resensi novel fiksi sejoli

 

UNSUR INTRINSIK

 

I. Tokoh dan watak:

 

1. Rayya: Seorang gadis ceria, sangat bekerja kerja keras dan sibuk dengan “Bucket list”

 

2. Kenya: baik, bekerja di airport

 

3. Georgia: friendship nya Rayya

 

4. Bagas: Pacar Georgia dan  sahabat Raya

 

5. Moreno: sangat menyenangkan orangnya bagi Rayya 

 

6. Bayu: baik,sopan,ramah, patuh

 

7. Andina:cantik, Pacar Kenya 

 

II. Alur : Alur maju

 

III. Latar :

 

a) Waktu :

 

b) Tempat :supermarket, bandara , apartemen

 

c) Suasana:Seru banget dan cukup menegangkan I

 

V.Tema: Persahabatan

 

 

 

C. UNSUR EKSTRINSIK

 

1. Agama: kurang jelas mengenai agama.

 

2. Budaya:Kota modern seperti saat sekarang ini

 

3. Ekonomi:Ekonomi masyarakat menengah atas

 

Penulis              : Wangi Mutiara Susilo (@WangiMS)

 

  1. Penerbit            : Sekata Media

  2. Editor                : Patresia Kirnandita

  3. Proofreader      : Ari Funatik

  4. Penata letak      : Diandra Novitasari

  5. Desain sampul  : Diandra Novitasari & M. Fadli

  6. Tahun Terbit     : 2014

  7. Tebal                 : viii+188 hlm

  8. ISBN                  : 978-602-71655-4-0

  9. Rating                 :  3 dari 5 bintang

    Buat Rayya, Kenya adalah seorang part time lover dan full time good friend. He’s number 1 on her speed dial button. Melewati hari Kamis yang notabene adalah hari paling dibenci Rayya bersama dengan cowok itu memberikan kesenangan sendiri. Amazing guy, itulah predikat yang Rayya sematkan diam-diam untuk Kenya.

    Bagi Kenya, Rayya adalah his number one and two dalam bucket list-nya. Belum ada seorang cewek pun yang bisa melihat segala sesuatu dengan cara yang berbeda dan tetap bisa membuat Kenya tertawa dengan mudahnya. Namun, mencintai dan menjadikan Rayya sebagai pacar adalah dua hal yang berbeda buat Kenya. Dia takut melakukan yang kedua. Terlalu ngeri membayangkan sahabatnya menjauh kalau kelak dia menyatakan cinta.

    Dua sahabat. Satu kisah tentang cinta diam-diam dan menyimpan rasa.

    What if you find soul mate and best friend in one person that you least expected?

    ***

    Membaca sinopsisnya membuatku seketika merasakan ada es yang meliuk di hatiku. Oh damn! ‘Dua sahabat. Satu kisah tentang cinta diam-diam dan menyimpan rasa.’  Nyeeesss! Baiklah, sekarang kalimat berikutnya, “What if you find soul mate and best friend in one person that you least expected?”

    Persahabatan mereka (Rayya dan Kenya) yang bisa dikatakan memang kelewat batas itu ternyata memang beralasan. Bagaimana tidak? Ketika sebuah persahabatan antara seorang cewek dan cowok yang amat lekat itu ternyata masing-masing menyimpan rasa cinta yang transparan. Namun sebagaimana mestinya cinta, di awal ia selalu berhasil disembunyikan dan akhirnya menjadi hal yang biasa saja dengan sebuah status ‘persahabatan’ walau pun se-transparan itu. Bahkan panggilan ‘sayang’ pun rasanya menjadi hal yang biasa saja. Itu yang mereka alami dan jalani.

    Buat Kenya, mungkin aku adalah sahabat. Teman baik. Buatku, Kenya itu semuanya. Kakak, sahabat, teman baik. Tapi, nggak pernah jadi pacar. Kekasih. Nope.

    Frasa ‘I kinda like you’ punya arti tersembunyi: ‘I’m madly in love with you and absolutely adore you, but can’t actually say that because it sounds so creepy’. – (Kenya)

    Ritual pertemuan setiap hari Kamis yang merupakan hari off-nya Kenya itu cukup menggambarkan kedekatan hubungan mereka. Seperti kalimat ‘Everything I do, I do it for you,’ itulah mereka berdua. Hang out sampai tengah malam, ngobrol random, nonton film bareng, dan segalanya bersama deh, pokoknya! (walau pun pekerjaan mereka berbeda, ya!)

    Namun semua nggak berjalan mulus begitu aja. Pasti persahabatan pun ada riak-riaknya. So, wajar kan karena segala keakraban mereka bertahun-tahun itu si Rayya menanyakan statusnya ke hadapan Kenya? “What are we, Kenya?

    Lalu, apa yang terjadi selanjutnya dengan kehidupan dan persahabatan mereka setelah Rayya menanyakan hal itu? Bagaimana ketika ada orang lain yang masuk ke kehidupan mereka?

    Kelebihan : Novel ini memang menceritakan tentang percintaan tapi dibalik itu semua cerita ini mengajarkan bahwa apa yang sekarang ini terjadi tak bisa diharapkan sepenuhnya, jika yang diharapkan itu tak terjadi yang tersiksa juga diri kita.  Selain itu tulisan yang terdapat didalam cerita ini mudah dibaca dan sampul serta gambar depanya sangat sejuk dipandang. 

    Kekurangan: Novel ini terlalu banyak menggunakan bahasa Inggris, itu tidak terlalu sesuai dengan ceritanya karna ceritanya sendiri terjadi di Indonesia. Didalamnya juga terdapat kata-kata yang kurang pantas disajikan dan alangkah lebih baiknya kata-kata tersebut dihilangkan saja.

     

 

Leave a Reply