Hang Tuah
Disebuah Desa ada seorang pemuda pemberani yang bernama Hang Tuah, anak dari Dang merdu dan Hang Mahmud. Mereka bertempat tinggal di sungai duyung. Pada saat itu, semua orang di sungai duyung mendengar kabar tentang raja bintan yang baik dan sopan kepada rakyatnya. Ketika mendengar kabar itu, Mahmud dengan keluarganya segera pergi ke bintan, negri yang besar itu. Dang merdu Sangat menyayangi Hang Tuah, Hang Tuah di kasih makan nasi kunyit dan telur ayam tiap hari, Dang merdu juga memanggil para pemuka agama untuk keselamatan Hang Tuah.
Suatu hari Hang Tuah sedang membelah kayu untuk persediaan. Lalu ada pemberontak yang datang ke tengah pasar, sehingga banyak orang yang mati dan luka-luka. Orang-orang pemilik toko banyak yang lari pulang kekampungnya. Gemparlah Negri bintan itu dan terjadi kekacauan dimana mana. Kemudian Hang Tuah marah dan kesal kepada pemberontak itu, pergilah hang tuah melawan pemberontak itu dengan kapaknya. Lalu pemberontak itu datang ke hadapan hang tuah lalu menikamnya bertubi tubi, maka hang tuah pun melompat dan mengelak dari tikaman orang itu. Hang tuah lalu mengayunkan kapaknya ke kepala orang itu, lalu terbelahlah kepala orang itu dan mati. Kemudian karena kejadian itu, baginda raja bintan sangat mensyukuri adanya hang tuah.