Tugas Resensi Novel

Surat Kecil Untuk Tuhan 

 

Data buku :

 

  • Judul buku : Surat Kecil untuk Tuhan
  • Penerbit : Inandra Published
  • Tahun terbit : 2008
  • Cetakan : ke – 13
  • Halaman : 232
  • Pengarang : Agnes Davonar
  • No ISBN : 978-979-18346-3-6

 

UNSUR INTRINSIK :

 

1)Tokoh dan Perwatakan : 

 

  • Keke : Sabar, pantang menyerah, baik, pandai, dan tabah.
  • Ayah Keke (Joddy) : Sabar, baik, dan selalu berusaha.
  • Andy : Sabar, dan baik.
  • Pak Iyus : Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.
  • Sahabat – Sahabat Keke  (Fahda, Maya, Shifa, Ida, Andhini). : setia menemani Keke
  • Kak Kiki : Pandai
  •  Prof. Muklis : Baik hati, orangnya hangat dan penyabar, perhatian 

 

 2)Alur  

  • Jenis alur    : Campuran
  • Contoh alur maju  : Semua ini kulakukan karena aku tidak ingin diantara kami merasakan satu kehilangan besar nantinya.
  • Contoh alur mundur  : “Ya Tuhan.. Kakak kan malaikat yang ada di mimpi Keke dulu!”
  • Perkenalan : Namanya Gita Sesa Wanda Cantika, panggilannya Keke, cita-citanya model dan penyanyi. Karena ia pandai menulis, ia tergabung dalam tim madding di sekolahnya Ia mempunyai dua orang kakak, yaitu yang pertama Kak Chiki, dan Kak Kiki. Ibu dan ayahnya bercerai sejak dua tahun terakhir. Keke sangat dekat dengan ayahnya, Pak Jody, sosok yang sangat perhatian terhadap Keke. Keluarganya mempunyai supir yang sudah seperti anggota keluarganya sendiri, Pak Iyus yang lucu. Ia memiliki banyak sahabat, antara lain Fadha, Fahda, Shifa, Maya, Idha, Adhinda. Keke dan sahabat-sahabatnya tergabung dalam club volley dan club menari. Keke juga mempunyai kekasih yang selalu ada untuknya, ia bernama Andi, yang berada satu kelas diatas Keke.
  • Konflik : Keke pikir ia hanya tertular sakit mata biasa dari Kak Kiki, lalu ia dan Pak Jody memeriksakannya ke dokter Adi Kusuma, dokter langganan keluarga Keke. Dokter Adi Kusuma berkata, bahwa kalau dalam lima hari tidak ada perkembangan, ia harus menuju rumah sakit rujukan. Prof. Lukman, seorang dokter ahli spesialis THT terbaik di rumah sakit tersebut. Keke dironsen, hasil diagnosa copy scanen menunjukkan Keke positif penyakit rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Sementara itu, Keke tidak tau kalau dia mengidap penyakit tersebut. Tiap Keke bertanya pada ayahnya atau orang terdekatnya, tetapi mereka selalu menjawab bahwa hanya sakit biasa dan baik baik saja. Sekarang, Pak Jody suka menangis tiap harinya. Sampai akhirnya, muncul benjolan lunak di bawah kelopak mata Keke.
  • Klimaks     : Suatu hari, bersama sahabat-sahabatnya, ia berobat ke daerah Banten, seorang Haji yang dapat melenyapkan segala penyakit. Orang itu berkata di depan Keke dan sahabat-sahabatnya, kalau Keke bukan mengidap tumor, melainkan kanker, dan ia tidak bisa mengobati kalu sudah sampai kanker. Pernyataan itu membuat shock Keke. Ayahnya, dan juga sahabat-sahabatnya. Keke menangis, marah, kecewa, dan benci terhadap semua ini. Dia mengunci diri di kamar, tak ada satu orang pun yang bisa membujuknya untuk keluar dari kamarnya. Pak Jody mengundang satu orang yang tak terduga, bahkan nyaris terlupa oleh Keke, Andi. Akhirnya aku memperbolehkannya masuk, Andi membawakan obat yang harus aku minum. Semua pengobatan sudah dilakukannya, namun, Pak Jody tak pernah menyerah.
  • Anti klimaks   : Prof. Mukhlis, yang sudah menjadi spesialis kanker selama 20 tahun. Pak Jody meminta saran pada Prof. Mukhlis. Ada dua pilihan, yang pertama operasi. Bila operasi, Keke akan kehilangan wajah dimana terdapat kankeryang sudah bahaya sekali, Pak Jody tidak menginginkannya. Pilihan kedua, kemoterapi. Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan tertentu melalui darah yang bisa membunuh pertumbuhan sel kanker, Pak Jody pun ingin mencobanya. Saat obat itu mulai bereaksi, perutnya terasa mual, ingin muntah, dan dingin yang luar biasa. Dan yang Keke sayangkan, rambutnya menjadi botak. Kemoterapi itu harus dijalaninya selama enam kali. Sesudah menjalani enam kali, Prof. Mukhlis berkata kalau Keke sudah sembuh.  
  • Penyelesaian   : Empat bulan berlalu, tidak disangka-sangka, kanker itu kembali. Kini makin ganas dan kebal. Prof. Mukhlis menolak saat Pak Jody menginginkan Keke untuk kemoterapi karna badannya sudah menolak. Tak habis akal, Pak Jody membawa Keke ke Singapura. Prof. Peng ternyata juga angkat tangan. Pak Jody kini lebih membebaskan Keke, seperti saat di Singapura membolehkan Keke makan kentang dan burger di MC Donald. Pak Jody juga memperbolehkan Keke masuk sekolah dan mengikuti Ujian Nasional. Selesainya Ujian Nasional, Keke pingsan, lalu dibawa ke rumah sakit, ia koma 3 hari. Orang-orang terdekat Keke sudah mengikhlaskan jika Keke mininggalkan mereka, Keke terlalu kecil untuk mencoba cobaan sebesar ini, ia sudah sangat tegar menjalani cobaan ini. Keke sempat menuliskan puisi berjudul “Surat Kecil Untuk Tuhan”. Dan saat Keke tersadar dari koma-nya, dia menuliskan “Rukun dan bahagialah ketika Keke pergi…”

