RESENSI NOVEL CINTAI HIDUP DENGAN BERANI KARYA DONNY DHIRGANTONO

Ctgk0NyUEAAkioR

1)      DATA BUKU

a.       Judul buku                 : Cintai Hidup Dengan Berani

b.      Penulis                        : Donny Dhirgantoro ( penulis 5 cm )

c.       Jumlah halaman        : 418 halaman

d.      Gambar dan warna :  sampul merah , warna halaman cream

e.      Penerbit                     : Grasindo

f.        Alamat penerbit       : Jl. Palmerah Barat No. 33-37 , Jakarta 10270

2)      UNSUR INSTRINSIK

a.       Tokoh               : Mama, Papa,Gita,Gusni,Papa Harry,Mama Harry,Pak Pelatih,Dokter                                                  Fuad ,Ibu Kantin, Guru,Ani,Nuni,Hunny,3 orang laki-laki,

b.      Watak                      :

·         Mama wataknya baik,yang menguatkan Gusni

·         Papa wataknya selalu menomor satukan keluarganya dan selalu ada dalam masalah yang di hadapai oleh keluarga kecilnya,yang kuat dalam menghadapi sesuatu

·         Gita wataknya kadang-kadang ngeselin ,selalu membanggakan orangtuanya dalam setiap pertandingan

·         Gusni wataknya yang ingin selalu membangakan orangtuanya ,dia ingin mewujudkan cita-cita nya,kuat dalam melawan penyakitnya ,yakin

·         Papa Harry wataknya yang ingin selalu senyum kepda orang lain , fans dengan pemain bulu tangkis zaman dulu

·         Mama Harry wataknya yang ramah dan selalu senyum

·         Harry wataknya yang ingin selalu dekat dengan Gusni

·         Guru wataaknya uang selalu melihat Gusni dengan geleng-geleng kepala ke kantin

·         Dokter Fuad wataknya dia yang selalu memeriksa Gusni

·         Pak pelatih wataknya termotivasi dengan perkataan gusni dan memperbolehkan Gusni latihan bulu tangkis

·         Ani wataknya yang ingin ikut-ikutan

·         Nuni wataknya yang selalu ngerasa santai

·         Hunny wataknya santai

·         3 orang laki-laki wataknya yang selalu rusuh dan ingin mengajak kenalan

c.       Alur

PENGENALAN SITUASI/BABAK AWAL :

Gusni aalah anak dari papa dan mama dan adik dari Gita. Dia sekolah di SEKOLAH DASAR dia suka sekali makan onde-onde jika bel istirahat sudah bunyi dia orang pertama yang dating ke kantin sekolah,semenjak hari itu tidak lagi karna ada seorang laki-laki yang telah mendahuluinya ke kantin namanya Harry. Dia yang pertama kali menghabiskan onde-onde di kantin sebelum Gusni datang . Kedua orang ini sama-sama suka onde-onde. Dan sampai seterusnya dia bersahabat

PENGUNGKAPAN PERISTIWA:

Gusni  yang berumur 12 tahun dengan beat 95 kg dan tinggu 135 cm begitu mencintai bulutangkis. Namun yang “kelebihannya” adalah keterbatasannya ini harus menghadapi kenyataannya pahit di usia 18 tahun, yang sempat membuka pertahanan orang tuanya terhadap Gusni hingga dewasa.

MENUJU KEPADA KONFLIK:

Ternyata pada saat itu RESTORAN BAKMI NUSANTARA milik keluarga Harry terbakar Harry dan keluarga nya pindah entah kemana.

PUNCAK KONFLIK :

Pada saat itu Gusni tidak lagi bertemu dengan Harry. Setelah itu terbongkarlah yang selama ini Papa, Mama dan Gita kalau ternyta Gusni itu mempunyai penyakit keturunun dari kakeknya yang hanya bisa bertahan hidup sealma 25 tahun.

 PENYELESAIAN :

Akhirnya Gusni bisa bertanding bulutangkis tingkat nasional dan menikah dengan Harry. Nuni dan Ani memberikan hadiah pernikahan untuk mereka. Gita merebut kembali gelar juara dunianya di tahun yang sama. Restoran Bakmi Nusantara melayanipelngganagn sampai sekarang, dan Gusni terus melawan penyakitnya dengan lari setiap  pukul 05.00 sampai hari ini.

d.      Alur

Alur maju (1)(2)(3)(4)(5)

e.      Tema

Berani mencintai dan mencintau dengan berani.

f.        Sudut pandang

Sudut pandang orang ketiga

Pengarang menggunakan pelaku utama sebagai orang ketiga. Dalam sudut pandang tersebut, pengarang menggunakan kata ganti orang ketiga, misalnya dia, ia, nama orang.

3)      UNSUR EKSTRINSIK

a.    Sejarah/biografi pengarang

Description: http://2.bp.blogspot.com/-awNfD3mBKAg/VNbw9CXdwtI/AAAAAAAAAPc/hQTz-2Cf0nM/s1600/dony%2Bdirgantoro.jpgDonny Dhirgantoro lahir di kota Jakarta 27 Oktober  1978. Anak sulung dari empat bersaudara ini menghabiskan seluruh waktunya dari kecil hingga besar di kota Jakarta. Dia menyelesaikan pendidikan selama SMA di Jakarta, tepatnya di SMA 6 Jakarta. Ia sangat membanggakan sekolah tersebut karena terdapat kenangan-kenangan yang menyenangkan dan tak terlupakan. Kegemaran menulis dan membaca sudah ada semenjak ia mulai dapat menulis dan membaca. Konon hal ini akibat Ayahnya yang meletakkan banyak buku di sekitar ari-ari putra sulungnya itu. Kegemaran menulis ini pernah mengantarkan Donny menjadi juara pertama lomba menulis dan membaca puisi yang diselenggarakan oleh salah satu instansi pemerintah. Salah satu kenangan yang tak terlupakan di sekolah adalah ketika gurunya tak percaya bahwa dirinya sudah berhasil menulis puisi. Sementara itu, di lingkungan tempat tinggalnya ia dipercaya menjadi ketua karang taruna selama enam tahun berturut-turut, dengan alasan: karena dapat menulis proposal.

