Assalammualaikum wr wb
Alhamdulillah-alhamdulillah hirabbilalamin wasalatu wasalamuala asrafil ambiai walmursalin waala alihi waashabihi rasulillahi ajmain.
Pertama dan utama sekali marilah kita ucapkan puji beserta syukur atas kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di sekolah yang kita cintai ini.
Salawat berangkaikan salam tak bosan-bosannya kita hadiahkan kepada pucuk pimpinan umat islam sedunia yakninya nabi besar Muhammad saw yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman terang-benderang seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada sudara-saudara yang memberikan saya ijin untuk tampil membawakan pidato disini. Baiklah saudara saya masuk saja pada pidato saya yang berjudul ” Pentingnya Ekonomi Keluarga”.
Saudara sekalian seperti yang kita ketahui disetiap keluarga pasti memerlukan ekonomi dalam keluarganya. Setiap keluarga pastinya memiliki tingkat perekonomian yang berbeda-beda, ada yang tingkat ekonominya di atas, sedang dan ada juga yang tingkat ekonominya di bawah. Dengan adanya kesenjangan pendapatan ini timbullah hal-hal yang tidak diinginkan seperti seperti bunuh diri, perceraian dan tindak kriminal lainnya.
Baiklah saudara sekalian seperti yang kita ketahui sekarang banyak sekali kasus bunuh diri karena seseorang tersebut memiliki banyak hutang dan tidak mampu membayarnya sehingga akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Padahal dalam ajaran agama kita dilarang untuk melakukan hal tersebut, dampaknya sangat fatal karena disamping berdosa bagi keluarga yang tinggalkan ekonominya akan menjadi semakin sulit ditambah lagi dengan utang yang dibuat orang yang bunuh diri tersebut.
Yang kedua, banyak sekali kita menemukan pasangan-pasangan yang bercerai karena pihak kepala keluarga tidak tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Kasusu seperti ini sebagian besar dipicu karena adanya pernikahan dini. Pada pernikahan dini ini dapat dipastikan bahwa pasangan tgersebut tidak menyudahi pendidikannya, dan belum memiliki persiapan untuk menikah sehingga pasangan tersebut tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Selain itu, sebagian pasangan zaman sekarang mereka tidak menganggap perekonomian keluarga itu penting mereka yakin bahwa keluarga akan bahagia dengan karena adanya kasih sayang bukan uang. Orang yang mengatakan hal tersebut salah besar karena setiap keluarga memiliki kebutuhan masing-masing, jika mereka tidak memiliki perekonomian dengan apa mereka akan memenuhi kebutuhan hidupnya? Apakah dengan kasih sayang saja kebutuhan mereka akan terpenuhi dengan sendirinya?
Dan bahkan ada yang mengatakan ekonomi itu tidak penting karena kita pada akhirnya akan meninggal. Jika ada yang berpikir demikian hendaklah ulang berpikir kembali, karena diakhirat nantinya kita pasti menginginkan kehidupan yang sejahtera untuk itu kita di dunia ini harus menjalan perintah Allah seperti sholat, puasa, sedekah dan naik haji. Untuk melakukan hal yang demikian apakah kita tidak membutuhkan uang untuk membeli mukena atau peci untuk sholat ataupun uang untuk disedekahkan kepada orang miskin?
Untuk itu saudara-saudaraku marilah kita menghindari diri dari pernikahan dini karena pernikahan dini ini tidak akan bertahan lama jika kita tidak memiliki pekerjaan yang layak. Dan apabila setelah menikah seorang suami memiliki penghasilan yang kurang mencukupi, hendaknya seorang istri jika memiliki kesempatan haruslah menolong suami dalam upaya pemenuhan kebutuhan keluarganya.
Sekian pidato yang dapat saya sampaikan terlebih dan kurangnya saya mohon maaf.
Assalammualaikum wr wb