Aku Tidak Apa-Apa

       Aku tidak apa-apa 

1.  Pada suatu malam yang mencekam, ada seorang kakek tuna wisma yang kelihatannya seperti orang miskin, bisa dilihat dari pakaiannya yang compang camping, ia sedang berjalan dijalan yang sepi dan hendak menyebrang jalan.

2.  Namun, baru satu langkah ia berjalan, tiba-tiba ada mobil yang melintas dihadapannya.kakek itu lalu sontak berteriak dan nangis tersedu

3.  Mobil itupun berhenti, lalu pengemudi bergegas kelua,mendekati kakek yang mungkin ia tabrak tadi. penampilan Pengemudi itu seperti orang kaya! Berjas hitam dan tampak modis. Ia pun bertanya pada si kakek, ” Apakah saya baru saja menabrak anda?”.

4.  Dengan ramahnya sang kakek menjawab, “tidak nak tampan.” Kemudian si pengendara mobil bertanya satu kali lagi ” atau kakek sedang kelaparan dan mencoba mencari bantuan drngan cara menjerit dan menangis?” si kakek menjawab kembali pertanyaan dengan jawaban tidak. Si pengemudi lalu kebinguangan mendengar jawaban kakek itu, “lalu apa yang membuat kakek menjerit dan menangis?” 

5.  Sambil berbalik badan hendak pergi meninggalkan si pengemudi, si kakek menjawab, ” saat kamu melintas tadi, ban mu sempat melindas kakiku, makanya aku menjerit dan menangis.

      Analisis struktus teks anekdot diatas:

1. Abstrak: pembuka cerita (paragraf  ke-1)

2. Orientasi: bagian awal cerita (paragraf ke-2)

3. Krisis: bagian konflik cerita (paragraf ke-3)

4. Reaksi: tanggapan tokoh terhadap konflik (paragraf ke-4)

5. Koda: penutup cerita (paragraf ke-5)

       Ciri- ciri kebahasaan dalam teks anekdot:

1.) Kalimat konotasi: adalah kalimat yg mempuanyai dua penafsiran

Contoh: kamu berat tangan 

2.) Kalimat sindiran: misalnya pengandaian, perbandingan, lawan kata.

3.) Pertanyaan retoris: yaitu pertanyaan yang tak punya jawaban

Contoh: kamu mau kaya atau miskin?

4.) Mengandung pelajaran: terkandung pelajaran yg berguna bagi orang lain

5.) Menggunakan konjungsi

#X IIS 2

#KELOMPOK 2

Leave a Reply