BIDADARI TANPA SAYAP
Karya Rahmat firdaus
Kelembutan hatinya membuatku terpana,
Melihat keindahan rembulan,
Tak ada bandinganya dengan senyum cintanya.
Sungguh hebat dia menghadang,
Menghadapi kelamnya langkah penuh kerikil,
Menikmati tangis dalam sendiri,
Dan mengukur penderitaan diatas mimpi.
Walau dia hanya bidadari tanpa sayap,
Tapi kelembutan hatinyalah,
Yang membuatku merasa tidak diatas awan.
Makna Puisi
Makna dari puisi tersebut ialah keelokan paras seorang wanita yang sangat tabah dalam menghadapi pahitnya perjalanan hidup, walaupun dia hanya orang biasa tapi dengan kelembutan hatinyalah membuat dia seperti bidadari tanpa sayap.
Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik dalam Puisi
1.Unsur Instrinsik
a. Tema yaitu ide, pokok pikiran, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis baik secara tersirat maupun tersurat. Puisi diatas bertemakan kelembutan hati seorang wanita yang menjadikanya bidadari tanpa sayap.
b. Amanat yaitu pesan yang mendorong penyair menulis.
c. Perasaan yaitu sikap pengarang terhadap tema dalam puisinya. Pada puisi ini terdapat perasaan haru dan senang.
d. Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Misalnya rendah hati, mendikte, menggurui, persuasif dan lain-lain.
e. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
f. Citraan (pengimajian), yaitu gambar – gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambarn pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambarn pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan). .
g. Diksi yaitu, pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. Pada puisi di atas kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. Pada puisi diatas kata- kata yang dipilih penulis tepat berdasarkan tema yang diangkat.
h. Kata konkret (imajinasi) yaitu penggunaan kata-kata yang tepat ( diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.
i. Gaya bahasa (majas, figuratif language) yaitu bahasa kias yang menimbulkan makna konotasi tertentu.
2.Unsur Ekstrinsik
a. Unsur biografi, yaitu latar belakang atau riwayat hidup penulis.
b. Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan
lain-lain.
c. Unsur kemasyarakatan, yaitu situasi sosial ketika puisi itu dibuat.