Resensi Buku Fiksi
- Data Buku
Judul : No Game No Life
Pengarang : Kamiya Yū.
Desain Cover : Naru.
Jumlah Halaman : 319 Halaman (Black and White), 8 Halaman (Full Color).
Penerbit : Media Factory.
Alamat Penerbit : Shibuya, Tokyo, Jepang.
Penerbit Bahasa Indonesia : PT. Shining Rose Media.
Alamat Penerbit : Jl. Panjang Komp. Green Garden Blok Z2 No. 64, Jakarta Barat,indonesia.
Alih Bahasa : Jessica Fanda Gomulia.
Editor : Stanley A. Lucardi.
ISBN : 978-602-18316-8-7
Synopsis
Bermula saat Sora dan Shiro sang kakak beradik ini menerima sebuah tantangan dari orang yang tidak dikenal untuk bermain catur, mereka berdua adalah gamers yang sangat terkenal yang memiliki reputasi sebagai NEET ( Not in Education, Employment or Training). setelah menang dari orang misterius itu yang diketahui bernama Tet, mereka berdua dibawa oleh Tet ke dunia yang dimana semua hal diputuskan oleh game. di dunia itu ras manusia terpojok oleh ras ras lainnya.
Tet merupakan dewa di dunia itu Tet membawa mereka berdua karna mereka berdua telah berhasil mengalahkan dalam permainan catur, bukannya menysal karna masuk game itu Sora dan Shiro malah betah tinggal di dunia penuh game itu, bahkan pemilihan raja dan ratu ditentukan oleh sebuah game, setelah berhasil menjadi raja dan ratu Sora dan Shiro berusaha untuk mengalahkan ras lain dan berusaha untuk menantang dewa.
- Unsur Instrinsik
- Tokoh dan Perwatakan
A. Sora : Manusia (imanity), Kakak Shiro, 18 tahun, pengangguran, kuper, tidak populer, hikkikomori, pengidap communication disorder, maniak game, ahli strategi. Setelah kehilangan orang tuannya Sora menjadi gamers yang sangat hebat bersama Shiro, dia adalah karakter yang cerdas, konyol, IQnya juga sangat tinggi, dia juga adalah karakter yang agak sulit ditebak.
B. Shiro : Manusia ( imanity), Adik Sora, 11 tahun, kuper, jenius, pengidap social anxienty disorder, korban pem-bully-an, maniak game.
C. Tet : Dewa di dunia disboard, dewa game.
D. Stepahnie Dolla : Imanity, mantan keluarga kerajaan, cucu raja sebelumnya. Gadis yang sangat periang dan emosional ini, ia sangat mencintai kakeknya dan juga rasnya
E. Kurumi Zell : Imanity, 18 tahun, sahabat elf. Dia pernah mengalahkan Stephanie dalam perebutan tahta ratu tapi ia malah ditantang oleh Sora dan kalah iapun gagal menjadi seorang ratu, iapun kembali menantang sora dan gagal lagi, tapi pada akhirnya dia membantu sora untuk menklukan ras Warbeast.
F. Jibril : Dia adalah flugel termuda dan juga sangat kuat, dia sangat mencintai ilmu pengetahuan, setelah kalah dalam dari Sora Jibril menjadi pelayan setia Sora dan Shiro.
2. Alur : Alur maju
3. Latar : Dunia fantasy disboard, kerajaan
4. Tema : Game, petualangan.
5. Sudut Pandang : Orang ketiga serba tau.
- Unsur Ekstrinsik
Nilai Sosial
Nilai social yang terdapat dalam cerita ini adalah Saling bekerja sama, memimpin suatu kerajaan, saling percaya dan tolong menolong
Nilai Moral
Nilai moral yang terdapat dalam cerita ini adalah Tidak diperbolehkannya peperangan, kekerasan dan perselisihan
- Isi Novel
Sora dan Shiro adalah kakak adik yang berstatus NEET dan hikkikomori. Tapi dibalik itu, mereka sebenarnya adalah pasangan gamer jenius yang bahkan telah menjadi legenda urba di internet dengan akun mereka yang tidak pernah diberi nama atau [ ], mereka disebut kūhaku (tanpa nama).
Kūhaku(tanpa nama) diambil dari kanji Sora dan Shiro yang digabung. Suatu hari, mereka ditantang bermain game oleh seorang pemuda yang memperkenalkan dirinya sebagai “Dewa” dan menganggap dunia mereka tinggal sebagai “game sampah”. Pemuda itu bernama Tet, setelah kalah dari [ ], Tet membawa mereka kesebuah dunia….dunia tanpa peperangan dan tanpa perselisihan….dunia dimana semua ditentukan oleh permainan…..ya, segalanya…termasuk nyawa dan wilayah kekuasaan bahkan posisi sebagai dewa. Dunia itu bernama Disboard, dunia yang diatur oleh 10 ikrar dan dihuni oleh 16 ras (Exceed).
Sayangnya di dunia tersebut, manusia (Imanity) tengah terdesak oleh ras-ras lain yang dapat menggunakan sihir dan fisik yang kuat, ditambah wilayah kekuasaan imanity hanya tinggal Ibukota mereka, Elchea. Lalu Sora dan Shiro, dua manusia gagal di dunia asal mereka, akan menyelamatkan imanity dan menaklukan ke 16 ras (Exceed) demi memperoleh kesempatan untuk bertarung dengan dewa yang esa, Tet.
”Kalau begitu, mari kita mulai permainannya” ujar Sora.
- Komentar
Kelebihan
Cover pada buku ini cukup menarik karena full colour, covernya juga dapat dilepas sesuai dengan keinginan kita. Buku ini juga dilengkapi dengan pembatas buku sehingga memudahkan pembacanya saat membaca. Selain itu, juga terdapat beberapa halaman yang memuat gambar full colour sehingga menarik minat pembaca.
Kekurangan
Banyak terdapat istilah yang agak sulit dimengerti, karena novel ini diangkat dari anime jepang yang sudah di translate ke bahasa Indonesia. Penggunaan tanda baca pada buku ini juga banyak yang kurang tepat. Selain itu, karna cerita ini berasal dari kebudayaan jepang, jadi gambar yang terdapat di buku ini sedikit sedikit tidak sopan.