Selepas masa SMA, ia melanjutkan pendidikan di STIE Perbanas Jakarta dan aktif dalam kegiatan kampus. Pengalaman gagal mendapatkan beasiswa pada salah satu kegiatan pelatihan kampus tidak membuatnya putus asa, tetapi pada tahun berikutnya justru mengantarnya menjadi ketua penyelenggaranya. Ia bersama teman-temannya berhasil mendapatkan beasiswa bagi peserta pelatihan. Bahkan kadang-kadang tanpa di duga ia sering mendapatkan beasiswadari kampus. Saat-saat terbaik sebagai mahasiswa adalah ketika bergabung dalam barisan menegakkan reformasi tahun 1998, yang membuatnya bangga menjadi bagian dari bangsa yang besar ini.

Selain maniak film dan fotografi, ia juga senang berpetualang ke alam terbuka. Hal ini sebagai salah satu penyembuh bagi otaknya yang selalu minta berpikir keras. Setelah lulus kuliah ia sempat berpindah-pindah tempat kerja untuk mencari pekerjaan yang tepat dan cocok, sebelum akhirnya tercatat sebagai seorang Instructur/ Trainer di salah satu perusahaan Konsultan Sumber Daya Manusia di Jakarta. Donny sekarang juga sebagai seorang novelis. Beberapa karya di antaranya adalah novel 5 cm dan novel 2. novel 5 cm juga pernah difilmkan ke layar lebar.

b.   Situasi dan kondisi

Terinspirasi ole Gusni ,ayah dari Deizen dan Denida ini terus berusaha setiap hari mengawali hari saat suuh degan bersepwda keliling kompleks rumah kegiatan rutinnya setiap pagi mengantarkan deizen sekolah,menjemputnya,kadang ngegosip sebentar sama ibu-ibu di kantin TK, lalu menulis lagi sampai hari berakhir.

c.    Nilai-ilai dalam cerita

·         Nilai moral :  Gusni  tidak percaya bahwa hidup nya hanya berakhir sampai umur 25 tahun yang dari kakek buyutnya itu dan mengubah itu menjadi tidak kenyataan dengan mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat lagi.

·          Nilai sosial : Papa dan Mama Harry berusaha untu memberikan senyuman epda para pembeli yang membeli bakminya

·         Nilai estetika : bahasa yang mudah di pamahi dan tidak berbelit-belit,alurnya maju dan tema yang sangat menarik yaitu Berani mencintai dan mencintau dengan berani.

4)      ISI NOVEL

Cerita bermula dengan seorang perempuan bernama Gusni yang dilahirkan dengan berat dan tinggi badan yang melebihi ambang batas normal seorang bayi. Tumbuh sebagai gadis dengan badan yang besar, sangat menyukai onde-onde dan mempunyai seorang kakak, Gita, yang merupakan kebanggaan Indonesia dalam bidang badminton. Saat SD, ia bertemu anak laki-laki yang mempunyai badan yang sama dengan dia, Harry, dan sangat menyukai onde-onde. Tetapi, tragedy 1998 memisahkan mereka berdua. Bebrapa tahun kemudian, Gusni tumbuh menjadi gadis yang memiliki badan yang tetap besar. Suatu hari ia bertemu dengan Harry, terjalinlah sebuah cerita cinta. Tetapi, suatu malam kenyataan pahit diterima Gusni, bahwa Ia mengidap penyakit bawaan dan umurnya tidak panjang. Ia bertekad untuk melawan penyakit itu dengan badminton. Buku ini mengangkat cerita badminton Indonesia yang akhirnya memenangkan sebuah piala.

 

5)      KOMENTAR

Kelebihan pada buku ini terletak pada pemilihan diksi. Donny Dhirgantoro memang terkenal dengan pemilihan kata-kata. Beberapanya adalah “MEMUTUSKAN UNTUK BERANI MENCINTAI, DAN MENCINTAI DENGAN BERANI” DAN “KARENA SEGALA SESUATU DICIPTAKAN 2 KALI DALAM DUNIA IMAJINASI DAN DALAM DUNIA NYATA”. Tidak hanya itu, setiap buku Donny Dhirgantoro mengandung sebuah kata kunci, dalam 5 cm “persahabatan” dan dalam 2 “pantang menyerah” Sayangnya kekurangan dari buku ini terdapat pada beberapa hal tentang badminton yang ditulis Donny Dhirgantoro. Ia menulis bahwa, dalam Tim Indonesia hanya membawa 7 pemain, 3 untuk tunggal dan 2 pasang untuk ganda. Hal ini sungguh aneh, dimana sebuah tim tidak akan pernah membawa tim dengan jumlah yang pas-pasan, mereka akan selalu membawa pemain dengan jumlah yang lebih banyak, kurang lebih 10.

Leave a Reply