Resensi Novel “Marmut Merah Jambu” Raditya Dika

Resensi Novel “Marmut Merah Jambu” Raditya Dika

·      Data Buku

 

Judul Buku : Marmut Merah Jambu

Genre Buku : Nonfiksi-Komedi

Pengarang : Raditya Dika

Penerbit : Bukune Tahun

Terbit : Jakarta,1 Juni 2010

Tebal Buku : 222 halaman, 13 x 20 cml;

Harga Buku : Rp.39.000

 

·      Unsur Intrinsik Novel

1.      Tema: Percintaan.

2.       Tokoh:

a.       Dika

b.      Aldi

c.       Ina

d.      Michael

e.       Wahyu

f.       Budi

g.      Dora

h.      Mama

i.        Edgar

j.        Ara

k.      Kucing

3.      Penokohan:

a.       Dika : Pesimis, peduli, sederhana, mudah terpengaruh, optimis, cerdas, sok tahu, ceroboh

b.      Aldi : Dongo, pesimis, gigih, terlalu percaya diri dan gengsi  

c.       Wahyu :  Peduli  

d.      Bayu :   Bodoh

e.       Christoper : Baik,  Percaya diri  

f.       Dora : Cerdas, galak, pemarah

g.      Clarissa : Jujur ketika mengakui kesalahan, licik  

h.      Edgar :  Penakut dan cerdas, percaya diri  

i.        Mama Nasution : Perhatian dan sewot

j.        Ara :  Peduli

k.      Ina :  Gengsi,  Suka mengejek

l.        Anto :  Tidak setia  

m.    Githa :  Cantik  

4.      Latar:

       Tempat : Sekolahan SMP, sekolahan SMA, rumah Dika, kantin, rumah Aldi, rumah Ina,          kampus  Ancol, RS Pertamina, Starbucks pondok indah mall  1 dan 2 b

 Waktu : Berhari-hari, pagi, siang, malam

 

  Suasana : Senag, tegang,  

 

5.      Sudut pandang

1.    Orang pertama pelaku utama : gue adalah orang yang sangat mudah terpengaruh dengan apapun yang gue lihat, tonton, dan baca.( halaman 17 )

2.    Kucing juga berperan sebagai tokoh utama pelaku utama.

Hal. 168

 

6.       Gaya Bahasa:

Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan mudah dipahami pembaca karena sebagian besar pembacanya adalah remaja. Isi bukunya juga sesuai dengan kehidupan remaja masa kini.

7.      Amanat:

a.       Kita jangan terlalu terpekur, tertegun dan merenungi nasib hingga depresi.

b.      Pentingnya kekompakan dan curahan kasih sayang sebuah keluarga.

c.       Kita harus bisa memanusiakan ciptaan Tuhan yang lain.

 

·      Unsur ekstrinsik

1      Nilai sosial :

Dalam grup detektif menceritakan mengenai tim yang suka membantu teman ataupun orang lain yang sedang mengalami masalah.

2        Nilai budaya : tradisi yang ada di keluarga Indira tidak pernah merayakan acara ulang tahun.

3        Nilai kemanusiaan : kucing peliharaannya dika diimajinasikan  seperti manusia.

 

·         Isi Novel

 Suatu hari Dika (Raditya Dika) datang ke rumah Ina (Anjani Dina), cinta pertamanya sewaktu SMA, membawa seribu origami burung bangau di tangan kanannya, dan undangan pernikahan Ina di tangan kirinya.Besok, Ina akan menikah. Kedatangan Dika diterima oleh Bapak Ina (Tio Pakusadewo) yang curiga kedatangan Dika untuk kasus cinta lama yang belum selesai dan berpikir bahwa Dika ingin menggagalkan pernikahan anaknya. Dika menceritakan maksud sebenarnya, yang jauh dari tuduhan Bapak Ina.

          Seiring dengan Dika bercerita, kita melihat masa lalu Dika (Christoffer Nelwan), dia berteman akrab dengan Bertus (Julian Liberty). Pada masa ini, Dika SMA jatuh cinta diam-diam kepada Ina. Baik Dika dan Bertus sama-sama sadar, untuk mendapatkan cewek di sekolah, mereka harus populer. Dika dan Bertus sudah sering memecahkan masalah di sekolahnya, pada suatu ketika Dika dan Bertus bertemu Cindy dan akhirnya mereka bertiga membuat grup detektif. Bertus menyebut grup ini dengan Tiga Sekawan.

          Suatu ketika ada suatu kasus yang tidak bisa mereka pecahkan, kasusnya adalah grafiti di tembok sekolah. Mereka berfikir kalau grafiti itu dituju untuk mengancam kepala sekolah. Waktu terus berlalu hingga mereka lulus sekolah, dan setelah bertahun-tahun mereka menjalani hidup, Dika pun penasaran akan grafiti itu setelah Dika menelit lagi ternyata gambar yang ada di grafiti itu bukanlah gambar iblis, melainkan gambar marmut yang mirip dengan gambar di handuk yang Dika terima dari Cindy. Dika juga ingat kalau yang memberitahukan tentang kasus itu pertama kali ialah Cindy, Dika juga membaca petunjuk yang ada pada grafiti itu ialah “untuk dibaca oleh dua orang” Lalu Dika membacanya bersama Bertus dan membacanya juga per-dua kalimat.

          Lalu Dika sudah menyimpulkan bahwa kalimat dalam grafiti itu adalah mengenai surat cinta yang dibuat oleh Cindy. Dika dan Cindy pun bertemu di acara pernikahan Ina dan Dika menjelaskan yang dia ketahui semua tentang grafiti itu, dan Cindy pun tersipu malu lalu Dika mengeluarkan handuk yang diberikan oleh Cindy dengan gambar

 

·         Keunggulan : Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehaari-hari dan mudah dipahami pembaca karena sebagian besar pembacanya adalah remaja. Isi bukunya juga sesuai dengan kehidupan remaja masa kini.  

·         Kekurangan : Adanya kalimat dan paragraf yang tidak lengkap sehingga pembaca karus membavanya dengan berulang-ulang agar bisa memahami isi nya.

 

Leave a Reply