Kemungkinan besar yang bersangkutan malah dikeluarkan dari sekolah karena tindakannya tersebut.
Seseorang yang melakukan plagiarisme dinamakan plagiator. Jangan sampai kamu melakukan tindakan hal tersebut. Termasuk juga ketika mengerjakan skripsi ilmu komunikasi atau judul skrispi yang lainnya. Apa yang ada di dalamnya merupakan karyamu sendiri dan jangan sampai mengambil karya orang lain.
Macam Macam Plagiarisme Berdasarkan Berbagai Aspek
Sebenarnya ada beberapa jenis plagiarisme jika melihat berbagai maam aspek, di antaranya:
1. Macam Macam Plagiarisme Menurut Hal yang Dicuri
Jika berdasarkan aspek yang sudah dicuri, plagiarisme terbagi menjadi beberapa bagian:
- Plagiat Ide atau Plagiarism of Ideas: untuk jenis yang pertama ini agak sulit untuk membuktikannya. Hal ini karena pada dasarnya ide bersifat abstrak. Selain itu, antara satu orang dengan orang yang lain cenderung memiliki ide yang sama. Bisa juga ada uda ide yang sama namun berasal dari pengarang yang berbeda
- Plagiat Kata Per Kata: sebuah tindakan dengan cara menyalin karya orang lain secara kata per kata tanpa memberikan informasi terkait sumbernya seperti melampirkan sumber sebagai catatan kaki atau daftar pustaka. Sebuah karya ilmiah masuk ke dalam kategori ini ketika terdapat skala pengutipan yang terjadi secara substansial. Semua gagasan maupun ide dari penulis memang benar-benar diambil. Plagit per kata ini kerap terjadi pada sebuah karya tulis
- Plagiat Sumber:untuk tindakan plagiarisme yang satu ini mempunyai kesalahan fatal. Hal ini karena kamu tidak melampirkan sumber secara lengkap yang menunjukkan rujukan dari pendapat atau gagasan yang kamu kutip
- Plagiat Kepengarangan: plagiarisme yang satu ini adalah mengambil karya orang lain scara sadar dan memiliki motif untuk sengaja membohongi publik. Misalnya sengaja mengganti sampul atau cover buku orang lain dengan sampul atas nama dirinya sendiri tanpa izin
2. Berdasaran Kesengajaan
Sementara untuk macam macam plagiarisme berdasarkan kesengajaan terbagi menjadi dua, yaitu:
- Plagiat Sengaja: sebuah tindakan plagiarisme yang dilakukan secara sadar dan sengaja baik dalam meminjam, menggunakan, maupun menjiplak karya dari orang lai. Adapun karya tersebut bisa berupa kalimat, gagasan, ide, maupun teori tanpa menyebutkan sumbernya
- Plagiat Tidak Sengaja: sesuai namanya, plagiarisme yang satu ini dilakukan secara tidak sengaja dalam hal meminjam, menjiplak, maupun menggunakan karya milik orang lain tanpa memahami bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang dilarang
3. Berdsarkan Polanya
Untuk macam-macam plagiarisme yang ketiga ini berdasarkan seperti apa pola yang dipakai. Setidaknya terdapat empat jenis plagiarisme yang termasuk kategori ini, yaitu:
- Plagiarisme Total:plagiarisme ini dilakukan seeorang dengan mencuri atau menjiplak karya tulis orang lain secara menyeluruh. Kemudian orang tersebut mengklaim bahwa itu merupakan karyanya sendiri
- Plagiarisme Parsial:tindakan plagiarisme dengan cara menjiplak atau menyalin karya orang lain kemudian menjadikannya sebagai karya miliknya sendiri. Biasanya orang tersebut akan mengambil landasan teori, pertanyaan, metode analisis, dan lain sebagainya tanpa mencantumkan sumber
- Auto-plagiasi atau Self-plagiarisme: tindakan dari seorang penulis pada karyanya sendiri (sebagian maupun semuanya). Misalnya, ketika kamu menulis ketika kamu membuat sebuah karya ilmiah seperti skripsi akuntansi, kemudian kamu menyalin sebagian atau seluruh karya orang lain tanpa menyertakan sumbernya. Tindakan seperti inilah yang masuk ke dalam kategori auto-plagiasi
- Plagiarisme Antar Bahasa: tindakan plagiarisme dengan cara menerjemahkan sebuah karya tulis berbahasa asing ke bahasa Indonesia. Setelah itu, penulis tersebut membuat hasil terjemahannya sebagai karyanya sendiri tanpa menyebutkan teks yang menjadi rujukan atau teks sumbernya
Bagaimana Cara Menghindari Tindakan Plagiarisme?
