Novel *Le Me Forever Alone
Judul : *Le Me Forever Alone
Penulis : Baro Indra
Jenis Buku : Fiksi
Penerbit : Loveable
Cetakan VI : 2014
Tebal : iii +222 halaman
*Le Me Forever Alone
*Le Me Forever Alone merupakan novel fiksi kisah remaja karya Baro Indra. Novelini menceritakan tentang keseharian pemuda yang bernama Baro, ia selalu tidak beruntung bila berurusan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan perempuan, namun dia selalu merasa kesepian apabila tidak menjalin hubungan dengan perempuan dengan kata lain pacaran. Di novel tersebut, sang penulis menggambarkan dirinya sebagai tokoh utama dalam novel tersebut.
Pada bab-bab awal novel ini, diceritakan awal mula kesialan pemuda yang bernama Baro Indra bila menyangkut segala sesuatu tentang perempuan.Di bab-bab awal novel ini juga banyak terdapat pengenalan tokoh dan sangkut mautnya terhadap kehidupan sehari-hari Baro Indra. Pengenalan tokoh pada novel ini tidak hanya terjadi pada bab-bab awal, namun di bab-bab tengah pun masih ada pengenalan tokoh meskipun hanya sedikit. Di bab pertama novel ini, sang penulis menceritakan keseharianya yang selalu dibuat kesal oleh orang-orang di sekitarnya, lalu dilanjutkan dengan kelucuannya di restoran saat memesan makanan karena salah tingkah akibat dari banyaknya tawaran yang ditawarkan oleh kasir.
Dalam satu bab novel ini bisa terjadi berbagai macam cerita yang dialami oleh Baro. Meskipun demikian, walaupun terkesan setiap cerita berdiri sendiri namun ada keterkaitan antar cerita sehingga membentuk jalur cerita yang unik.
Novel remaja yang disajikan dengan bahasa yang jenaka ini membuat pembaca tidak bosan atau mengantuk ketika membaca novel ini. Selain itu, di novel ini juga disisipkan gambar-gambar ilustrasi dan pengisi untuk menghidupkan suasana dalam cerita novel. alur cerita yang tidak monoton dan lelucon-lelucon yang ada dalam novel ini menjadi daya tarik tersendiri.
Meskipun novel ini banyak unsur lucunya, namun tetap mempertahankan tema dari novel ini yaitu tentang percintaan remaja. Namun, kekurangan novel ini adalah cerita yang tiada akhir, sehingga pada akhir bab dan akhir cerita novel ini tokoh utama tetap memiliki masalah yang sama, dengan kata lain, novel ini tidak memiliki resolusi, sehingga membuat kesan bahwa banyak bab yang dibaca menjadi sia-sia.
Novel ini tepat sekali digunakan sebagai pengisi waktu luang dan saat kita sedang butuh hiburan. Novel ini memberi hiburan-hiburan dan lelucon-lelucon yang tidak membosankan, sehingga bisa membuat orang yang membacanya menjadi tersenyum. Meskipun demikian, novel ini juga memiliki pesan moral, yaitu seberat masalah apapun yang dihadapi pasti akan berlalu juga.
—***—