Menganalisis Puisi

Hari Esok

Karya Cahya Kamila

Aku berangan dalam emas dan kamila

Layaknya scenario patah hati.

Kita beriring di bawah sinarnya,

Sedetik saja, lali kau menghilang.

Aku terbangun bersama bulir indraku

Dan menghembus napas sesak,

Menyadari,

Tak satu pun yang memastikan hari esok.

 

Aku akan menggenggammu

Seolah takut kehilanganmu,

Karena kita takkan pernah tahu

Kapan akan kehabisan waktu.

 

Dalam sekejap mata,

Hanya sebuah bisikan asap.

Kau bisa kehilangan segalanya

Kareta tak satu pun menjanjikannya,

Juga asaku.

 

Analisis :

1.      Unsur intrinsik

          Tema : perjalanan yang tak pasti.

          Rasa : bingung dan gelisah, lantaran belum adanya kepastian untuk masa mendatang.

          Nada : nada yang digunakan sedang dan sendu.

          Amanat : kita harus cepat menyadari atau berusaha memikirkan tentang segala sesuatu yang akan terjadi atau kita perbuat dimasa mendatang, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

          Imajinasi : tentang perasaan, perjalanan rasa yang tak pasti. Mengisahkan romansa perasaan yang diambang kebingungan dan kegelisahan, karena tidak tahu apa yang akan terjadi.

2.      Makna dari puisi diatas:

 

Hari Esok

Aku berangan dalam emas dan kamila

Layaknya scenario patah hati.

Kita beriring di bawah sinarnya,

Sedetik saja, lali kau menghilang.

Aku terbangun bersama bulir indraku

Dan menghembus napas sesak,

Menyadari,

Tak satu pun yang memastikan hari esok.

Makna :

Aku bermimpi tentang hal yang berharga dan mempesona

Ibarat alur cerita yang telah remuk.

Kita melangkah bersama dibawah cerahnya masa mendatang,

Lalu dalam sekejap anganku menghilang.

Aku tersadar bersama setiap aliran pengetahuan

Sadar,

Bahwa belum ada kepastian untuk masa mendatang.

Aku akan menggenggammu

Seolah takut kehilanganmu,

Karena kita takkan pernah tahu

Kapan akan kehabisan waktu.

Makna :

Memberikan kenyamanan sebagai alasan untuk menahan

Karena takut kehilangan,

Kita nggak pernah tahu

Kapan masanya akan berakhir atau mati.

 

Dalam sekejap mata,

Hanya sebuah bisikan asap.

Kau bisa kehilangan segalanya

Kareta tak satu pun menjanjikannya,

Juga asaku.

Makna :

Sebab, dalam satu kedipan mata,

Hasutan yang tak tampak

Dapat menyababkan semuanya hilang

Karena tidak ada hal yang bisa memberikan kepastian,

Termasuk diriku.

 

 

Leave a Reply