Setelah kamu tahu tentang macam macam plagiarisme, lalu bagaimana cara agar karya tulismu terhindar dari plagiarisme? Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar karyamu terhindar dari plagiarisme.
1. Meningkatkan Kesadaran Literasi dan Budaya Menulis
Cara pertama untuk menghindari adanya plagiarisme adalah dengan menanamkan kesadaran listerasi serta budaya menulis. Ini bisa kamu terapkan pada anak-anak sehingga akan tumbuh menjadi budaya. Mereka akan menjadikan kegiatan menulis ini menjadi sesuatu yang ekslusif.
Kebudayaan menulis ini harus juga bersamaan dengan meningkatnya kesadaran literasi. Dengan adanya kesadaran literasi serta budaya membaca, hal ini akan mendorong seseorang untuk lebih mengharai karya milik orang lain. Seseorang juga akan lebih menghargai karya tersebut dengan mencantumkan sumber tulisan yang menjadi rujukan.
2. Sosialisasi Mengenai Plagiarisme
Memberikan sosialisasi mengenai plagiarisme juga bisa menjadi solusi untuk menyadarkan masyarakat agar tidak melakukan tindakan tersebut. Ini merupakan sebuah tindakan berkesinambungan untuk menjangkau semua khalayak masyarakat. Terutama mereka yang berada di lingkup akadamik.
Pemerintah juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyadarkan betapa pentingnya menghindari plagiarisme. Bahkan ada peraturan sendiri yang dibuat pemerintah terkait hal ini.
3. Menciptakan Suasana Akademik Sehat
Sekolah maupun perguruan tinggi juga harus bisa menciptakan suasana akademik yang sehat. Ini merupakan salah satu cara untuk mencegah tindakan plagiarisme. Metode yang dilakukan adalah dengan check & re-checke pada berbagai karya tulis. Jadi ketika ada karya tulis seperti skripsi, disertasi, maupun tesis, maka perlu adanya pengecekan terkait karya tersebut.
Untuk mengeceknya bisa melalui berbagai situs yang menawarkan fitur untuk mengecek tingkat plagiasi karya tulis. Dengan melakukan kebiasaan ini, maka terciptalah suasana akademik yang sehat sehingga semua pihak pun sadar dan tidak akan melakukan plagiarisme.
4. Memberikan Sanksi
Cara yang juga tidak kalah penting adalah harus ada pemberian sanksi terhadap orang-orang terbukti melakukan plagiarisme. Cara ini dapat memberikan efek jera terhadap para plagiator sehingga mereka akan berpikir berulang-ulang sebelum memutuskan melakukan penjiplakan.
Adapun sanksi yang diberikan bisa menyesuaikan denegan seberapa parah penjiplakan yang dilakukan oleh plagiator. Selain itu, pemberian sanksi juga efektif untuk membuat karya seseorang menjadi lebih original dan menarik. Bukan hanya menulis asal-asalan dan yang terpenting selesai.
Demikian penjelasan dari kami tentang macam macam plagiarisme serta bagaimana cara mengatasinya. Semoga informasi ini membuat kita sadar dan lebih menghargai karya orang lain.