3)Tema : Perjuangan

4)Latar (Setting) :

  • Tempat ,Waktu ,Suasana   
  • Rumah Pagi, malam Kesal, senang   
  • Sekolah Pagi, siang Senang, khawatir   
  • Rumah Sakit Sore, malam Sedih   
  • Puncak Pagi, siang, sore Bergembira   
  • Singapura Pagi, malam Sedih, senang   
  • Bandung Pagi, siang Kecewa   
  • Paris, Perancis Siang Bahagia 

5)Sudut Pandang : Sudut pandang orang pertama

6)Amanat : Kehidupan yang ditinggalkan Keke mengajarkan kita akan sebuah ketabahan dan kekuatan bahwa hidup akan selalu ada untuk setiap orang dan selalu akan ada akhir.

Membuat kita berkaca akan sebuah kehidupan.

Selalu bersyukur apa yang kita dapatkan

Jangan gampang putus asa saat menghadapi masalah atau cobaan.

 

 

 

 

UNSUR EKSTRINSIK :

 

1)Isi Novel :

 

perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker ganas, Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak). Dialah Gita Sessa Wanda Cantika, kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya tinggal 5 hari lagi. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.

 

Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi. Maka, ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara.

 

Namun akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat

 

Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang bisa membunuh kanker itu, kemoterapi.

 

Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Sekali Kemotrapi, mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gita harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.

 

Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gita menjadi kasus pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker tersebut menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya.

 

Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya.

 

Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis mata sebelah kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa membunuh kanker nakal itu. Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut Keke rontok tak bersisa. Tapi sepertinya kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia. kanker itu tetap duduk manis di pelipis kanan Keke.

 

Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokterpun menyarankan untuk operasi. karena desperdo, mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru, Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang membuat aku terharu, dengan kondisi yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk sekolah. bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan.

 

Waktupun berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa opname itu ada berita yang begitu membanggakan baik untuk Keke dan keluarganya bahwa Allah memang memberikan cobaan sesuai kemampuan hambaNya. Keke membuktikan semua itu.”Keke menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian akhir sekolah.”

 

Lalu, dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.

 

Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.

2)Nilai yang Terkandung

  • Nilai Agama
  • Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yang islami. Dan mengajarkan kita untuk lebih banyak bersyukur kepada Tuhan dan tidak menyombongkan diri kita.
  • Nilai Moral
  • Terkandung nilai moral yang amat baik, yaitu disaat teman Keke mengejeknya, ia tetap diam dan hanya tersenyum dengan ejekan itu. Di saat Keke jatuh sakit teman yang mengejeknya memberi dukungan kepada ia untuk tetap bertahan untuk menghadapi penyakitnya.
  • Nilai Sosial
  • Saling membantu dan memberi dukungan kepada teman dan siapapun (orang lain) yang ada disekitar kita.
  • Nilai Budaya
  • Terdapat nilai-nilai budaya di Jakarta, yaitu budaya para remaja didaerah Jakarta dan sekitarnya.

 

 

3)Komentar

 

 

Kelebihan buku :

  • Kelebihan dari novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan didalam novel ini.
  • Kelebihan lainnya adalah ini adalah kisah yang diangkat dari   kehidupan nyata dan sangat menyentuh.
  • Novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan Keke  dalam melawan kanker ganas hingga foto sahabat-sahabat Keke di pemakaman saat Keke menghadap Sang Pencipta.
  • Mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya

 

Kekurangan buku : Novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan, Namun setiap karya manusia pasti memiliki kekurangan. Kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan juga ada penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.

 

Kelemahan : Kelemahan yang dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.

 

4)Harapan : Semoga novel bisa memperbaiki penulisannya yang kadang-kadang salah dan memperbaiki kata-katanya agar lebih menarik dan lebih memudahkan para pembaca dalam berimajinasi dalam menafsirkan sesuatu yang ingin disampaikan penulis

Leave a Reply