Resensi Novel “Assalamualaikum Beijing”

 

Resensi Novel Assalamualaikum Beijing

 

Resensi Novel Assalamualaikum Beijing

 

 

 

 

 

 

Judul  Buku        : Assalamualaikum Beijing
Penulis               : Asma Nadia
Negara               : Indonesia
Bahasa               : Bahasa Indonesia
Genre                 : Romance
Penerbit              : Asma Nadia Publishing House
Tanggal Terbit    : 2014
Halaman             : 360 halaman

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1). Tesis
            Dikisahkan bahwa ada sepasang kekasih yang sudah berpacaran empat tahun lamanya, dan pernikahan mereka sudah diambang pintu. Pernikahan itu terpaksa harus dibatalkan karena sang lelaki telah berkhianat pada sang perempuan. Lelaki itu bernama Dewa dan perempuan itu bernama Asmara yang kerap disapa oleh Dewa dengan dua huruf belakangnya yaitu Ra. Dewa sudah berkhianat kepada Ra. Ia melakukan hubungan terlarang dengan teman sekantornya yaitu Anita. Pernikahn mereka yang sudah didamba-dambakn pun batal dan membuat hati Asmara terluka yang sangat dalam yang membuatnya susah untuk mencintai seseorang lagi.
Asmara, atau yang kerap dipanggil Asma oleh teman dan ibunya, mendapat tugas dari tempat dia bekerja untuk membuat laporan tentang bangunan kebanggaan rakyat Cina yaitu Tembok Cina dengan melihat langsung bangunan itu di negara tempat itu berada. Di Cina, Asma bertemu dengan seorang lelaki yang bernama Zhongwen saat berada di bus ketika dalam perjalanan hendak ke penginapan. Anehnya, Zhongwen memanggilnya Ashima, bukan Asma. Hal itu membuat Asma penasaran. Dia mencari nama Ashima itu di internet. Dia menemukan sebuah nama di salah satu website, dan menemukan bahwa nama Ashima itu berasal dari cerita klasik rakyat Cina yang merupakan kisah perjuangan cinta dari sepasang kekasih. Cerita itu membuat Asma tersentuh. Entah kenapa, Zhongwen mersakan hal yang aneh terhadap Asma. Dia merasakan kalau dirinya itu selalu saja memikirkan Asma atau dalam istilah lain disebut cinta. Rasa sesak di dada yang dirasakn Zhongwen menuntunnya untuk bertemu sekali lagi dengan orang yang dirindukannya yaitu Asma.
Pencarian Asma dilakukan Zhongwen ditempat-tempat yang mungkin di kunjungi oleh Asma. Pada akhirnya, ia menemukan Asma di salah satu masjid di Cina yang bernama Masjid Niujie. Itu merupakan pertemuan terakhir mereka sebelum Asma pulang ke tanah air. Dewa menikah dengan Anita karena dia harus tanggung jawab dengan apa yang telah diperbuatnya dan kepada seseorang yang ada didalam perut Anita. Anita tidak pernah mendapatkan perlakuan sayang dari suaminya karena Dewa masih mencintai Ra. Tanggung jawabnya akan berakhir setelah anak mereka lahir.
Beberapa hari setelah pulang ke Indonesia, Asma terkena penyakit APS yang merupakan penyakit yang bisa mendatangkan kematian kapan saja, dan dia melewati semua itu dengan banyak beridah dan berdoa kepada Allah dan sabar. Dia masih brkomunikasi dengan Zhongwen saat di Indonesia. Zhongwen yang merasa rindu dan ingin bertemu dengan pujaan hatinya Asma. Karena perjalanannya bersama Asma yang mengunjungi tempat-tempat islam yang ada di Cina, menuntun dia untuk mencari informasi tentang islam lebih lanjut. Membuatnya ingin berjalan di jalan yang benar yaitu Islam. Zhongwen mengucapkan kalimat syahadat yang membuatnya sah menjadi hamba Allah yang disebut muallaf. Zhongwen tidak mengetahui keadaan Asma yang sebenarnya. Dia dicampakkanoleh orang tuanya karena menganut islam.
Zhongwen memutuskan untuk pergi ke Indonesia untuk bertemu sang pujaan hati. Disana dia bertemu dengan keadaan Asma yang sedang terbaring lemas. Hal tiu tak mematahkan rasa cintanya, Zhongwen dengan serius melamar Asma untuk menikah dengannya. Asma yang sakit-sakitan itu mempunyai rasa yang sam dan menerima lamaran Zhongwen. Kehidupan mereka berdua sebagai suami istri dijalani dengan bahagia dan damai walaupun banyak permasalahan yang datang.


2). Kelemahan :


Kelemahan dari buku ini ada di bagian akhirnya. Kepasrahan Dewa yang terdiam pada saat Zhongwen datang ke rumah Asma. Dia tidak melakukan perlawanan untuk mendapatkan apa yang sudah diinginkannya selama setahun, yaitu ingin kembali lagi ke Ra. Dia langsung menyerah tanpa ada konflik antara Zhongwen dan Dewa. Menurut saya itu kurang.


3). Kelebihan :


Kelebihan dari buku ini adalah gaya bahasanya. Gaya bahasanya yang menarik dan tinggi itu membuat buku ini mempunyai daya tarik yang besar.


4). Kesimpulan :


Buku ini mengisahkan cerita cinta yang retak antara Dewa dan Ra. Buku ini juga mengisahkan kisah cinta antara Zhongwen dan Asma yang berbeda negara dan terpisah karena jarak yang berakhir dengan kebahagiaan. Cinta mereka berdua sangat kuat yang dapat menghalau segala rintangan yang ada.

Leave a Reply