MENGANALISIS PUISI

 

Menganalisis Puisi, Unsur Instrinsik, dan Unsur Ekstrinsik Dari Puisi Yang Berjudul “Meraih Impian” Karya Fatia Nabila Afrizal

 

Meraih Impian

Karya : Fatia Nabila Afrizal

Setetes embun di pagi buta, menebar senyum di asa, menyambut jiwa penuh ambisi, mengarungi setiap langkah, menuju mimpi.

Ku awali dengan bismillah, ku mulai langkah pasti, untuk menambah kesejukan hati. Tenang cinta dan harapan.

Walau jauh kan kutempuh jua, hingga bintang di angkasa ku akan tetap meraihnya. Seperti air yang tercurah dari awan, itulah keteguhan hatiku.

 

  1. Unsur Instrinsik Puisi

  1. Tema : “ Perjuangan atau Bercita-cita Tinggi”

  2. Suasana : Suasana hati yang penuh semangat Kutipan “Mengarungi setiap langkah, menuju mimpi”

  3. Imaji :

-Citraan Penglihatan

“Seperti air yang tercurah dari awan”

“Setetes embun di pagi buta”

-Citraan Perabaan

“Hingga bintang di angkasa, ku akan tetap meraihnya”

-Citraan Gerak

“Kumulai langkah pasti”

“Ku akan tetap meraihnya”

“Menebar senyum di asa”

-Citraan Perasaan

“Tenang cinta dan harapan”

-Citraan Intelektual

“Itulah keteguhan hatiku”

“Menyambut jiwa penuh ambisi”

 

  1. Simbol : “Setetes embun di pagi buta” melambangkan shubuh sebelum fajar atau terlalu pagi “Menyambut jiwa penuh ambisi” melambangkan tekat yang kuat atau keinginan yang besar “Mengarungi setiap langkah” melambangkan berjalan menyebrangi atau menjelajahi “Seperti air yang tercurah dari awan” melambangkan seperti kekuatan air hujan dalam meraih impiannya

  2. Musikalitas (Nada atau bunyi) :

-Nada romantik (Tenang dan Menyenangkan) “Menebar senyum di asa” “Tenang cinta dan harapan

-Nada Patriotik (Penuh Semangat)

“Mengarungi setiap langkah, menuju mimpi”

“Menyambut jiwa penuh ambisi”

“Kumulai langkah pasti”

“Walau jauh kan ku tempuh jua”

“Hingga bintang di angkasa ku akan tetap meraihnya”

  1. Gaya Bahasa (Majas) :

-Majas Hiperbola (Berlebihan)

Kutipan : “Hingga bintang di angkasa ku akan tetap meraihnya”

-Majas Klimaks (Makin lama makin memuncak)

“Walau jauh kan ku tempuh jua, hingga bintang di angkasa ku akan tetap meraihnya”

-Majas Polisidenton (Menggunakan kata panghubung)

“Tenang cinta dan harapan”

  1. Amanat :

Pada puisi tersebut penyair menekankan agar para pembaca berusaha meraih sesuatu yang di impikannya, membulatkan tekat yang penuh ambisi menuju mimpi. Mulailah semuanya dengan langkah pasti. Karena sejuta mimpi hadir untuk kau raih.

 

  1. Unsur Ekstrinsik Puisi

  1. Unsur Biografi (Latar Belakang Pengarang)

Puisi yang dibuat oleh pengarang dilatar belakangi dari keadaanya dan suasana hatinya saat ia menulis puisi tersebut. Dimana ia ingin bertekad meraih impiannya yang tinggi dengan berusaha, tentunya ia selaku pelajar yang mempunyai tujuan hidup yang jelas menuangkan pikiran dan gagasannya, meluapkan isi hati dalam puisi yang dibuatnya ini.

  1. Unsur Sosial (Berkaitan dengan kondisi masyarakat)

Puisi tersebut dibuat saat zaman era globalisasi sekarang ini. Dimana semua orang sekarang haruslah mampu bersaing dalam segala bidang. Maka dari itu, untuk bersaing diperlukan impian yang tinggi untuk bisa menjamin kehidupan di masa mendatang (bersaing dangan intelektual). Maka, disini penulis menginspirasi dan memotivasi para pembaca untuk memiliki impian dan berusaha meraihnya.

  1. Unsur Nilai

Unsur nilai yang terdapat dalam puisi tersebut adalah nilai pendidikan, dan sosial.

Nilai dalam puisi tersebut menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat mempengaruhi baik atau tidaknya puisi tersebut.

 

  1. Menganalisis Puisi Yang Berjudul “Meraih Impian”

 

“Setetes embun di pagi buta, menebar senyum di asa”

Maknanya : berawal dari setetes embun di pagi hari, menjalani hidup ini dengan penuh senyuman.

 

“Menyambut jiwa penuh ambisi, mengarungi setiap langkah, menuju mimpi”

Maknanya : dengan jiwa yang penuh tekad dan berkeinginan keras dalam mencapai mimpi, menjelajahi langkah demi langkah untuk sampai pada mimpi yang diinginkan.

 

“Kuawali dengan bismillah, kumulai langkah pasti”

Maknanya : mengawali semua kegiatan dengan mengucapkan bismillah (Mengingat Allah SWT.), lalu memantapkan langkah kaki yang pasti untuk mencapai impian.

 

“Untuk menambah kesejukan hati. Tenang cinta dan harapan”

Maknanya : dengan mengucapkan bismillah tadi untuk memulai langkah, tujuannya agar hati menjadi sejuk (damai dan tentram). Memastikan kepada harapan dan cintanya bahwa ia akan meraih mimpinya.

 

“Walau jauh kan kutempuh jua, hingga bintang diangkasa ku akan tetap meraihnya”

Maknanya : walau mimpi dan keinginannya jauh dari mata, dan juga jangkauan, ia akan tetap meraihnya walaupun itu sangat jauh dari kemungkinannya dan itu tidak akan menggoyahkan tekatnya untuk meraih mimpi

 

“Seperti air yang tercurah dari awan, itulah keteguhan hatiku”

Maknanya : seperti kekuatan hujan yang jatuh dari langit, seperti itu lah kekuatan hatinya demi mencapai mimpinya.

Leave a Reply