tugas chintia

Analisis puisi “Gadis Malang Tanah Gersang”
Karya : Winda Mulvariani

Arti dari setiap kata-kata di dalam puisi.
Dilirik rendah dari langit
Kau sama hina denganku
Lebih lagi bangkaimu.

Artinya: kalau dilihat dari fisik,tempat tinggal maupun lainnya ,semua manusia itu diberikan hak, kewajiban serta derajat  yang sama oleh Allah SWT.

Dibantu batu angkuh
dilindungi pohon sombong,
dan tumpukan tanah di sampingmu.

Artinya : tetapi ada sebagian manusia yang angkuh, sombong dengan nikmat yang diberikan oleh ALLAH SWT.

Disini,aku berdiri dilautan gersang
Hanya ranting rapuh pelindungku,
Kerikil sungai pendukungku.

Artinya: disini aku berada disebuah lautan yang tidak ada airnya atau gersang(hidup dalam kekurangan),hanya ada rumah pelindung hidup,dan rumah untuk berlindung pun sudah rapuh,lebih lagi masalah kehidupan yang mendukung(terus saja ada).

Jika angin dan hujan menerpa,mereka lenyap,
Tak kutemui lagi rimbanya.
Kunikmati rembulan dikala malam.

Artinya : jika angin,badai,dan hujan datang,rumah sebagai tempat ku berlindung akan rusak,dan aku tak tau harus tinggal dimana lagi.aku selalu berharap dan berdoa di setiap malam tentang kehidupanku.

Rinai hujan berjatuhan menghujatku,
Bahwa aku tak pantas menatapnya.

Artinya :aku berharap pada hujan ,tetapi  sedikit demi sedikit air hujan yang jatuh,seakan-akan memberikan isyarat bahwa sesuatu itu tidak akan bisa terjadi tanpa proses dan pengorbanan.jadi jangan lah terlalu bermimpi,jika usaha mu belum mampu mengalahkan mimpimu.

Lalu kucoba temui ratu hujan
dia menertawakanku,
“gadis malang,tanah gersang”

Artinya :aku tidak mau berputus asa,aku terus bermimpi yaitu bisa menjadi seperti orang lain,yang hidup dalam kemewahan,tetapi mimpiku ini di tertawakan oleh teman ku yaitu orang yang bisa menikmati hidup dalam ekonomi yang mewah.aku memang gadis yang malang ,yang punya harapan ingin seperti orang lain, tapi harus terkukung karena keadaan hidup dan ekonomi yang berkecukupan.

Unsur-unsur intrinsik puisi
Tema
Tema adalah gagasan pokok/ide yang menjadi dasar suatu puisi.
(keinginan seorang gadus))
Unsur suasana
Unsur suasana adalah pemikiran dan perasaan penyair yang mampu membuat suatu suasana terhadap pembaca/pendengar setelah membaca/mendengar puisi tersebut.
( mengharukan,dan menyedihkan)
Unsur imaji
Insur imaji adalah gambaran yang ditimbulkan ketika membaca puisi tersebut.
Gambaran yang dimaksud bisa menyentuh pembaca/pendengar melalui imaji.imaji biasanya dikategorikan sebagai berikut:
Citraan penglihatan
-Dilirik rendah dari langit
kau sama hina dengan ku
Citraan gerak
-jika angin dan hujan menerpa mereka lenyap,tak kutemui lagi rimbanya.
3.    Citraan perasaan
  -kunikmati rembulan dikala malam
    Rinai hujan berjatuhan menghujatku
Unsur simbol/lambang
Unsur simbol/lambang adalah unsur puisi yang menyatakan bahwa kata-kata dalam puisi bisa saja merupakan suatu lambang untuk maksud dan tujuan yang lain.
Contoh :
Disini, aku berdiri dilautan gersang
Hanya ranting rapuh pelindungku,
Kerikil sungai pendukungku.

Bahwa didalam bait puisi tersebut membuat simbol,yaitu lautan gersang yang dapat diartikan.luas nya lautan ,tetapi tidak  memiliki air/atau gersang.bayangkan bagaimana keringnya lautan tersebut.artinya dia menggunakankan simbol tersebut,menggambarkan bahwa  seseorang tersebut hidup di dunia yang luas,besar ini,tetapi serba kekurangan.ia merasakan susah nya hidup.
Di dalam hidup nya ia memiliki tempat berlindung yang sederhana yang dilambangkan dengan ranting rapuh,dan masalah kehidupan yang sulit.yang selalu memotivasi dia, dilambangkan dengan kerikil sungai.

