Rahasia Meede
Judul buku: Rahasia Meede
Pengarang: I.S. Ito
Penerbit: Hikmah
Editor buku: Yulia fitri
Tahun terbit: 20 agustus 2007
Tebal: 675 Halaman
Ukuran Buku: 20 cmx13 cm
Jenis kertas: Buram daur ulang dalam negeri
ISBN: 978-979-117-099-7
Rahasia Meede” merupakan sebuah gebrakan baru dunia sastra yang bisa dibilang telah tertidur pulas cukup lama. Novel kontemporer ini menyuguhkan permasalahan yang menarik. Sebuah hal yang sudah tak lagi digubris masyarakat hingga kaum pelajar sekalipun. Permasalahan tentang konflik kolonialisme yang melahirkan berbagai macam suspensi unik membuat novel ini semakin menarik untuk dibaca. E.S. Ito mengemas sebuah fakta sejarah dan merangkaikannya kembali menjadi fiksi yang dahsyat.
Novel yang dipenuhi misteri menegangkan ini seolah-olah mengajak pembaca untuk turut berpikir memecahkan permasalahan yang ada.
Dengan runtut, E.S.Ito mengemukakan ceritanya mulai dari konflik yang terjadi di Den Haag pada akhir tahun 1949, dalam Konferensi Meja Bundar. Setelah menyepakati banyak hal, perundingan itu menemui jalan buntu ketika Belanda meminta Indonesia untuk melunasi hutang-hutang yang pernah dibuat oleh pemerintah kolonial sebagai syarat untuk pengakuan kedaulatan. Sumitro bersuara lantang menolak hutang yang tidak pernah dibuat Indonesia itu. Delegasi Hatta pun dilanda dilemma dan akhirnya memilih menerima persyaratan itu. Lebih dari lima puluh tahun kemudian, wartawan muda koran Indonesiaraya Batu Noah Gultom mencium jejak pembunuhan berantai dengan korban orang penting di Boven Digoel Papua. Ini melengkapi tiga pembunuhan misterius sebelumnya di Bukittinggi, Brussel dan Bangka. Mata rantai pembunuhan itu adalah kesamaan huruf “B” pada huruf awal lokasi pembunuhan. Pada saat yang bersamaan tiga orang peneliti dari Belanda, Erick Marcellius de Noiijer, Rafael Alexander van de Horst dan Robert Stephane Daucet terjebak dalam gairah ilmu untuk menemukan de ondergrondse stad, kota bawah tanah di daerah kota tua Jakarta. Penelitian yang tekun menuntun mereka untuk mengungkap rahasia ratusan tahun. Hingga akhirnya pertanyaan-pertanyaan mulai terjawab, tentang peristiwa di tahun 2002, 1949, 1722, hingga masa akhir pemerintahan Deandels di Batavia. Pembunuhan berantai, kota bawah tanah, surat Kew, Monsterverbond, Erberveld, KMB berujung pada satu misteri harta karun VOC.
UNSUR INTRINSIK NOVEL
· Tema: Rahasia harta karun VOC yang menagakibatkan pembunuhan berantai
· Latar belakang :Den hag,Bukittinggi,Brussel,dan Bangka,sekolah militer,lokasi terpencil disuatu kepulauan yang indah.
· Waktu :Pagi hari,malam hari
· Suasana :Menegangkan ,mengharukan,menyenangkan.
· Alur :Novel ini menggunakan alur maju yang disusun sangat cerdik,pembaca tidak hanya disuguhkan bacaan yang nikmat ,akan tetapi diajak mengelilingi nusantara dengan pemandangan kolonialisme.
· Gaya bahasa :Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
· Amanat :Novel sastra ini dapat memberikan wawasan kebangsaan dengan penokohan yang dimainkan oleh tokoh-tokoh dalam novel,dan memberikan sifat-sifat kepemimpinan,dan wawasan budaya.
· Penokohan :Tokoh utama dalam pemburuan harta karun adalah Noah Genitom
,Batu August Mendrof dan Attar Malaka atau Kelek yang merupakan sahabat karib semenjak duduk di bangku sekolah menengah atas ta runa nusantara,yang memiliki sifat berbeda dengan tujuan yang sama.
KELEBIHAN NOVEL
Buku yang diterbitkan pertama kali pada bulan agustus 2007 ini merupakan sebuah karya brilian yang menawarkan ekspresi baru bagi para pecinta buku bacaan,utamanya sastra.buku ini merupkan sebuah kisah yang sangat menarik setiap kata yang tertilis dan terbaca dalam novel ini menghadirkan keteganagan emosi yang berasal dari kecerdikan dan kelicikan manusia-manusia dengan tingkat ketamakan masing-masing terhadap harta dan kekuasaan.ditambah lagi penempatan setting waktu dan tempat yang sangat detail,menambah keindahan novel sastra ini.
KEKURANGAN NOVEL
diakhir buku ini tidak ada daftar pustaka atau data-data yang disampaikan oleh penuulis.