Kunikmati rembulan di kala malam
Rinai hujan berjatuhan menghujatku,
Bahwa aku tak pantas menatapnya.
Artinya: aku selalu berharap dan berdoa di setiap keidahan malam tentang kehidupanku.sedikit demi sedikit air hujan yang jatuh,seakan-akan memberikan isyarat bahwa sesuatu itu tidak akan bisa terjadi tanpa proses dan pengorbanan.jadi jangan lah terlalu bermimpi,jika usaha mu belum mampu mengalahkan mimpimu.
Lalu kucoba temui ratu hujan
dia menertawakanku,
“gadis malang,tanah gersang”

Artinya :aku tidak mau berputus asa,aku terus bermimpi yaitu bisa menjadi seperti orang lain,yang hidup dalam kemewahan,tetapi mimpiku ini di tertawakan oleh teman ku yaitu orang yang bisa menikmati hidup dalam ekonomi yang mewah.aku memang gadis yang malang ,yang punya harapan ingin seperti orang lain, tapi harus terkukung karena keadaan hidup dan ekonomi yang berkecukupan.

Unsur musiklaitas puisi(nada/bunyi)
Unsur musiklaitas adalah sebuah puisi disusun atas kata-kata tertentu yang penuh makna dan juga indah untuk dimaksud.
Contohnya:
Disini,aku berdiri dilautan gersang
Hanya ranting rapuh pelindungku,
Kerikil sungai pendukungku.
Kunikmati rembulan dikala malam.
Rinai hujan berjatuhan menghujatku,
Bahwa aku tak pantas menatapnya.
Lalu kucoba temui ratu hujan
dia menertawakanku,
“gadis malang,tanah gersang”

Unsur gaya bahasa
Adalah dasar dari suatu susunan puisi adalah bahasanya  yang berbeda-beda.
Pada puisi ini penyair menggunakan bahasa,yang lebih modern atau sering kita
dengar dan kita baca di kehidupan sehari-hari kita, yaitu menggunakan majas yang sederhana,tetapi memiliki makna yang cukup mendalam dalam bait demi baitnya.
 Unsur amanat
Unsur amanat adalah pesan dari penyair kepada pembaca atau pendengar setelah memahami tema,makna dan bunyi dalam puisi.
Amanatnya: bahwa didalam puisi tersebut penyair ingin memberikan pesan bahwa kita terlahir didunia ini dlam derajat yang sama,walau takdir yang kita miliki berbeda-beda tetapi kita harus mensyukuri  kehidupan kita baik dalam hidup kesederhanaan maupun kemewahan dan selalu berusaha untuk hasil yang terbaik.

Unsur –unsur ekstrinsik puisi
Keadaan sosial penyair
Penyair dalam keadaan sosial berteman serta besosialisasi dengan baik,bersama teman-temannya,tetapi ada hal yang membuat si peyair resah,yaitu kenapa ia tidak bisa seperti teman yang lain hidup dalam kemewahan dan serba berlebih
Profesi penyair
Penyair berprofesi sebagai siswa.
Kondisi ekonomi penyair
Penyair dalam kondisi ekonomi yang serba  berkecukupan,yaitu memiliki taraf ekonomi yang tidak terlalu baik.
Puisi karangan sendiri
“Tak Berwarna”
Karya: CHINTIA BETHARIA
Dikeheningan aku meniti harapan
Di setiap kelilipan hitam putih
yang tenggelam dipelipis.
seakan memberi tahu tentang raga sebenarnya
diangan mimpi tentangnya.

Berandai seperti bunga mawar
yang menjuntai indah,
dan menarik untuk ditatap,
tetapi itu hanya segelintir harapan dibenakku.

Aku hanyalah melati,yang berdiri tegak
disinggahi olehmu,
tetapi kau tinggalkan,
demi duri yang mengelilingi
setiap warnanya.

Putihnya aku,terkalahkan
oleh goresan merah tanganmu
keheningan ku,terkalahkan
oleh keindahannya.
Aku sadar bahwa putihnya cinta,
Terkalahkan oleh warnanya cinta.

Leave a Reply